Saat ini susu dapat diolah menjadi berbagai makanan dan minuman. Kualitas susu yang baik akan menentukan produk olahannya. Untuk itu, perlu adanya uji kualitas susu. Uji kualitas susu perlu dilakukan setelah susu disetorkan oleh peternak.
Pengujian ini dimaksudkan agar susu yang akan diproduksi sudah memenuhi standar yang ditentukan dan sesuai dengan syarat keamanan. Tujuan utama uji kualitas susu adalah untuk mendeteksi apabila ada kontaminasi dari bakteri dan lainnya yang memengaruhi kualitas produk jadi.
Yuk, ikuti pembahasan artikel ini untuk mengetahui uji kualitas susu selengkapnya.
Daftar Isi
Metode Uji Kualitas Susu
Untuk menguji kualitas susu, umumnya penguji akan menggunakan metode dan prosedur yang sudah ditetapkan dan disepakati. Metode uji kualitas susu juga berkaitan dengan alat dan cara kerjanya selama pengujian. Lebih jelasnya simak ulasan berikut.
Jenis Metode
Susu yang baik untuk dikonsumsi haruslah memenuhi standar kualitas tertentu. Untuk mengetahui tingkat kualitasnya, Anda bisa mengukur dengan beberapa metode diantaranya uji fisik, uji didik, uji alkohol, dan uji derajat asam.
Secara sederhana, uji fisik adalah pengujian untuk mengamati kualitas susu dari visualnya. Sementara uji didih yakni pengujian susu yang menggunakan pemanasan. Analisisnya dilihat dari kondisi susu apakah pecah atau tidak setelah dididihkan. Hal itu berkaitan dengan uji berat jenis susu yang bisa Anda simak di link berikut: Lakukan Uji Berat Jenis Susu Agar Susu Menjadi Berkualitas
Kualitas susu juga bisa dianalisis dengan alkohol untuk mendeteksi kestabilan sifat koloidal protein susu. Anda bisa mempelajari uji alkohol pada susu dengan penjelasan lebih rinci dengan klik link berikut: Uji Alkohol pada Susu : Pengertia, Tujuan, Prosedur, dan Metode
Metode terakhir yaitu derajat asam susu digunakan untuk memastikan susu memiliki derajat asam yang sesuai standar.
Alat dan Cara Kerja
Uji kualitas susu perlu melibatkan beberapa alat yaitu lactoscan untuk mendeteksi persentase kandungan air. Kandungan air dari susu tidak boleh lebih dari 0% dan jumlah solid di pagi hari minimal 12%, sedangkan sore hari 13-14%.
Alat kedua yang digunakan yaitu methylene blue reductase test (MBRT) untuk memprediksi kontaminasi bakteri dalam susu. Sampel susu akan diberi zat methylen blue (MB), kemudian bila terdapat banyak bakteri, warna susu berubah menjadi putih.
Tujuan dan Manfaat Uji Kualitas Susu
Susu dengan kualitas tinggi lebih disarankan untuk membuat produk olahan. Dengan uji kualitas susu, Anda bisa menentukan produk susu mana yang memiliki kualitas lebih baik. Ada juga tujuan dan manfaat dari uji kualitas susu yang bisa Anda ketahui di bawah ini, yakni:
Tujuan
Salah satu tujuan uji kualitas susu yang dilakukan oleh industri yaitu menentukan kualitas susu dari peternak. Dengan menguji kualitas susu, industri bisa lebih selektif dalam memilih peternak dengan kualitas susu yang memenuhi standar dan keamanan. Industri juga bisa memberi penyuluhan kepada peternak apabila kualitasnya kurang baik agar dilakukan perbaikan.
Manfaat
Dengan hasil pengujian yang akurat, acuan tersebut bisa menjaga mutu susu untuk kemudian disalurkan ke industri-industri yang membutuhkan bahan baku susu sebagai produknya. Selain itu, industri juga bertanggung jawab untuk menjamin kualitas susu yang akan dikonsumsi masyarakat.
Standar Susu Berkualitas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, uji kualitas susu bisa dilakukan dengan beberapa metode untuk memastikan standar susu berkualitas terpenuhi. Dasarnya, kualitas susu akan terlihat pada keadaan fisik dan komposisinya. Komposisi susu yang dimaksud yaitu kandungannya seperti lemak, protein, dan sebagainya.
Kesimpulan
Uji kualitas susu menjadi langkah krusial yang bisa dilakukan oleh industri untuk menentukan kualitas susu yang disetor oleh peternak. Tujuan dari pengujian ini yaitu memeriksa kualitas susu untuk memenuhi standar susu berkualitas dengan takaran lemak, protein, dan kandungan lain yang sesuai. Uji ini juga bisa mengidentifikasi bila ada kontaminasi bakteri atau kimia berbahaya yang merusak kandungan susu atau berpotensi meningkatkan resiko penyakit.