Lakukan Uji Berat Jenis Susu Agar Susu Menjadi Berkualitas

uji berat jenis susu

Tahukah Anda industri yang memproduksi produk susu atau turunannya membutuhkan uji berat jenis susu untuk menentukan kualitas susu. Uji berat jenis susu penting untuk mengetahui berat jenisnya yang bisa menjadi acuan untuk mendeteksi tingkat kualitasnya.

Di dalam proses uji berat jenis susu, prinsip kerjanya yaitu melakukan banding terhadap berat susu dengan berat air. Perbandingan tersebut harus memiliki kondisi yang sama yaitu pada volume dan temperatur. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi indikasi dalam menentukan berat jenis susu antara lain yaitu volume.

Nah, untuk lebih jelasnya mengenai faktor yang memengaruhi berat jenis susu, simak pembahasan berikut ini seputar uji berat jenis susu.

Faktor yang Mempengaruhi Berat Jenis Susu

Pada metode uji berat jenis susu, kualitas susu akan diidentifikasi melalui berat jenis yang ada pada susu. Berat jenis susu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasinya, Anda perlu memerhatikan faktor-faktornya sebagai berikut:

  • Volume susu: berat jenis susu dipengaruhi oleh volumenya yang mana berat jenis akan menurun apabila volume susu semakin tinggi
  • Kadar bahan kering tanpa lemak: komposisi bahan kering tanpa lemak yang dicampurkan dalam susu bisa meningkatkan berat jenisnya
  • Kadar lemak: hubungan berat jenis dengan kadar lemak bertolak belakang. Maksudnya adalah bila kadar lemak susu tinggi, maka berat jenisnya menurun
  • Suhu: susu menjadi faktor yang memengaruhi berat jenisnya karena menyebabkan penambahan air maupun lemak yang tentunya berpengaruh pada berat jenis susu.

Metode Uji Berat Jenis Susu

Pengujian berat jenis susu membutuhkan sampel yang dapat mewakili kondisi keseluruhan dari susu. Sampel akan diuji melalui metode tertentu sesuai kebutuhan pengujian. Secara umum, metode uji berat jenis susu dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

  1. Metode laktometer: Metode ini bekerja dengan prinsip apabila dalam eksperimen laktometer tenggelam lebih dalam, berarti mengindikasikan bahwa berat jenisnya rendah. Metode ini bisa membutuhkan perbandingan dengan susu berkualitas tinggi untuk membandingkan tenggelamnya laktometer. Rata-rata berat jenisnya berada di 1.027-1, 8.02, dan 8.
  2. Metode titrasi: Dalam metode ini, sampel susu yang akan diuji harus dititrasi dengan alkali standar. titrasinya berlangsung sampai akhir untuk mengetahui berat jenis susu secara stabil. Contohnya pada berat jenis susu sapi, formula, dan kambing menunjukkan angka berat yang sama yaitu 8.
  3. Metode pembuktian: Berbeda dengan dua metode sebelumnya, metode ini memiliki prinsip pembuktian kualitas dari perubahan fisik. Sampel susu akan ditambah pati, dan apabila filtrate warna menjadi biru maka susu poritif mengandung pati. Semakin gelap warna birunya, maka semakin tinggi berat jenis susu.
  4. Metode babcock: Metode babcock ini membutuhkan bantuan senyawa kimia yaitu asam sulfat untuk memisahkan lemak dalam susu. Setelah dicampur asam lemak, campuran tersebut dilakukan sentrifus atau pemusingan. Pelepasan CO2 dan N2 menyebabkan berat jenis susu semakin tinggi.

Cara Kerja Uji Berat Jenis Susu

Ada beberapa langkah penting dalam prosedur uji berat jenis susu, yaitu:

  1. Persiapan: Siapkan sampel susu yang mewakili keseluruhan dan memastikan tidak ada kontaminasi maupun pencampuran bahan lain.
  2. Penggunaan alat laktodensimeter: Siapkan alat ini untuk mengukur berat jenis susu dan pastikan alat dalam kondisi baik.
  3. Pengukuran berat jenis: Ukur berat jenis susu dengan alat laktodensimeter yang sudah disiapkan. Caranya adalah dengan memerhatikan seberapa jauh alat ini dapat tenggelam. Jarak tenggelam alat ini menjadi indikasi berat jenis susu.
  4. Penghitungan berat jenis: Untuk menghitung berat jenis, Anda perlu membandingkan antara berat susu dengan air yang memiliki volume yang sama. Perbandingan ini juga memerlukan kedua aspek dengan temperatur yang sama.
  5. Pengujian berat jenis: Setelah menghitung beratnya, langkah berikutnya adalah menguji berat jenis dengan membandingkan beberapa produk susu. Langkah ini penting untuk melihat adanya pencampuran atau pengenceran pada sampel yang diuji.
  6. Analisis hasil: Dari semua langkah pengujian, selanjutnya adalah menganalisis hasil. Hasil pengujian uji berat jenis susu perlu dianalisis untuk memeriksa apakah sampel terkait sudah sesuai standar.

Contoh Hasil Uji Berat Jenis Susu

Berat jenis susu yang baik harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang telah ditetapkan. Standarnya yaitu 1,0260-1,0280 untuk susu segar. Sedangkan untuk produk susu yang lain, memiliki standar yang berbeda-beda.

Kesimpulan

Berat jenis susu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan tinggi atau rendahnya berat jenis. Oleh karena itu, uji berat jenis susu bisa membantu produsen untuk menyesuaikan kualitas susu dengan standar SNI. Metode pada uji berat jenis susu sangat bervariasi dengan prinsip yang berbeda. Tujuan dari proses uji ini yaitu untuk menentukan apakah susu mengalami pencampuran atau pengenceran yang berpengaruh pada kualitasnya. Kualitas susu yang baik umumnya memiliki berat jenis yang lebih besar dari air.