Bakteri menjadi salah satu makhluk hidup yang dapat memberikan manfaat maupun kerugian bagi manusia. Secara umum bakteri ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bakteri gram positif dan juga negatif. Untuk mengetahui masing-masing jenis bakteri tersebut dibutuhkan uji biokimia. Uji biokimia merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri berdasarkan reaksi biokimia yang terjadi pada mikroorganisme.
Pada artikel ini akan membahas mengenai bakteri gram positif yang merupakan jenis bakteri yang memiliki dinding sel tebal yang membantu melindungi bakteri dari antibiotik dan zat lain yang mungkin dapat merusaknya. Untuk mengetahui bakteri gram positif diperlukan uji biokimia bakteri gram positif yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mendeterminasi suatu biakan murni bakteri hasil isolasi melalui sifat fisiologinya.
Pada dasarnya baik bakteri gram positif dan gram negatif dapat menyebabkan penyakit, namun keduanya memerlukan perawatan yang berbeda. Oleh karenanya tenaga medis harus mampu mengidentifikasi jenis bakteri yang diuji untuk memberikan perawatan terbaik. Mari simak penjelasan lebih lanjut tentang bakteri gram positif, termasuk karakteristiknya pada rangkuman berikut ini!
Daftar Isi
Karakteristik Bakteri Gram Positif
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya uji biokimia ini dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri gram positif melalui reaksi biokimia. Bakteri ini dapat dibedakan melalui struktur dinding selnya menggunakan teknik pewarnaan gram dimana sewaktu proses pewarnaan gram bakteri akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Maka dari itu untuk mengujinya peneliti perlu mengetahui karakteristik bakteri gram positif secara tepat. Berikut ini adalah karakteristik dari bakteri gram positif diantaranya sebagai berikut:
- Dinding Sel memiliki homogen dan tebal (20-80 nm) dengan sebagian besar tersusun dari peptidoglikan.
- Bentuk Sel memiliki bentuk bulat, batang, atau filament.
- Reproduksi dilakukan melalui pembelahan biner
- Metabolisme bakteri berupa Kemoorganoheterotrof.
- Motilitas kebanyakan nonmotil, bila motil tipe flagelanya adalah petritrikus (petritrichous).
- Anggota Tubuh (Apendase) biasanya tidak memiliki apendase.
- Endospora memiliki beberapa grup dapat membentuk endospore.
- Peptidoglikan, Peptidoglikan (murein) adalah komponen utama dinding sel bakteri yang bersifat kaku dan bertanggungjawab untuk menjaga integritas sel serta menentukan bentuknya.
- Klasifikasi pada bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia).
- Penyakit, secara umum bakteri Gram positif dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi kulit, pneumonia, dan sepsis.
Bakteri yang Termasuk Genus Bakteri Gram Positif
Setelah mengetahui tentang karakteristik bakteri gram positif Anda perlu mengetahui apa saja bakteri yang termasuk genus bakteri gram positif ini. Pada dasarnya jenis bakteri berdasarkan warna yang berubah karena memiliki dinding sel yang berbeda. baik bakteri positif dan negatif tidak berarti baik atau buruk. Adapun bakteri yang masuk kategori bakteri gram positif adalah sebagai berikut :
Uji Biokimia Staphylococcus Aureus
Bakteri Staphylococcus Aureus adalah kokus gram positif, katalase positif dalam kelompok S. aureus yang dapat menyebabkan penyakit inflamasi. Bakteri patogen ini bersifat invasif dan umum ditemukan pada kulit, mulut, dan lain-lain. Uji biokimia Staphylococcus aureus penting dilakukan untuk menganalisis sifat dari bakteri tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai Uji Biokimia Staphylococcus Aureus dapat Anda simak dalam rangkuman penjelasan di artikel berikut ini: Uji Biokimia Staphylococcus Aureus : Tujuan, Manfaat, Karakteristik, dan Teknik Uji
Uji Biokimia Bacillus Sp
Bacillus sp. adalah genus bakteri Gram-positif yang berbentuk batang dan anggota dari filum Firmicutes. Bacillus sp. juga ditemukan di tanah, air, udara, dan sisa-sisa tanaman, serta memiliki kemampuan dalam menghasilkan enzim serta mendegradasi substrat alami sehingga berkontribusi terhadap siklus hara. Keanekaragaman Bacillus sp. dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, seperti tingkat keasaman, suhu, dan kelembaban maka diperlukan pengujian untuk mengetahui jenis bakteri ini. Pelajari lebih lanjut tentang Uji Biokimia Bacillus Sp lebih lengkap dalam penjelasannya disini: Uji Biokimia Bacillus sp : Manfaat, Karakteristik, dan Metode
Uji Biokimia Bacillus Cereus
Uji biokimia Bacillus cereus digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri gram yang terdapat pada sempel yang diuji. Bakteri ini dapat ditemukan di alam, tanah, debu, air, dan dalam pangan. Spora dari Bacillus cereus ditemukan di tanah pada konsentrasi 10⁴ sampai 10⁵ spora per gram tanah. Bacillus cereus merupakan batang gram positif yang diperoleh dari spora yang bertahan pada bahan makanan yang kurang matang sehingga dapat menyebabkan infeksi. Simak lebih lengkapnya mengenai Uji Biokimia Bacillus Cereus pada penjelasannya disini: Lakukan Uji Biokimia Bacillus Cereus Sesuai Parameternya!
