Uji Kalibrasi dan Beberapa Contoh Penerapannya

uji kalibrasi

Dalam dunia industri dan juga instansi kesehatan, sudah tidak asing lagi pasti dengan istilah kalibrasi. Kalibrasi menentukan keakuratan dan kualitas pengukuran yang direkam menggunakan peralatan. Seiring waktu, ada kecenderungan hasil dan akurasi ‘melayang’ saat menggunakan teknologi tertentu atau parameter pengukuran tertentu seperti suhu dan kelembaban. 

Agar yakin dengan hasil yang diukur, ada kebutuhan berkelanjutan untuk mempertahankan kalibrasi peralatan sepanjang masa pakainya untuk pengukuran yang andal, akurat, dan berulang.

Mungkin bagi Anda yang masih tidak tahu tentang kalibrasi, dan hanya mengerti tentang pengertiannya saja, harus ada beberapa contoh yang pasti agar Anda bisa tahu lebih pasti sebenarnya apa yang dimaksud kalibrasi alat ukur.

Apa Itu Uji Kalibrasi?

Tujuan kalibrasi adalah untuk meminimalkan ketidakpastian pengukuran dengan memastikan keakuratan alat uji. Kalibrasi menghitung dan mengontrol kesalahan atau ketidakpastian dalam proses pengukuran ke tingkat yang dapat diterima.

Tidak semua alat ukur itu memiliki ketahanan yang berbeda. Ada alat ukur dengan merk A yang dipakai secara terus menerus untuk setahun masih bagus-bagus saja, ada juga merk B yang baru beberapa bulan saja akurasi dari penghitungannya berbeda.

Maka dari itu, setiap alat ukur atau alat uji harus dilakukan kalibrasi untuk waktu yang sudah Anda tentukan sebelumnya setelah Anda mengamatinya.

Baca Juga : Selengkapnya mengenai perbedaan pengujian dan kalibrasi bisa langsung disimak di sini, lengkap dengan pembandingnya!

Contoh Uji Kalibrasi

Beragam alat ukur tersebut bisa dilakukan pengujian di laboratorium kalibrasi yang memang sudah memenuhi standar untuk melakukan kalibrasi. Setiap laboratorium kalibrasi tidak bisa menerima semua alat uji. Anda harus bisa mendapatkan laboratorium kalibrasi yang sesuai dengan keahliannya. Itu juga dilakukan supaya proses kalibrasi yang dilakukan bisa lancar dan sesuai standar, untuk selengkapnya ada di proses kalibrasi.

Beberapa alat uji kalibrasi yang biasanya dilakukan kalibrasi secara rutin? Apakah Anda penasaran? Mari kita bahas di bawah ini beberapa contoh uji kalibrasi.

Termometer

Alat yang pertama adalah thermometer. Mengapa perlu mengkalibrasi termometer? Mengkalibrasi termometer diperlukan untuk memastikan pembacaan yang akurat, karena keakuratan termometer dapat berubah seiring waktu. Termometer dapat bergeser dari waktu ke waktu karena berbagai alasan. Salah satu alasan termometer bisa mengalami salah untuk pengukurannya adalah kejutan mekanis.

Alasan lain mengapa termometer bisa meleset pengukurannya adalah paparan suhu ekstrem. Beberapa organisasi perlu mengukur suhu yang sangat dingin di tengah freezer besar. Mereka terkadang salah menempatkan seluruh termometer di dalam freezer. Sementara bagian probe termometer dinilai untuk suhu yang sangat dingin, pegangannya biasanya tidak. Paparan gagang ke suhu ekstrem dapat menyebabkan termometer mengalami kesalahan pengukuran suhu.

Timbangan

Kalibrasi timbangan adalah prosedur di mana teknisi timbangan bersertifikat menggunakan anak timbangan yang diketahui dan disertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional yang ada di Indonesia, untuk menyesuaikan respons sistem penimbangan mekanis atau elektronik terhadap pengujian berikut; Indikator harus menunjukkan nol saat tidak ada bobot pada timbangan tersebut.

Ketika bobot yang diketahui diterapkan, indikator harus menampilkan jumlah pasti dari bobot yang diterapkan. Saat berat diterapkan atau dihilangkan secara bertahap, timbangan harus menampilkan berat yang sama dengan yang ada di layar timbangan.

Kalibrasi seperti ini memang sangat penting dan harus dilakukan secara seksama sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional ataupun internasional.

Manometer

Apakah Anda asing dengan manometer? Ini adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup. Biasanya, banyak orang yang mengetahui manometer sebagai pressure gauge.

Manometer perlu untuk dilakukan kalibrasi. Hal ini bertujuan untuk verifikasi keakuratan pengukur tekanan terhadap standar yang diketahui. Hal ini dilakukan dengan membandingkan keluaran pengukur dengan pengukur referensi atau dengan menerapkan tekanan yang diketahui ke pengukur dan mengukur keluarannya.

Alat Pengukur Debit

Alat pengukur debit biasanya banyak ditemukan di berbagai bendungan. Keselamatan masyarakat bergantung kepada alat pengukur debit air ini.

Biasanya, pihak yang terkait seperti Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan kalibrasi untuk alat pengukur debit air ini secara berkala untuk menjamin jika debit air yang diukur oleh alat tersebut presisi.

Alat Pengukur Tinggi

Alat pengukur tinggi atau altimeter adalah alat yang sering dilakukan kalibrasi secara rutin. Altimeter mengukur tekanan udara yang mengelilingi kita dan pesawat. Pengukuran itu menunjukkan ketinggian pilot dalam satuan kaki (atau meter) di atas permukaan laut. Altimeter adalah instrumen presisi yang harus disertifikasi ulang setiap dua tahun untuk menjaga akurasi.

Altimeter yang akurat, akan membuat keselamatan dalam penerbangan ini terjamin.

konsultasi jasa kalibrasi

Kesimpulan

Masih ada banyak sekali peralatan yang harus dilakukan kalibrasi secara rutin. Misalnya saja untuk instansi kesehatan seperti alat ukur yang ada di rumah sakit ataupun yang ada di laboratorium. Dengan tujuan yang pasti yaitu mencapai pengukuran yang presisi, kalibrasi akan dengan mudah untuk mengembalikan kembali keakuratan alat ukur seperti sedia kala.