Mengenal Standar Kalibrasi yang Biasa Digunakan di Perusahaan

mengenal standar kalibrasi

Pada alat ukur terdapat berbagai jenis yang digunakan sesuai dengan peruntukannya, walaupun jenis alat ukur yang sama belum tentu hasil pengukurannya juga sama persis. Hal ini dinamakan dengan perbedaan dalam pengukuran, perbedaan ini juga diperbesar karena pengaruh lingkungan, orang yang melakukan pengukuran, dan juga metode yang digunakan proses pengukuran. 

Maka dari itu dilakukanlah kalibrasi yang mengikuti standar kalibrasi yang berlaku baik standar nasional ataupun standar internasional. Nah apa sih standar kalibrasi itu? Dan apa saja jenis-jenis standar kalibrasi yang digunakan baik secara nasional dan internasional? Mari kita bahas diartikel berikut ini.

Apa itu Standar Kalibrasi

Standar kalibrasi adalah bahan acuan yang digunakan untuk proses kalibrasi sehingga memiliki ketertelusuran atau traceability yang dibuktikan dengan adanya sertifikat kalibrasi. Dengan begitu maka alat ukur yang dikalibrasi pernah dibandingkan dengan hasil ukur alat standar yang memiliki standar hirartki yang lebih tinggi. 

Agar sama untuk tiap kalibrasi alat ukur, perlu juga melakukan standardisasi terutama untuk tiap laboratorium. Bagaimana standardisasi dalam kalibrasi, penjelasan lengkapnya bisa disimak di kalibrasi dan standardisasi.

Beberapa Jenis Standar Kalibrasi 

Standar yang digunakan dalam kalibrasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, hal ini dikelompokkan menurut hirarkinya yaitu yang paling mendekati kebenaran dalam pengukuran. Pengelompokan ini biasa disebut rantai kalibrasi yang meruntut ke arah pengukuran yang paling akurat. Lebih lanjut bisa kalian cek saja di rantai kalibrasi.

Pada umumnya jenis-jenis standar dalam kalibrasi dibedakan menurut hirarki dan bahkan dewan yang membuat standar. Hirarki paling atas dipegang oleh standar nasional pengukuran atau yang disingkat SI, baru kemudian diikuti oleh ISO dan standar yang dibuat pemerintah lokal seperti SNI untuk Indonesia. Untuk lebih jelasnya bisa kalian simak di bawah ini.

Baca Juga : Mengenal Jenis Jenis Standar Kalibrasi yang Ada di Indonesia

Adapun beberapa jenis standar kalibrasi yang dibedakan menurut hirarkinya diantaranya:

Standar Internasional

Standar internasional merupakan perjanjian internasional yang digunakan untuk seluruh negara untuk dijadikan sebagai standar acuan konvensional. Definisi ini mengacu pada The international System Unit (SI) cetakan ke 7 tahun 1998 (BIPM).

Sebagai acuan pengukuran yang sudah diakui secara internasional, standar ini sudah menjadi acuan yang umum dalam proses pengkalibrasian. Kenapa acuannya malah standar pengukuran? Karena hasil akhir kalibrasi adalah agar hasil pengukuran alat ukur ini tertelusur sesuai standar ini, selengkapnya ada di sistem pengukuran dan kalibrasi.

Untuk pembahasan jenis standar berikutnya merupakan standar kalibrasi yang berdasarkan satuan ukurnya seperti massa dengan kg/gr, panjang dengan meter dst. Karena penjelasan standar berdasarkan satuan ukurnya di bawah ini adalah secara ringkas, nanti kalian bisa langsung saja ke satuan kalibrasi.

Standar Dimensi

Standar dimensi ini adalah standar yang menetapkan besaran pengukuran yang disepakati sejak tahun 1889. Contoh besaran pengukuran yang ditetapkan adalah standar meter yang mana prototip meter pertama ini disimpan dan dipelihara di BIPM (Bureau International des Poids et Mesures) dibawah kondisi yang disepakati tahun 1889. 

Standar Massa

Standar massa ini sama seperti standar dimensi yang mana menggunakan satuan kilogram yang didefinisikan sebagai masa 1 dm3 air sulit yang merupakan densitas maksimalnya pada tahun 1889. Prototip Kg ini juga digunakan hingga sekarang yang disimpan di BIPM.

Standar Waktu

Standar waktu yang ditetapkan tahun 1968 ini adalah standar detik yang didefisinikan sebagai 1/86400 rataan waktu 1 hari matahari. Karena perbedaan peredaran bumi yang tidak konsistem membuatnya diganti menjadi 9.192.631.770 kali waktu yang diperlukan untuk peralihan atom cesium 133 yang mana kondisi ini bebas dari Medan magnet di suhu 0°K.

Standar Kuat Arus

Standar kuat arus listrik adalah ampere yang ditetapkan tahun 1946 yang didefinisikan seabgai arus konstan yang terdahan dalam dua buah konduktor. Dua kondukstor ini slurus dan sejajar pada jarak 1 meter, panjangnya tidak terhingga, yang mana masing-masing diameternya diabaikan dan diletakan di dalam vakum.

Standar Suhu

Standar suhu menggunakan satuan termodinamik suhu yakni Kelvin yang ditetapkan pada tahun 1968. Kelvin ini sebagai 1/273.16 kali termodinamik suhu titik tripel air yakni pada saat kondisi air yang berada dalam tiga fase cair, padat, dan gas pada tekanan 1 atmosfir. Titik tripel ini terjadi di suhu 0.01°C. 

Standar Kuantitas Bahan

Standar kuantitas bahan ini adalah mol pada tahun 1969 yang didefinisikan sebagai jumlah bahan yang setara dengan jumlah atom 0.012 kg carbon 12. Adapun satuan mol ini sebagai bahan yang diukur dari atom, molekul, ion, elektron, atau partikel lain, atau gabungan partikel tadi.

Standar Kuat Cahaya

Standar kuat cahaya tahun 1980 yang didefinisikan sebagai kekuatan cahaya dari sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatis di frekuensi 540 x 1012 hertz dengan kekuatan 1/683 watt per steradian.

Standar Primer

Standar primer ini merupakan turunan peratma dari standar internasional yang merupakan standar tertinggi. 

Standar Sekunder

Standar sekunder adalah turunan dari standar primer yang disimpan di berbagai sektor industri alat ukur ataupun laboratorium kalibrasi. Standar sekunder dapat diproduk dapat dan digunakan untuk kalibrasi peralatan standar yang dibawahnya. Standar sekunder waktu ini berupa alat yang disebut frequency counter yang dijual secara bebas.

Standar Kerja

Standar kerja merupakan standar kalibrasi yang diperuntukan untuk kalibrasi yang alat ukur atau alat uji. Standar kerja ini juga disebut dengan istilah kalibrator.

konsultasi jasa kalibrasi