Jenis Uji Biokimia pada Bakteri Gram Positif
Pada prosesnya uji biokimia pada bakteri gram positif memiliki sejumlah jenis pengujian yang umum digunakan untuk bakteri gram positif. Pada uji biokimia ini meliputi pengujian pada karakter fisiologis bakteri berdasarkan acuan Bergey’s Manual of Determinative Bakteriology. Untuk lebih lengkapnya mengenai jenis uji biokimia pada bakteri gram positif simak penjelasan berikut ini :
- Uji Katalase: Berguna untuk membedakan genus Staphylococcus sp. dan Streptococcus sp. Katalase positif menunjukkan bahwa bakteri memiliki enzim katalase yang dapat mengkonversi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
- Uji Hidrolisis Pati: Hasil positif ditandai dengan terbentuknya zona bening berwarna kuning di sekitar daerah pertumbuhan bakteri, menunjukkan bahwa pati telah terhidrolisis menjadi sakarid.
- Uji Reduksi Nitrat: Terbentuknya warna merah atau merah muda setelah penambahan reagen uji menunjukkan bahwa nitrat telah tereduksi menjadi nitrit.
- Uji Peptonasi: Medium menjadi basa sehingga warna indikator berwarna ungu terang, menunjukkan bahwa kasein telah dihidrolisis oleh enzim renin membentuk parakasein yang bereaksi dengan garam-garam kalsium.
- Uji Indol: Terbentuknya warna merah pada medium menunjukkan bahwa bakteri memiliki enzim triptonase yang dapat menghidrolisis asam amino jenis triptofan.
- Uji Fermentasi Karbohidrat: Terbentuknya asam pada uji ini ditandai dengan berubahnya warna indikator dalam medium, menunjukkan bahwa bakteri mampu memfermentasikan karbohidrat.
Reaksi Uji Biokimia Bakteri Gram Positif
Bakteri gram positif dapat diidentifikasi dan dikarakterisasikan lebih lanjut berdasarkan sifat fisiologinya. Dalam uji biokimia ini terdapat sejumlah reaksi yang timbul, yang mana terdapat perbedaan reaksi bakteri gram positif dan gram negatif dalam prosedur pewarnaan gram dan uji lainnya yang memungkinkan identifikasi yang lebih akurat dan efektif. Adapun sejumlah reaksi uji biokimia bakteri gram positif diantaranya :
- Pewarnaan Kristal Violet : Bakteri Gram positif mempertahankan zat pewarna Kristal violet dan tampak berwarna ungu tua
- Struktur Dinding Sel : Bakteri Gram positif memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tebal (20–80 nm)
- Reaksi KOH : Bakteri Gram positif tidak berlendir setelah ditetesi KOH 3%
- Uji Katalase : Semua bakteri yang diuji menunjukkan reaksi positif dengan munculnya gelembung-gelembung gas yang menunjukkan enzim katalase.
- Pewarnaan Spora : Bakteri Gram positif yang membentuk spora tidak berbeda dalam pewarnaan spora.
- Identifikasi : Bakteri Gram positif dan Gram negatif dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil uji Gram dan pewarnaan Gram, serta uji lain.
Kesimpulan
Uji biokimia bakteri gram positif membantu mengidentifikasi spesies bakteri Gram positif dengan lebih akurat. Dimana metode ini melibatkan pengujian sifat fisiologis bakteri, seperti reaksi biokimia yang terjadi pada media uji, untuk menentukan sifat-sifat fisiologisnya. Pengujian ini bermanfaat untuk mengetahui kemampuan fermentasi karbohidrat, penggunaan nutrisi, dan aktivitas enzim yang tentunya membantu dalam memahami metabolisme bakteri dan cara mereka menggunakan nutrisi lingkungan. Oleh karenanya pengujian ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan memahami sifat fisiologis dan kimia terkait metabolisme sel.