Di dalam dunia industry, sudah tidak asing lagi yang namanya kalibrasi. Memang ini adalah hal yang sangat awam bagi Anda yang tidak tahu jika bahwasannya setiap alat ukur itu akan mengalami penurunan keakurasiannya seiring digunakannyna secara terus menerus. Untuk itu, kalibrasi ada membuat alat ukur atau instrumen apapun itu untuk bisa diketahui apakah ada kesalahan pengukuran atau tidak dengan melakukan kalibrasi.
Satuan dari setiap alat ukur tentu saja ada standarnya baik itu standar secara internasional ataupun secara nasional. Standar kalibrasi adalah patokan yang sangat jelas agar kita tahu apakah alat ukur tersebut mengalami perubahan presisinya atau tidak. Mengapa harus ada standar kalibrasi alat ukur? Dan sebenarnya apa standar dari kalibrasi alat ukur itu?
Daftar Isi
Alasan Mengapa Alat Ukur Perlu Di Kalibrasi
Alasan yang mendasari adanya kalibrasi untuk setiap alat ukur adalah digunakan selama berkali-kali. Jadi, pada dasrnya untuk setiap alat pengukur menurun dari waktu ke waktu karena keausan normal. Perubahan ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan seperti sengatan listrik atau mekanik atau lingkungan produksi yang berbahaya.
Dalam situasi tersebut, kalibrasi diperlukan untuk dilakukan pada instrumen tersebut untuk meningkatkan keakuratan alat pengukur. Alat pengukur yang akurat meningkatkan kualitas produk.
Ada beberapa alasan lain yang mendasari adanya kalibrasi alat ukur, di antaranya adalah:
Menunjukan Keakuratan Alat Ukur
Alasan pertama dilakukan kalibrasi untuk setiap alat ukur adalah untuk menunjukkan keakuratannya. Memastikan bahwa instrumen melakukan pengukuran yang konsisten dan menampilkan pembacaan yang benar adalah hal yang sangat krusial dan itu adalah yang paling mendasari adanya kalibrasi alat ukur.
Keakuratan ini juga di atur untuk setiap alat ukurnya. Ada standar yang mengaturnya sebenarnya berapa akuratnya untuk setiap instrument alat ukur dengan menggunakan berbagai macam metode.
Mengetahui Kondisi Alat Ukur
Alasan kedua adalah untuk bisa mengehtahui kondisi alat ukur. Alat ukur yang mengalami perubahan akurasi memang biasanya terjadi karena ada kerusakan atau ke ausan di dalam alat ukur tersebut.
Dengan adanya kalibrasi, kita bisa jadi tahu apakah sebenarnya ada kerusakan yang terjadi pada alat ukur tersebut atau tidak. Jika kerusakan masih bisa diperbaiki, maka diperbaiki saja. Jika tidak bisa, ya memang mau tidak mau sudah harus tidak difungsikan kembali.
Mendapatkan Standar Pengukuran Yang Tepat
Ini yang kita singgung di awal artikel ini, adalah untuk mendapatkan standar pengukuran yang tepat. Mempertahankan kepatuhan terhadap standar industri, peraturan pemerintah, dan/atau norma penjaminan mutu seperti praktik manufaktur yang baik saat ini adalah alasan yang sebenarnya pasti dan terstruktur.
Dengan adanya standar, maka alat ukur ini bisa diketahui sebenarnya berapa nilai yang presisi dan berapa nilai yang tidak presisi.
Beberapa Contoh Standar Kalibrasi Alat Ukur
Setiap alat ukur memiliki standar, baik itu instrumen ukur tinggi, instrumen berat, dan masih banyak lagi. Selain itu juga pasti ada standar untuk operasional melakukan kalibrasi. Lebih lengkapnya bisa kalian simak di standar operasional prosedur kalibrasi alat.
Jika ada yang namanya standar, maka sudah pasti yang berhak melakukan kalibrasi adalah laboratorium yang terakreditasi dengan menerapkan dan mendapatkan akreditasi ISO/IEC 17025.
Untuk lebih bisa memahami tentang standar kalibrasi alat ukur, berikut adalah beberapa contoh standar kalibrasi alat ukur yang sangat umum dan mungkin saja ada di sekitar Anda.
pH Meter
alat laboratorium yang seringkali dilakukan kalibrasi adalah pH meter. Proses kalibrasi pada pH meter yaitu adalah dengan melakukan pengukuran larutan standar yang telah tersedia bersama nilai pH yang berbeda-beda yaitu pH 4, 7, dan 10.
Apabila pH meter tunjukkan nilai pH yang cocok bersama jenis cairan yang diukur maka alat ini bisa dikatakan bekerja dengan baik.
Neraca Analitik
Dan selanjutnya untuk contoh standar kalibrasi alat ukur adalah neraca analitik. Perlu diketahui jika neraca ini bekerja secara digital yang memanfaatkan baterai atau arus listrik.
Oleh karena itu, Anda wajib memastikan bahwa baterai atau daya listrik pada neraca analitik mengalir secara normal. Sehingga alat tersebut mampu bekerja secara optimal dan mengimbuhkan hasil yang akurat. Selengkapnya mengenai standar kalibrasi timbangan bisa kalian baca di bawah ini.
Baca Juga : Bagaimana Menentukan Standar Kalibrasi Timbangan?
Pipet Volume
Pipet volume adalah salah satu alat laboratorium yang sangat penting untuk digunakan dalam mengukur cairan yang diambil untuk melakukan proses percobaan. Pasti ada skala volume yang menukur jumlah volume yang diinginkan.
Pipet volume menjadi salah satu alat yang seringkali digunakan ada percobaan skala lab maupun skala industri.