Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa switching power supply adalah salah satu desain power supply dengan efisiensi daya yang baik dan dapat diandalkan. Kini ada banyak peralatan elektronika yang sudah menggunakan switching power supply ini untuk memenuhi kebutuhan peralatan tersebut. Akan tetapi, apa fungsi switching power supply? Penjelasan detail mengenai fungsi switching power supply dan cara kerjanya, bisa Anda ketahui dengan menyimak ulasan artikel ini!
Daftar Isi
Fungsi Switching Power Supply
Untuk fungsi switching power supply sangat penting dan cukup beragam, terutama dalam konversi dan pengaturan daya listrik di berbagai aplikasi. Dengan rangkaian yang kompleks, perangkat ini memiliki fungsi utama untuk mengubah tegangan listrik dengan efisiensi yang sangat tinggi, untuk mengurangi konsumsi daya yang lebih rendah pada output yang sama, dan untuk menyediakan tegangan output yang lebih stabil dan dapat diatur dengan baik oleh pengguna.
Tidak hanya itu saja, adapun fungsi switching power supply lainnya yaitu untuk memungkinkan pengguna dalam penggunaan power supply yang lebih ringan dengan rentang operasi tegangan output yang luas. Sehingga secara menyeluruh, fungsi switching power supply ini penting untuk kebutuhan di berbagai aplikasi yang memerlukan efisiensi tinggi, dan fleksibilitas dalam pengaturan daya.
Cara Kerja Switching Power Supply
selain memiliki fungsi switching power supply yang penting, perangkat ini juga memiliki cara kerja perangkat yang cukup kompleks. Yang mana dalam penggunaan switching power supply, akan bekerja dengan melibatkan beberapa tahap utama. Berikut adalah penjelasan untuk setiap tahapan dalam cara kerja switching power supply:
Penyearahan
Dalam penggunaan switching power supply, perangkat ini akan melakukan tahap penyearahan. Dimana pada tahap ini perangkat tersebut akan merubah tegangan masukan AC menjadi tegangan keluaran DC yang sesuai.
Konverter
Tahap selanjutnya yaitu converter. Pada tahap ini switching power supply akan merubah tegangan DC menjadi tegangan keluaran DC yang lebih stabil dan sesuai dengan kebutuhan.
Filtering
Lalu kemudian, perangkat akan menghilangkan denyut atau ripple yang ada pada tegangan keluaran. Ini biasanya dilakukan pada tahap filtering.
Regulasi
Perangkat selanjutnya akan melakukan tahapan regulasi. Ini dilakukan untuk membuat tegangan keluaran agar tetap stabil terhadap perubahan tegangan masukan dan perubahan beban.
Isolasi
Isolasi menjadi tahap penting guna untuk membatasi bagian primer dan bagian sekunder. Tujuannya agar chasis jika dipegang tidak akan menimbulkan bahaya akibat adanya sengatan listrik yang muncul.
Proteksi
Tahap terakhir adalah proteksi switching power supply. Tahap ini dapat melindungi peralatan elektronik dari tegangan keluaran yang over serta mampu melindungi power supply dari kerusakan jika terdapat suatu kesalahan dalam pengoperasiannya.
Pengaplikasian Switching Power Supply
Seperti yang sudah disebutkan pada pembahasan sebelumnya, bahwa switching power supply sudah banyak digunakan peralatan elektronik. Maka dari itu, untuk pengaplikasian switching power supply sangat beragam, Mulki dari otomotif dan penerbangan, aplikasi dengan daya tinggi atau arus tinggi, aplikasi finishing permukaan untuk elektroplating dan anodisasi, aplikasi sel bahan bakar, elektrolisis, generator hidrogen, hingga motor DC serta aplikasi mobil slot.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa switching power supply menjadi salah satu bentuk catu daya yang paling populer di berbagai kebutuhan aplikasi dan peralatan elektronik, karena efisiensi dayanya yang luar biasa dan fungsi switching power supply yang sangat penting bagi aplikasi elektronik maupun industri. Kemudian untuk cara kerja dari switching power supply iu sendiri cukup kompleks dengan melibatkan tahapan penyearahan, converter, filtering, regulasi, isolasi, dan proteksi.