Uji Aktivitas Antibakteri Sama dengan Uji Aktivitas Antimikroba? Simak untuk Detailnya!

uji aktivitas antibakteri

Uji aktivitas antibakteri merupakan prosedur dalam laboratorium yang digunakan dalam menentukan kemampuan pada suatu zat ataupun ekstrak, yang bertujuan untuk menghambat atau mematikan pertumbuhan bakteri. 

Untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai apa itu uji aktivitas antibakteri, mari simak informasi berikut ini! 

Definisi Uji Aktivitas 

Uji aktivitas merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kebenaran khasiat suatu bahan uji yang dibuktikan secara ilmiah pada hewan coba atau pada bahan biologi lainnya. Contohnya adalah seperti kultur jaringan dan kultur biakan kuman. 

Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengetahui adanya efek khasiat pada suatu bahan uji yang dibuktikan secara ilmiah. Sehingga bisa digunakan untuk bahan obat yang aman dan juga efektif. 

Uji Antibakteri dan Uji Antimikroba Apakah Sama? 

Uji antibakteri dan uji antimikroba memiliki kesamaan sebagai bagian dari uji aktivitas. Uji antibakteri dan antimikroba ini merupakan metode yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan suatu bahan atau agen untuk menghambat pertumbuhan dan reproduksi mikroorganisme, termasuk bakteri dan jamur. Berikut penjelasan lebih lengkapnya: 

Definisi Uji Antibakteri 

Uji antibakteri merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui suatu bahan atau senyawa dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Dalam proses pengujian ini, bahan yang diuji dan diinokulasikan dengan bakteri yang bersifat patogen. Kemudian diinkubasi dengan suhu dan waktu yang sesuai. 

Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dengan adanya zona hambatan yang terbentuk pada sekitar bahan yang diuji. Zona hambatan inilah yang menunjukkan adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh bahan antibakteri. 

Definisi Uji Antimikroba 

Uji antimikroba merupakan sebuah metode yang melakukan penelitian mengetahui aktivitas suatu bahan atau substansi terhadap mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengetahui aktivitas suatu bahan atau substansi terhadap mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. 

Selain itu juga bisa untuk mengetahui spektrum luas atau sempit dari aktivitas pada antimikroba tersebut. Dalam proses pengujian uji antimikroba ini, bahan yang diuji biasanya akan diolah menjadi ekstrak yang kemudian akan diterapkan pada medium yang mengandung mikroorganisme. 

Setelah itu, pada zona hambat yang terbentuk di sekitar cakram (paper disc) akan digunakan sebagai indikator aktivitas antimikroba. Hasil dari pengujian ini yang terlihat dari diameter zona hambat yang terbentuk, akan digunakan untuk menentukan sensitivitas mikroorganisme pada bahan tersebut. 

Perbandingan antara Uji Antibakteri dan Uji Antimikroba

Antara uji antibakteri dan uji antimikroba tidak memiliki kesamaan, meskipun kedua pengujian ini terkait dengan pengujian aktivitas senyawa terhadap mikroorganisme. Berikut penjelasan lebih lengkapnya: 

Uji Antibakteri 

Uji antibakteri merupakan pengujian aktivitas senyawa terhadap bakteri, yang biasanya menggunakan metode disk difusi atau sumuran. Tujuannya adalah untuk mengukur sensitivitas pada antibiotik terhadap bakteri patogen, seperti Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. 

Baca Juga : 5 Manfaat Uji Aktivitas Antibakteri Staphylococcus Aureus

Uji Antimikroba 

Uji antimikroba merupakan pengujian aktivitas senyawa terhadap berbagai jenis mikroba, seperti bakteri dan juga jamur. Tujuan dilakukan pengujian ini adalah untuk mengukur aktivitas antimikroba terhadap berbagai jenis mikroba, seperti contoh Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Salmonella typhi, Escherichia coli, Shigella dysentriae, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa, dan Candida albicans. 

Baca Juga : Uji Aktivitas Enzim Amilase, Dilakukan untuk Mengubah Pati Menjadi Senyawa Sederhana

Contoh Uji Aktivitas Antibakteri dan Uji Aktivitas Antimikroba 

Contoh uji aktivitas antibakteri dan uji aktivitas antimikroba ini melakukan prosesnya dengan menggunakan metode difusi agar (metode Kirby-Bauer). Berikut apa saja contohnya: 

Uji Aktivitas Antibakteri 

Pada pengujian sensitivitas antibiotik, untuk antibiotik yang biasa digunakan sebagai kontrol positif adalah seperti kloramfenikol, diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme. Dimana pengujian ini dilakukan dengan mengamati terbentuk atau tidaknya zona hambat pertumbuhan mikroorganisme pada sekitar antibiotik. 

Sedangkan pada pengujian aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi, menggunakan bahan alam yang diletakkan pada media agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme. Kemudian bisa diamati terbentuk atau tidaknya zona hambat pertumbuhan mikroorganisme di sekitar ekstrak dan fraksi. 

Uji Aktivitas Antimikroba 

Pada pengujian aktivitas antimikroba pons ianthella basta, melakukan prosesnya dengan menggunakan ekstrak etanol dari spons ianthella basta yang diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme, seperti bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan jamur Candida albicans. Kemudian bisa diamati terbentuk atau tidaknya zona hambat pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat pada sekitar ekstrak etanol. 

Sedangkan pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi, melakukan pengujian dengan menggunakan  ekstrak dan fraksi dari bahan alam yang diletakkan pada kertas cakram (paper disc) dengan ukuran 6 mm pada daya serap 50 μL tiap cakram. Setelah itu bisa diamati terbentuk atau tidaknya hambat pertumbuhan mikroorganisme di sekitar kertas cakram. 

Baca Juga : Apa Saja Metode Uji Aktivitas Antibakteri? Mana yang Paling Cocok Digunakan? Simak!

Kesimpulan 

Uji aktivitas antibakteri merupakan pengujian yang penting dilakukan untuk mengurangi penggunaan antibiotik serta meningkatkan kualitas kesehatan. Hal ini karena uji aktivitas ini dapat menghambat dan bahkan mampu untuk mematikan pertumbuhan bakteri. Dari artikel ini juga bisa kita ketahui seperti apa perbandingan antara uji antibakteri dan antimikroba, serta apa contohnya dengan lengkap dan jelas.