5 Dasar Teori Kalibrasi Alat Ukur yang Perlu Diketahui

dasar teori kalibrasi alat ukur

Kalibrasi adalah proses verifikasi, penyesuaian  serta pengaturan alat ukur yang kita miliki, dengan cara membandingkan alat ukur yang kita miliki dengan alat ukur lain yang sudah distandarisasi sesuai standar yang telah ditetapkan.

Dalam pengkalibrasian tidak serta merta dilakukan dengan asal-asalan, harus ada landasan teori yang mendasari hal tersebut. Dasar teori kalibrasi alat ukur ini diperlukan adanya dengan maksud mendapatkan hasil pengukuran yang tertelusur dan akurat.

Hal ini juga membantu kita dalam melakukan proses kalibrasi, bagi orang awam pasti akan bingung harus mulai dari mana proses ini, maka dari itu kita akan membahas apa saja dasar teori yang digunakan dan bagaimana langkah yang harus kita lakukan dalam pengkalibrasian.

Persiapan Dari Mulai Alat Hingga Metode Yang Digunakan

Persiapan perlu dilakukan sebelum melakukan kalibrasi, hal yang pertama harus disiapkan adalah alat yang ingin dikalibrasi(objek kalibrasi), pelaksana kalibrasi, kondisi lingkungan, dan metode yang digunakan. Untuk alat yang digunakan harus memiliki ketelusuran (traceability) yang bisa dibuktikan adanya sertifikat pada alat tersebut.

Alat yang akan dikalibrasi dan alat yang dijadikan acuan pengkalibrasian(kalibrator) dikondisikan pada kondisi yang sama sesuai metode kalibrasi, hal ini diperlukan untuk menghindarkan perbedaan hasil ukur akibat pengaruh lingkungan.

Selain lingkungan yang mempengaruhi hal lain seperti petugas atau personil yang melakukan kalibrasi juga harus diperhatikan kompetensinya dalam melakukan proses kalibrasi

Dengan memiliki personil atau petugas yang memiliki tingkat kompetensi yang tinggi, pemilihan metode kalibrasi tentunya akan dilakukan dengan tepat dan presisi, sebab alat ukur yang kita akan kalibrasi pastinya akan berbeda-beda cara pendekatannya, karena memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda beda menurut fungsi dan kegunaannya.

Pengamatan Berdasarkan Dasar Teori Kalibrasi Alat Ukur

Setelah persiapan dilakukan langkah yang perlu dilakukan adalah pengamatan, mengapa pengamatan diperlukan? Sebab dalam proses kalibrasi dibutuhkan ketelitian.

Pengamatan diawali dengan melakukan pemeriksaan terhadap alat yang akan dikalibrasi, apakah alat tersebut dalam kondisi normal atau tidak, sebab kalibrasi bukan bertujuan untuk memperbaiki alat  akan tetapi membenarkan pengukuran yang tidak sesuai, ketika pengamatan dilakukan dan ditemukan adanya kerusakan maka sebelum kalibrasi dilakukan sebaiknya alat dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

Setelah pengamatan pada alat ukur dilakukan, selanjutnya adalah pelaksanaan kalibrasi dan pencatatan hasil kalibrasi, pencatatan didasarkan pada objek yang dilihat bukan berdasarkan feeling sehingga mendapatkan hasil yang objektif. 

Menghitung Data Kalibrasi

langkah penting kalibrasi selanjutnya adalah penghitungan data kalibrasi sesuai metode kalibrasi yang digunakan. Secara detail, proses penghitungan melibatkan beberapa aspek seperti memberikan konversi satuan, menghitung nilai maksimum-minimum, nilai rata-rata, standar deviasi, atau menentukan persamaan regresi. Hasil yang muncul dalam penghitungan kemudian akan menjadi dasar dalam penarikan kesimpulan dan penentuan ketidakpastian kalibrasi.

Menentukan Ketidakpastian Hasil Kalibrasi Alat Ukur

Dalam menentukan ketidakpastian kalibrasi perlu dilakukan analisa-analisa yang cukup detail sebab tahap ini sangat penting dalam pelaksanaannya. Ketidakpastian kalibrasi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain peralatan, pelaksana, lingkungan, dan metode yang digunakan dalam kalibrasi. Dalam faktor tersebut ada pula yang berpengaruh dominan dan ada yang tidak tergantung kalibrasi yang dilakukan.

Membuat Laporan Kalibrasi

Proses kalibrasi kita lakukan dalam rangka memenuhi standar yang ditetapkan secara global agar barang yang kita hasilkan atau produksi memiliki kualitas dan mutu yang bagus, setelah kita melakukan kalibrasi hasil akhirnya akan didapatkan data yang valid. Data yang valid selanjutnya diolah menjadi suatu konsensus atau kesimpulan.

Setelah semuanya sudah disusun rapi langkah selanjutnya adalah penyusunan laporan, dalam penyusunan laporan, ada format yang harus dipenuhi antara lain membuat konsep untuk pelaporan kalibrasi, inspeksi atau pemeriksaan konsep kalibrasi, penuangan konsep dalam bentuk tulisan.

  1. Membuat Konsep untuk Pelaporan Kalibrasi
    Pembuatan laporan merupakan hal penting yang harus dipikirkan dengan matang, tujuannya agar laporan yang dihasilkan tertata secara sistematis dan terstruktur, karena kualitas laporan juga berpengaruh pada hasil akhir. Maka dari itu perlu adanya pengonsepan laporan agar mendapatkan hasil yang maksimal, pembuatan laporan didasarkan pada data hasil pengukuran, perhitungan data, hingga penghitungan ketidakpastian.
  2. Inspeksi atau Pemeriksaan Konsep Kalibrasi
    Inspeksi dan pemeriksaan suatu laporan dilakukan bertujuan untuk mengoreksi kesalahan minor maupun mayor yang dibuat saat laporan ditulis, biasanya yang melakukan inspeksi adalah petugas yang berwenang memeriksa konsep yang sudah dirancang tersebut, terutama pada kesalahan identitas alat, pengambilan data, hasil penghitungan data, dan penghitungan ketidakpastian.
  3. Penuangan Konsep dalam Bentuk Tulisan
    Dilanjutkan dengan pengetikan konsep laporan yang juga harus menyertakan pemeriksaan kebenaran dalam pengetikan. Caranya ialah membandingkan antara konsep laporan yang sudah direncanakan sejak awal dengan hasil pengetikan konsep laporan apakah sudah sesuai yang diharapkan atau belum.

Demikian penjelasan mengenai dasar teori kalibrasi alat ukur yang menjadi patokan untuk proses kalibrasi. Dengan adanya dasar teori kalibrasi alat ukur bisa menjadi landasan yang tepat sehingga kalibrasi bisa berjalan dengan lancar dari persiapan hingga pembuatan laporan.

konsultasi jasa kalibrasi