Langkah dan Proses Kalibrasi Thermal Kamera

kalibrasi thermal kamera

Thermal kamera atau kamera termal adalah alat yang dapat mendeteksi suhu pada benda atau area tertentu dengan menggunakan infra merah. Fungsi thermal kamera yang sangat penting membuatnya digunakan dalam berbagai industri seperti listrik, konstruksi, dan industri minyak dan gas.

Namun, untuk memastikan keakuratan hasil pengukuran, kalibrasi thermal kamera secara berkala sangat diperlukan. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai tujuan dan manfaat kalibrasi thermal kamera, serta langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses kalibrasi.

Tujuan Kalibrasi Thermal Kamera

Tujuan utama kalibrasi thermal kamera adalah untuk memastikan akurasi hasil pengukuran suhu dan meminimalkan ketidakpastian pengukuran. Dengan melakukan kalibrasi secara berkala, kita dapat memastikan bahwa hasil pengukuran yang diberikan oleh thermal kamera selalu akurat dan konsisten.

Manfaat Kalibrasi Thermal Kamera

Kalibrasi thermal kamera memberikan banyak manfaat, seperti:

  • Menjamin keakuratan hasil pengukuran
  • Meningkatkan kinerja alat dan umur pemakaian
  • Menghindari biaya dan risiko kerusakan alat yang lebih besar di masa depan
  • Meminimalkan ketidakpastian pengukuran
  • Menjaga kepatuhan dengan standar industri

Cara Kalibrasi Thermal Kamera

Berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses kalibrasi thermal kamera:

  1. Mempersiapkan alat kalibrasi
    Alat kalibrasi yang dibutuhkan untuk melakukan kalibrasi thermal kamera biasanya berupa blackbody dan termometer referensi. Blackbody adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan suhu yang stabil dan diketahui nilainya. Sedangkan termometer referensi adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan dijadikan sebagai acuan dalam kalibrasi. Pastikan alat kalibrasi yang digunakan telah terkalibrasi dan dalam kondisi baik.
  2. Persiapan pelaksana kalibrasi
    Pelaksana kalibrasi harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam melakukan kalibrasi thermal kamera. Pelaksana juga harus mempersiapkan diri dengan menggunakan pakaian yang sesuai, seperti pakaian pelindung, sarung tangan, dan sepatu keselamatan, untuk melindungi diri dari bahaya potensial selama melakukan kalibrasi.
  3. Pengecekan dan kondisi thermal kamera
    Sebelum melakukan kalibrasi, pastikan thermal kamera dalam keadaan baik dan tidak ada kerusakan. Pastikan juga thermal kamera telah stabil selama 30 menit sebelum melakukan pengukuran.
  4. Gunakan metode standar nasional/internasional
    Gunakan metode kalibrasi yang sudah ditetapkan oleh standar nasional atau internasional. Metode kalibrasi yang digunakan harus memastikan bahwa hasil kalibrasi dapat diandalkan dan akurat. Beberapa metode kalibrasi yang digunakan antara lain metode perbandingan, metode titik tetap, dan metode interpolasi.
  5. Pelaksanaan kalibrasi thermal kamera
    Pelaksanaan kalibrasi meliputi pengukuran suhu dengan menggunakan alat kalibrasi pada beberapa titik pada thermal kamera. Setiap titik diukur secara berkala dan hasil pengukuran harus dicatat.
  6. Perhitungan kalibrasi
    Setelah melakukan kalibrasi thermal kamera, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk memastikan hasil kalibrasi sesuai dengan standar yang ditetapkan. Perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak khusus yang bisa menghitung suhu dengan akurasi tinggi.
  7. Pembuatan laporan
    Langkah terakhir adalah membuat laporan hasil kalibrasi. Laporan ini berisi hasil perhitungan kalibrasi, kondisi thermal kamera sebelum dan sesudah kalibrasi, serta rekomendasi untuk perbaikan atau penggantian komponen thermal kamera yang rusak atau tidak akurat. Laporan hasil kalibrasi harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh industri untuk memastikan kualitas dan akurasi thermal kamera.

konsultasi jasa kalibrasi

Parameter dan Hasil Kalibrasi Thermal Kamera

Setelah melakukan kalibrasi thermal kamera, beberapa parameter yang harus diukur dan dicatat antara lain

  • Linearity Error
    Linearity error adalah selisih antara hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya pada berbagai rentang suhu. Linearity error yang terlalu besar akan menyebabkan thermal kamera tidak akurat dalam mengukur suhu.
  • Geometri
    Geometri adalah kemampuan thermal kamera dalam memberikan gambar yang akurat dan konsisten pada setiap area pengukuran. Geometri yang buruk akan menyebabkan thermal kamera memberikan gambar yang tidak akurat dan tidak konsisten pada setiap area pengukuran.
  • Responsivity
    Responsivity adalah kemampuan thermal kamera dalam memberikan respon yang cepat dan akurat terhadap perubahan suhu. Responsivity yang buruk akan menyebabkan thermal kamera memberikan hasil pengukuran yang tidak akurat.

Hasil kalibrasi thermal kamera yang baik adalah hasil yang mendekati nilai sebenarnya dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh industri. Dengan melakukan kalibrasi thermal kamera secara berkala, maka akurasi hasil pengukuran thermal kamera dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Kesimpulan

Dalam melakukan kalibrasi thermal kamera, dibutuhkan ketelitian dan keterampilan untuk menghasilkan data yang akurat dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan jasa kalibrasi thermal kamera yang terpercaya dan memiliki pengalaman dalam melakukan kalibrasi pada berbagai jenis thermal kamera. Bagi Anda yang mengkalibrasi thermal kamera namun tidak ingin repot, pastikan memilih jasa yang terpercaya seperti kalibrasi.com yang memiliki standarisasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional).

Segera pelajari secara lebih detail mengenai langkah order, jadwal pelayanan, biaya, dan metode pembayarannya dengan klik tombol di bawah ini.

Jasa kalibrasi thermal kamera