Panduan Uji pH dengan Indikator Universal Secara Lengkap

uji pH dengan indikator universal

Dalam melakukan pengujian asam basa, terdapat beberapa metode yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah uji pH dengan indikator universal. Metode ini merupakan indikator pH berisi larutan dari beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH antara 1-14 untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan. 

Untuk informasi mengenai apa itu uji pH dengan indikator universal, mari simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini! 

Mengenal Indikator Universal 

Dalam indikator universal biasanya terdiri dari air, 1-propanol garam natrium fenolftalein, natrium hidroksida, metil merah, garam mononatrium bromotimol biru, dan garam mononatrium timol biru. Berikut beberapa warna yang menandakan pH larutan, setelah ditambahkan indikator universal: 

Warna pH
Merah <3
Merah Jambu 3-4
Oranye 4-5
Kuning 5-6
Hijau Kuning 6-7
Hijau 7
Biru Muda 7-8
Biru 8-9
Biru Tua 9-10
Ungu >10

Uji pH dengan Indikator Universal 

Indikator universal terdiri dari campuran berbagai senyawa yang masing-masing bereaksi dengan ion H⁺ atau OH⁻ dalam larutan. Pada masing-masing senyawa memiliki perubahan warna yang unik pada kisaran pH tertentu. 

Ketika indikator universal ditambahkan ke dalam larutan sampel, campuran ini kemudian akan memberikan serangkaian perubahan warna yang spesifik pada berbagai tingkat pH. Setelah itu, warna yang dihasilkan dibandingkan dengan skala warna standar untuk menentukan pH larutan. 

Prosedur Uji pH dengan Indikator Universal 

Dalam melakukan proses uji pH dengan indikator universal, penting untuk memahami bagaimana cara melakukan pengujian dengan baik dan benar, supaya dalam melakukan proses pengujian tidak mengalami kesalahan. Berikut penjelasannya: 

  • Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menyiapkan indikator universal yang terdiri dari timol biru, metil merah, bromotimol biru, dan fenolftalein. 
  • Selanjutnya adalah meneteskan larutan yang akan diuji ke dalam indikator universal. 
  • Apabila sudah, lakukan pengamatan terhadap perubahan warna pada indikator universal setelah diteteskan larutan.
  • Kemudian interpretasikan hasil uji berdasarkan perubahan warna pada indikator universal. 

Keunggulan dan Kelemahan Uji pH dengan Indikator Universal 

Terdapat beberapa keunggulan yang bisa didapatkan dalam melakukan uji asam basa dengan indikator. Berikut apa saja keunggulannya:  

  • Rentang pH Luas: Mampu mengukur seluruh rentang pH dari 0 hingga 14. 
  • Kemudahan Penggunaan: Praktis untuk digunakan, baik dalam bentuk cair atau strip. 
  • Visualisasi Jelas: Memberikan perubahan warna yang signifikan dan mudah diinterpretasikan. 
  • Akurasi yang Lebih Baik: Lebih akurat dibandingkan dengan indikator tunggal karena perubahan warna yang kompleks dan spesifik. Kekurangan Uji Asam-Basa dengan Indikator Universal 
  • Ketepatan: Meskipun lebih akurat daripada indikator alami, indikator universal tidak seakurat pH meter. 
  • Variabilitas dalam Skala Warna: Interpretasi warna bisa subjektif dan mungkin berbeda antar pengguna. 
  • Pengaruh Zat Warna Lain: Warna asli larutan dapat mempengaruhi hasil pengamatan. 
  • Biaya: Mungkin lebih mahal dibandingkan dengan indikator tunggal, terutama dalam bentuk strip.

Kesimpulan 

Dalam melakukan uji asam basa terdapat beberapa metode, salah satunya adalah dengan uji pH indikator universal. Indikator ini merupakan indikator pH berisi larutan dari beberapa senyawa yang menunjukkan beberapa perubahan warna. Selain itu, terdapat beberapa informasi mengenai bagaimana prosedur dan apa saja keunggulan dari uji pH dengan indikator universal yang telah dijelaskan dalam artikel dengan lengkap.