Modul Kalibrasi untuk Pengkalibrasian Alat Ukur

modul kalibrasi

Modul yang digunakan untuk kalibrasi alat ukur bervariasi tergantung pada jenis alat ukur yang akan dikalibrasi. Namun, beberapa modul kalibrasi yang umum digunakan antara lain standar kalibrasi, sumber referensi, software kalibrasi, dan dokumentasi kalibrasi. Saat ini kita akan membahas apa itu modul kalibrasi, untuk apa tujuan dilakukannya kalibrasi, hingga cara-cara melakukan kalibrasi yang akurat.

Modul Kalibrasi : Penjelasan dari Kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. 

Tujuan dari Kalibrasi untuk Apa?

Ini adalah tujuan dari kalibrasi:

  • Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional ataupun internasional (presisi). 
  • Menetapkan penyimpangan dari alat ukur tersebut terhadap kebenaran konvensional. 
  • Dalam upaya pemenuhan pemenuhan persyaratan terhadap sistem manajemen ISO 9001 : 2008 klausul 7.6 tentang pengendalian alat, pemantauan dan pengukuran.
  • Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. 

Cara – cara melakukan kalibrasi yang akurat

Begini cara atau langkah melakukan kalibrasi yang akurat:

  • Kalian harus mempersiapkan kalibrasi, dari alat hingga metode
  • lalu menghitung data kalibrasi
  • menentukan ketidakpastian kalibrasi
  • Membuat dan menerbitkan laporan hasil kalibrasi
  • Tindak lanjut

konsultasi jasa kalibrasi

Kesimpulan

Modul yang digunakan untuk kalibrasi alat ukur, pengertian kalibrasi, tujuan dilakukannya kalibrasi, serta cara melakukan kalibrasi yang akurat. Modul yang umum digunakan dalam kalibrasi antara lain standar kalibrasi, sumber referensi, software kalibrasi, dan dokumentasi kalibrasi. Tujuan dari kalibrasi adalah untuk menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional, menetapkan penyimpangan dari alat ukur terhadap kebenaran konvensional, memenuhi persyaratan ISO 9001:2008, serta mendukung sistem mutu di industri.