Mengenal Hubungan Sistem Pengukuran dan Kalibrasi

Sistem Pengukuran dan Kalibrasi

Prosedur kalibrasi sudah pastinya tidak asing ditelinga para pemilik alat ukur khususnya dalam kegiatan industri manufaktur. Namun bagaimana dengan sistem pengukuran? Apakah hubungannya sistem pengukuran dan kalibrasi?

Seperti yang Anda tahu bahwa sistem pengukuran erat kaitannya dengan prosedur kalibrasi. Ya tentunya karena kalibrasi merupakan proses untuk menentukan kebenaran nilai konvensional yang ditunjukkan alat ukur. Dimana dalam prosedurnya meliputi sistem pengukuran.

Masih bingung dengan perbedaan sistem pengukuran dan kalibrasi? Yuk simak pembahasan berikut, agar lebih memahami sistem pengukuran dan kalibrasi berikut ini!

Apa itu Sistem Pengukuran

Seperti yang telah disinggung di awal, sistem pengukuran merupakan modal utama bagi seluruh pekerja yang akan terjun di bidang industri khususnya manufaktur. Hal ini karena industri manufaktur pasti membutuhkan penguasaan sistem pengukuran dalam menjalankan proses produksinya. Lalu apa sebenarnya apa yang dimaksud dengan sistem pengukuran itu, dan apa hubungannya sistem pengukuran dan kalibrasi?

Sebelum membahas mengenai sistem pengukuran, mari ketahui terlebih dahulu apa itu sebuah sistem. Secara umum sistem didefinisikan sebagai susunan beberapa bagian dalam suatu batasan-batasan tertentu yang bekerja bersama-sama untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan. Sedangkan pengukuran adalah identifikasi atas besar kecilnya satuan ukur.

Berdasarkan kedua pengertian kata tersebut maka dapat diketahui bahwa sistem pengukuran adalah susunan informasi yang menyajikan kepada pengamat nilai numeric yang sesuai dengan variabel yang diukur. 

Sistem pengukuran meliputi elemen-elemen yang biasa Anda jumpai pada instrumen alat ukur seperti pada umumnya. Sistem pengukuran digunakan dalam menjelaskan penunjukan kerja (performance) dari sebuah instrumen pengukuran. 

Instrumen alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran memiliki output berupa nilai sebenarnya dari variabel yang sedang diukur, dan keluaran berupa nilai variabel yang terukur

Namun harus dipahami sistem pengukuran dapat mengalami penyimpangan karena berbagai alasan, nilai uji mungkin tidak merepresentasikan nilai variabel yang sebenarnya. Hal ini karena sangat mungkin terjadi eror dalam pengukuran seperti keterbatasan akurasi dalam kalibrasi skala, eror pembacaan dan lain sebagainya.

Fungsi dari Sistem Pengukuran

Berdasarkan penjelasan mengenai sistem pengukuran dapat Anda ketahui bahwasannya pengukuran berarti membandingkan sesuatu yang telah ditentukan sebagai standard dengan sesuatu yang belum diketahui untuk mendapatkan besaran kuantitatif dari sesuatu yang diukur tersebut. 

Oleh karenanya sistem pengukuran berfungsi sebagai cara untuk mendapatkan hasil pengukuran yang setepat-tepatnya atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul pada pengukuran alat tersebut

Sistem Pengukuran dan Kalibrasi

Setelah mengetahui pengertian sistem pengukuran, Anda juga perlu mengenali pengertian dari kalibrasi. Menurut standar ISO/IEC 17025 kalibrasi adalah Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. 

Atau dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur. Jadi di sini sudah cukup jelas bahwa sistem pengukuran dan kalibrasi sangat berkaitan.

Seperti yang telah disebutkan di awal bahwasannya prosedur kalibrasi memiliki standar yang wajib diketahui ketertelusuran (traceability). Standar inilah yang akan menjadi landasan pelaksanaan kalibrasi. Sesuai dengan tujuannya yang menyatakan bahwa sebuah alat ukur harus sesuai dengan rancangannya atau sesuai fungsi dan spesifikasinya. Oleh karena itu sistem pengukuran dan kalibrasi tidak bisa dipisahkan. Kalibrasi dilakukan agar pengukuran alat tetap akurat yang dimana pengukurannya itu berdasarkan sistem pengukuran.

Fungsi Kalibrasi

Tidak jauh berbeda dengan fungsi sistem pengukuran fungsi kalibrasi pun sama halnya seperti yang tercantum dalam pengertian kalibrasi standar ISO adalah untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional 

Selain itu kalibrasi memiliki fungsi untuk memperoleh kepastian tidak adanya bahaya yang ditimbulkan pada alat yang digunakan sebagai akibat penggunaan dari alat tersebut. Lebih lanjut, dengan melakukan pengujian secara keseluruhan melalui uji bagian-bagian Alat yang dikalibrasi dapat diketahui apakah secara keseluruhan alat tersebut dapat dioperasikan sesuai dengan fungsi sebenarnya.

Dengan melihat fungsi kalibrasi seperti di atas sudah sepatutnya juga bila dalam pengkalibrasian perlu dilindungi dengan undang-undang. Hal ini untuk mencegah penyalahgunaan kalibrasi yang jika tidak dilakukan dengan benar bisa mencelakai pengguna alat ukur. Berikut ini undang-undang yang mengatur kalibrasi di Indonesia.

Baca Juga : Seberapa Penting Undang-undang Tentang Kalibrasi?

Tujuan Kalibrasi

Tujuan kalibrasi yang utama adalah supaya alat ukur kembali akurat setelah pemakaian sekian lama maupun sesudah dipakai secara intensif. Berikut ini tujuan kalibrasi dengan memperhatikan hubungan sistem pengukuran dan kalibrasi :

  • Mencapai ketertelusuran pengukuran. Lebih jelasnya tujuan kalibrasi pada alat ukur adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran,dan hasil dari pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusuri sampai ke standar yang lebih tinggi. Dari sini dapat diketahui standar tingkat pengujian mempengaruhi jaminan mutu
  • Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur. Dengan melakukan kalibrasi alat ukur dapat menentukan penyimpangan kebenaran nilai instrumen ukur pada alat ukur yang diuji. Hal ini berdasarkan pada para ahli kalibrasi yang  menemukan perbedaan hasil pengujian pada alat ukur sebelum dan sesudah kalibrasi.
  • Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional. Kalibrasi alat ukur harus dilakukan untuk menjamin mutu produk. Hal ini karena alat ukur tidak selamanya memiliki performa baik terlebih sering alat ukur tersebut sering digunakan. Melakukan kalibrasi sebagai upaya menjaga konsistensi alat ukur sesuai dengan spesifikasinya.

konsultasi jasa kalibrasi

Kesimpulan

Dengan demikian setelah memahami penjelasan mengenai sistem pengukuran dan kalibrasi. Dapat dikatakan bahwasannya sistem pengukuran adalah kalibrasi, tetapi kalibrasi tidak hanya sebuah sistem pengukuran. Prosedur kalibrasi tidak hanya sekedar melakukan pengukuran, didalamnya terdapat beberapa prosedur yang hasilnya dapat relevan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional. Sekian penjelasan dari artikel ini semoga dapat menambah informasi dan wawasan Anda.