Uji antibakteri metode sumuran merupakan metode yang biasa digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri suatu zat. Dalam prosesnya, metode ini menggunakan suatu lubang dibuat pada lempeng agar yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji, kemudian diisi dengan zat antimikroba uji.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai apa itu uji antibakteri metode sumuran dan bagaimana langkah-langkahnya, mari simak informasi berikut ini!
Daftar Isi
Langkah-langkah Metode Sumuran
Sebelum melakukan proses uji antibakteri metode sumuran, penting untuk mengetahui bagaimana langkah-langkahnya dengan baik dan benar. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
- Penggunaan lemper agar: Lempeng agar yang diinokulasikan dengan bakteri uji, kemudian digunakan sebagai media untuk menumbuhkan bakteri.
- Pembuatan lubang: Setelah itu, buat lubang pada lempeng agar yang telah diinokulasikan dengan bakteri uji.
- Pengisian lubang: Apabila sudah dibuat lubang, maka selanjutnya isi lubang tersebut dengan zat antimikroba uji.
- Inkubasi: Lempeng agar kemudian diinkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai dengan mikroba uji.
- Pengamatan: Jika semua sudah dilakukan, maka selanjutnya adalah melakukan pengamatan dengan melihat adanya zona hambatan pada sekitar lubang. Hasil pengamatan yang akan diperoleh ini berupa adanya zona hambatan yang terbentuk di sekitar lubang. Zona hambatan ini merupakan penunjuk adanya aktivitas antibakteri dari zat antimikroba uji.
Kelebihan dan Kekurangan Uji Antibakteri Metode Sumuran
Dalam melakukan uji antibakteri metode sumuran, terdapat kelebihan dan juga kekurangan yang penting untuk diketahui dan juga dipelajari. Berikut penjelasan mengenai apa saja kelebihan dan juga kekurangannya:
Kelebihan
Uji antibakteri metode sumuran ini dalam melakukan proses pengujian memiliki kelebihan dapat mengukur zona hambat dengan lebih tepat dan juga akurat. Selain itu, metode sumuran juga hanya memerlukan proses perlakuan yang lebih sederhana. Hal ini menjadikan metode ini tidak membutuhkan banyak biaya, dan tenaga yang diperlukan juga relatif lebih ringan.
Kekurangan
Uji antibakteri metode sumuran ini juga memiliki kekurangan seperti dalam proses pengujiannya tidak dapat diketahui secara pasti apa penghambat bakterisid atau bakteriostatik yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh ketebalan media, macam media, inokulum, dan laju difusi bahan bakteri.
Selain itu, metode sumuran ini memerlukan proses dengan perlakuan yang lebih kompleks, sehingga dapat menjadi lebih sulit dilakukan pengujian.
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Metode Sumuran dalam Uji Antibakteri
Dalam proses uji antibakteri metode sumuran terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengujiannya. Berikut apa saja faktor-faktornya:
- Konsentrasi Ekstrak
Peningkatan pada konsentrasi ekstrak menunjukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri. Pada konsentrasi ekstrak 40% dan 80% menunjukkan perbedaan yang nyata dalam menghambat bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. - Kualitas media agar
Kualitas media agar yang digunakan juga dapat mempengaruhi efektivitas metode sumuran. Apabila media agar memiliki kualitas yang baik, maka akan dapat memudahkan proses difusi senyawa antimikroba ke dalam media padat, dengan begitu zona hambat bakteri dapat terbentuk dengan lebih efektif. - Pembuatan lubang
Bagian penting dalam metode sumuran adalah dengan pembuatan lubang yang tegak lurus pada media agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri uji. Selain itu lubang yang dibuat juga harus sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat mempengaruhi efektivitas uji. - Keterkaitan dengan Jenis Bakteri
Jenis bakteri yang digunakan dalam melakukan uji antibakteri juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi efektivitas metode sumuran. Contohnya seperti, bakteri Gram positif seperti S. aureus memiliki struktur dinding sel yang sederhana, sehingga dapat memudahkan senyawa antibakteri masuk ke dalam sel. Sedangkan untuk bakteri Gram negatif seperti E. coli terdapat struktur dinding sel yang lebih kompleks, hal ini menjadikannya lebih sulit untuk ditembus oleh senyawa antibakteri.
Kesimpulan
Uji antibakteri metode sumuran merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri suatu zat. Metode ini dalam melakukan prosesnya juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan seperti yang telah dijelaskan dengan lengkap di dalam artikel ini. Selain itu, dalam melakukan metode ini juga perlu untuk memahami bagaimana langkah-langkah yang benar untuk menghindari kesalahan dalam proses pengujian.