Cara Analisa Hasil Kalibrasi Alat Ukur dan Evaluasinya

analisa hasil kalibrasi

Alat ukur yang sering dilakukan kalibrasi tentu akan menghasilkan perbedaan dari hasil ukurnya apalagi jika alat ukur tersebut sering digunakan maka tingkat akurasi hasil pengukurannya akan mengalami penurunan. Hasil dari kalibrasi sendiri akan mengembalikan atau menyesuaikan dengan standar pengukuran yang berlaku. 

Hasil dari kalibrasi ini juga perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menetapkan bahwa alat ukur tersebut sudah layak dan sesuai dengan standar internasional. Nah apa sih analisa hasil kalibrasi itu? Dan bagaimana caranya menganalisa dan mengevaluasi hasil kalibrasinya? Mari kita simak penjelasan di artikel berikut ini.

Cara Analisa Hasil Kalibrasi

Dalam kalibrasi alat ukur tentu akan timbul pertanyaan apakah alat ukur tersebut sudah layak digunakan atau masih perlu dikalibrasi ulang. Hal ini dinamakan dengan ketidakpastian yang mana perlu dikonfirmasi dengan cara analisa hasil kalibrasi serta pengevaluasian kalibrasi yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap penafsiran dari hasil pengukurannya. 

Analisa hasil kalibrasi sendiri terdiri dari beberapa langkah seperti interpretasi sertifikat kalibrasi dan cek batas toleransi dari hasil kalibrasi yang dilakukan, mari kita bahas berikut ini.

Interpretasikan Sertifikat Kalibrasi

Sertifikat kalibrasi adalah pernyataan formal dari ketertelusuran pengukuran pada suatu alat uji, alat ukur, standar acuan, maupun bahan acuan. Adapun beberapa proses untuk menginterpretasi sertifikasi kalibrasi diantaranya: 

  1. Koreksi, besarnya nilai penyimpangan antara hasil rata-rata pengukuran terhadap nilai standar yang sudah ditetapkan.
  2. Ketidakpastian, besaran nilai keragu-raguan hasil dari pengukuran yang dihitung dalam sebuah rentang.
  3. Standar ukur, alat standar yang digunakan sebagai acuan dengan cara membandingkan alat ukur.
  4. Metode kalibrasi, metode yang digunakan sesuai dengan standar nasional maupun internasional untuk mengkalibrasi alat ukur.
  5. Ketertelusuran

Cek Batas Toleransinya

Setelah melakukan interpretasi sertifikat kalibrasi maka tahapan selanjutnya bisa cek batas toleransinya. Batas toleransi atau batas keberterimaan ini adalah batas atau kondisi dimana penyimpanan bisa diterima dan tidak terlalu berpengaruh pada hasil pengukurannya. Batas toleransi ini terdiri dari metode kalibrasi atau pengujian yang digunakan, spesifikasi teknis, jurnal, peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.

Evaluasi Hasil Kalibrasi

Pengevaluasian hasil kalibrasi ini dilakukan dengan cara membandingkan faktor koreksi serta ketidakpastian yang terbesar. Sehingga dengan toleransi yang ditetapkan dalam bentuk persyaratan peralatan ukur, metode pengujian atau metode kalibrasi sebagai berikut:

|U95%|terbesar + |koreksi|terbesar ≤ Toleransi atau Akurasi artinya alat ukur yang dikalibrasi memiliki kelayakan pakai dan memiliki jaminan rantai ketertelusuran ke sistem satuan internasional yang tidak terputus.

|U95%|terbesar + |koreksi|terbesar > Toleransi atau Akurasi artinya alat ukur tidak dalam keadaan layak pakai dan tidak boleh digunakan sehingga dibutuhkan proses perbaikan atau kalibrasi ulang. Peralatan yang dikalibrasi karena alasan teknis tertentu maka peralatan dapat digunakan dengan koreksi yang dipertimbangkan. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai koreksi bisa langsung ke artikel kami dengan judul Koreksi Kalibrasi Untuk Nilai Kalibrasi yang Akurat.

konsultasi jasa kalibrasi

Kesimpulan

Jadi dari penjelasan analisa hasil kalibrasi diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa alat ukur yang sudah dikalibrasi perlu dilakukan pengecekan ulang dengan metode yang sudah ditetapkan mulai dari analisa, interpretasi standar, batas toleransi, hingga evaluasi. Semoga penjelasan diatas bisa membantu Anda dalam memahami analisa hasil kalibrasi dengan lebih baik dan menjadi tambahan wawasan untuk Anda.