Mengenal Teknik Pengukuran Dan Kalibrasi

teknik pengukuran dan kalibrasi

Untuk membuat produk yang baik dengan kualitas unggul, tidak cukup dengan mengerti pembacaan gambar mesin dan gambar teknik saja tanpa menguasai konsep dasar teknik pengukuran.  Oleh karenanya memahami konsep dasar teknik pengukuran merupakan hal yang wajib diketahui bagi pekerja dalam membuat sebuah produk yang sesuai dengan spesifikasi produk yang akan dirancang.

Berdasarkan penjelasan diatas perlu Anda ketahui bahwa teknik pengukuran erat kaitannya dengan prosedur kalibrasi lho. Ya benar sekali hal ini karena kalibrasi merupakan proses untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional. Hal ini membuat pengukuran dan kalibrasi tidak dapat dipisahkan sehingga teknik pengukuran dan kalibrasi sangat erat hubungannya.

Dari pengertian tersebut dapat Anda pahami bahwa pengukuran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam prosedur kalibrasi. Oleh karenanya teknik pengukuran dan kalibrasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Untuk lebih lengkapnya mengenai teknik pengukuran dan kalibrasi, simak penjelasan berikut ini!

Mengenal Konsep Sistem Teknik Pengukuran dan Kalibrasi

Seperti yang sudah disinggung pada awal penjelasan bahwasannya konsep sistem teknik pengukuran merupakan modal utama bagi seluruh pekerja yang akan terjun di bidang industri khususnya yang berkaitan dengan manufaktur. Hal ini karena semua industri manufaktur pasti membutuhkan penguasaan konsep dasar sistem pengukuran dan tekniknya dalam menjalankan proses produksinya.

Seperti contohnya industri pengecoran logam, dan industri perakitan kendaraan, pasti membutuhkan penguasaan konsep dasar pengukuran dalam produksinya. Tanpa adanya pemahaman mengenai konsep sistem pengukuran, sulit rasanya untuk dapat menciptakan sebuah produk yang sesuai dengan spesifikasi industri.

Elemen Elemen Pengukuran atau Kalibrasi

Konsep dasar pengukuran yaitu sebuah metode yang perlu diperhatikan dalam melakukan setiap proses pengukuran. Oleh karenanya dalam teknik pengukuran terdapat elemen-elemen yang harus Anda perhatikan, sebagai berikut:

  1. Adanya objek ukur (Unit Under Test)
  2. Adanya calibrator (standard)
  3. Adanya prosedur kalibrasi, yang mengacu ke standar kalibrasi internasional, nasional atau prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji dengan terlebih dulu melakukan verifikasi.
  4. Adanya teknisi yang telah memenuhi persyaratan mempunyai kemampuan teknis kalibrasi yang bersertifikat
  5. Lingkungan terkondisi, baik suhu maupun kelembabannya. apabila tidak bisa dikondisikan, misalnya terjadi saat kalibrasi dilakukan di lapangan terbuka, maka faktor lingkungan harus diakomodasi dalam proses pengukuran dan perhitungan ketidakpastian.
  6. Hasil kalibrasi itu sendiri, yaitu quality record berupa sertifikat kalibrasi. Di dalamnya tercatat measured value, correction value, dan nilai uncertainty. Sertifikat ini tidak baku bentuknya, minimal harus dapat memberikan informasi tentang seberapa sehat alat ukur yang dikalibrasi. Artinya, sertifikat kalibrasi memungkinkan menambahkan banyak keterangan yang diperlukan, seperti melampirkan foto, gambar, dan hasil analisa khusus.

Standarisasi Pengukuran atau Kalibrasi

Dalam dunia perdagangan, berbagai macam peraturan dan aktivitas ekonomi seperti jual beli banyak bergantung pada hasil pengukuran alat. Oleh karenanya kepercayaan pada kebenaran pengukuran akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan industri. 

Maka dari itu perlu adanya satuan ukuran yang dipakai bersama dan prosedur pengukuran yang terakreditasi dan kredibel. Hal ini sebagai uji banding atas standar satuan ukuran dan laboratorium-laboratorium di berbagai negara.

