Berikut Adalah Cara Membaca Sertifikat Kalibrasi Timbangan

Cara membaca sertifikat kalibrasi timbangan

Hasil akhir dari sebuah proses kalibrasi adalah mendapatkan sertifikat kalibrasi, sertifikat ini ternyata sangat banyak jenisnya tergantung alat apa yang digunakan dalam pengkalibrasian.

Kali ini kita akan membahas lebih spesifik tentang cara membaca sertifikat kalibrasi timbangan, mungkin hal ini akan terdengar sangat asing bagi kalangan awam, karena mungkin bagi masyarakat umum timbangan pastinya sangat jarang sekali dikalibrasi, apalagi berpikir bahwa ada sertifikatnya.

Akan tetapi dalam kegiatan industri hal ini sangat lekat keterkaitannya, sebab adanya standar yang berlaku, menuntut pelaku industri untuk memenuhi standar pengkalibrasian sebuah alat ukur(timbangan).

Dalam membaca sertifikat kalibrasi timbangan langkahnya cukup spesifik, maka akan kita bahas dalam penjelasan berikut.

Cara Membaca Sertifikat Kalibrasi Timbangan

Sebelum kita ketahui cara membaca sertifikat timbangan mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud sertifikat. Sertifikat kalibrasi merupakan pernyataan formal ketertelusuran pengukuran dari suatu alat ukur, alat uji, standar acuan atau bahan acuan. Dalam membaca sertifikat kalibrasi timbangan ada 7 komponen penting yang harus kita perhatikan diantaranya titik ukur, nilai koreksi, nilai ketidakpastian hasil kalibrasi, standar ukur yang digunakan, ketelusuran alat standar, metode kalibrasi yang digunakan, rentang toleransi.

Terkadang juga ada untuk pembacaan kode dalam timbangan karena tipenya yang berbeda-beda. Penjelasan kode timbangan kalibrasi digital bisa kalian cek berikut ini.

Baca Juga : 5 Penjelasan Kode Kalibrasi Timbangan Digital

Untuk komponen dalam cara membaca sertifikat kalibrasi timbangan bisa kalian simak faktor-faktornya :

1. Titik Ukur

Titik ukur adalah nilai yang terdapat dalam display timbangan, titik ukur menjadi patokan dalam pengkalibrasian sebab di titik ukur ini kita dapat menentukan nilai 0 yang benar terlebih dahulu sebelum melakukan proses kalibrasi.

2. Nilai Koreksi

Nilai koreksi dapat diartikan juga sebagai besarnya nilai penyimpangan atau selisih antara nilai rata-rata hasil pengukuran suatu timbangan terhadap nilai standar kalibrator atau alat yang digunakan untuk melakukan kalibrasi.

Nilai koreksi dapat kita dapatkan melalui pengukuran timbangan yang berulang, dalam penentuan ini harus dilakukan beberapa tahapan pengulangan agar nilai yang dihasilkan dapat konsisten.

3. Nilai Ketidakpastian Hasil Kalibrasi

Nilai ketidakpastian adalah besarnya nilai keragu-raguan hasil dari pengukuran yang ditentukan dalam sebuah rentang waktu. Nilai ketidakpastian dalam sebuah pengukuran dalam sebuah proses kalibrasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor terkait peralatan, pelaksana, lingkungan, dan metode kalibrasi.

Penentuan ketidakpastian kalibrasi juga merupakan tahap penting dalam pelaksanaan. Oleh karena itu, nilai telusur atau kesalahan sistematik dari hasil kalibrasi tidak berada di satu titik tertentu, tetapi dalam suatu rentang nilai sebesar nilai ketidakpastian kalibrasi.

4. Standar Ukur yang Digunakan

Dalam melakukan kalibrasi pada timbangan perlu kita perhatikan juga alat ukur yang digunakan untuk mengkalibrasi timbangan, apakah sudah sesuai standar ISO atau belum, sebaiknya standar ukur yang digunakan dalam pengkalibrasian timbangan memiliki spesifikasi lebih tinggi dari pada timbangan yang akan dikalibrasi.

5. Ketelusuran Alat Standar

Setelah menggunakan standar yang berkualitas dalam pengkalibrasian timbangan, ketelusuran dalam pengkalibrasian timbangan akan mudah didapatkan, sebab langkah awal yang dilakukan sudah tepat.

6. Metode Kalibrasi yang Digunakan

Untuk mendapatkan hasil pengkalibrasian timbangan yang optimal seorang staff kalibrasi harus dapat menentukan metode yang tepat dalam melakukan kalibrasi timbangan, bisa menggunakan metode kalibrasi terpisah (separate calibration), kalibrasi serentak (concurrent calibration), ataupun menggunakan metode kalibrasi tetap (fixed calibration).

7. Rentang Toleransi

Dalam rentang toleransi kita dapat mengetahui semua kemungkinan pembacaan dalam timbangan, sebab rentang toleransi adalah hasil dari yang didapat dalam penentuan nilai koreksi seperti proses pada awal tadi.

konsultasi jasa kalibrasi

Kesimpulan

Dalam pembacaan kalibrasi timbangan seperti yang kita ketahui pada pembahasan diatas, dibutuhkan ketelitian yang ekstra untuk menanggulangi kesalahan dalam proses kalibrasi, sebab langkah-langkah yang dilakukan pun cukup kompleks maka pemahaman materi dan latihan perlu dilakukan berulang-ulang.