Berdasarkan hal tersebut standar internasional telah mengeluarkan standar kalibrasi yang terakreditasi yaitu ISO/IEC 17025. Standar ini digunakan sebagai persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. 

Standar acuan tersebut dapat ditelusuri sampai ke standar nasional atau internasional. Kemudian hasil dari pengujian alat ukur yang dilakukan akan memberi nilai lebih pada sertifikat kalibrasi yang didapat. Hal ini karena pelaksanaan kalibrasi berarti telah sesuai dengan standar internasional yang berlaku.

Menentukan Ketidakpastian Kalibrasi

Prosedur kalibrasi erat kaitannya dengan ketidakpastian dalam pengukuran. Hal ini terjadi karena cara memberi skala nilai pada waktu pembuatan alat ukur yang tidak tepat sehingga setiap kali alat tersebut digunakan, ketidakpastian selalu muncul pada hasil pengukuran.

Kesalahan kalibrasi yang sering terjadi seperti skala nilai pada alat ukur yang lebarnya tidak sama. Kesalahan ini dapat diketahui dengan cara membandingkan alat tersebut dengan alat lain yang standar. Alat standar yang dibandingkan meskipun buatan manusia, tetapi dianggap tidak mengandung kesalahan apapun.

Oleh karenanya kalibrasi alat ukur yang sesuai standar akan menjaga kondisi instrument ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasi teknis. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan besarnya ketidakpastian (uncertainty) pada kalibrasi besaran bidang alat ukur.

Contoh Alat Ukur

Setelah mengetahui penjelasan yang telah disampaikan sebelum. Apa sajakah contoh alat ukur yang wajib melakukan prosedur kalibrasi? yuk simak penjelasan berikut!

Neraca Ukur

Neraca ukur adalah alat pengukuran massa. Ada berbagai jenis neraca seperti neraca dua lengan, neraca langkah, neraca Ohaus, dan neraca elektronik. Perbedaan dari neraca tersebut berdasarkan teknologi, cara kerja, dan ketelitian dalamnya.

Neraca seringkali digunakan dalam kegiatan industri dan perdagangan. Penggunan dalam waktu lama dapat menyebabkan tingkat keakuratan dan performanya menurun. Oleh karenanya prosedur kalibrasi wajib diberlakukan pada alat ukur ini.

Thermometer

Kalibrasi suhu yang sering ditujukan pada thermometer sebagai alat penujuk suhu. kalibrasi yang dilakukan pada termometer hanya dapat dilakukan dengan membandingkan standar yang diketahui, dalam lingkungan suhu yang stabil dengan hasil yang diuji

Hasil proses pengukuran dipengaruhi oleh temperatur benda atau lingkungan sekitar dari benda tersebut. Terutama pada benda yang berada pada temperatur yang lebih tinggi. Sama halnya seperti neraca ukur, thermometer pun membutuhkan kalibrasi agar tetap akurat digunakan.

Tachometer 

Alat ukur yang biasanya terdapat pada beberapa mesin seperti alat medis, mobil, dan juga pesawat. Tachometer adalah sebuah komponen alat ukur yang digunakan untuk mengukur perputaran mesin dalam satuan rpm (rotation per minute). 

Seperti yang telah dijelaskan, beberapa mesin yang berotasi seperti alat medis dan pesawat membutuhkan tachometer. Karena fungsinya untuk mengukur tingkat perputaran atau rotasi mesin sehingga dapat dengan mudah mengoperasikan dan mengendalikannya. Sama halnya seperti neraca ukur dan termometer, tachometer pun membutuhkan proses kalibrasi agar fungsinya dapat berjalan dengan baik.

Itulah konsep dasar teknik pengukuran dan kalibrasi yang perlu Anda ketahui untuk dapat membuat produk yang sesuai dengan spesifikasi industri. Demikianlah pembahasan dari artikel ini semoga dapat menambah informasi dan wawasan Anda terkait kalibrasi alat ukur.

konsultasi jasa kalibrasi