Uji alkohol pada susu adalah prosedur uji yang dilakukan pada produk susu untuk mengetahui tingkat keasaman susu dan ketahanan susu terhadap alkohol tetap pada hasil negatif. Proses uji ini digunakan oleh para produsen susu untuk menjaga kualitasnya sesuai dengan SNI.
Menurut SNI (1998), susu segar harus negatif (tidak pecah) dengan uji alkohol. Regulasi inilah yang akhirnya menjadi standar patokan para produsen / peternak untuk melakukan uji alkohol pada susu.
Namun sebelum Anda mulai melakukan uji alkohol pada susu, sebenarnya apa tujuan utama pelaksanaan prosedur uji ini dilakukan?
Mari ketahui secara jelas berbagai informasi mengenai uji alkohol pada susu mulai dari tujuan uji, prosedur uji, hingga metode yang digunakan secara lengkap pada artikel ini.
Daftar Isi
Tujuan Uji Alkohol pada Susu
Uji alkohol pada susu dilakukan untuk memenuhi tujuan keamanan produk dan menjaga kualitas pada susu secara berkala. Hasil uji yang dilakukan ini, nantinya dapat digunakan para produsen untuk memastikan produk susu layak dikonsumsi oleh para konsumen.
Ketahanan susu pada uji alkohol (tahan terhadap alkohol) berarti bahwa produk susu yang menjadi sampel uji telah lolos memiliki tingkat asam pada batas yang aman untuk dikonsumsi secara luas. Sehingga nantinya kualitasnya tetap terjaga dengan baik.
Prosedur Uji Alkohol pada Susu
Melakukan uji alkohol pada susu dijalankan melalui prosedur yang secara resmi dianjurkan oleh para ahli. Prosedur uji alkohol tersebut pada dasarnya mencampurkan susu pada 70% alkohol untuk mengetahui ketahanan pH keasaman susu terpecah-pecah atau bertahan.
Indikator Kualitas Susu
Bilamana pada tabung reaksi sampel susu mulai terpecah-pecah, berarti produk susu positif terhadap alkohol dan dapat melekat pada zat tersebut. Sehingga bisa dikatakan bahwa susu positif terhadap alkohol, yang berarti kualitasnya kurang baik jika dikonsumsi.
Sebaliknya, jika pada tabung reaksi sampel susu bisa tahan terhadap kontaminasi alkohol pada proses pengujian. Maka kualitas kandungan pada susu tersebut berkualitas baik dan memiliki tingkat keasaman pH sesuai standar SNI yang berlaku.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Uji Alkohol pada Susu
Berbagai faktor dapat mempengaruhi hasil uji alkohol pada susu baik hasil negatif maupun positif. Salah satunya adalah faktor penyimpanan susu yang menyebabkan proses uji alkohol mengalami perbedaan hasil dibanding produk susu yang disimpan dengan cara berbeda.
Selain itu berbagai faktor mulai dari kebersihan hewan dan kesehatan, kebersihan alat pemerah, hingga bakteri yang mengkontaminasi kandungan susu dapat mempengaruhi hasil uji alkohol yang berbeda.
Penggunaan Uji Alkohol pada Susu
Uji alkohol pada susu diterapkan pada industri peternakan dan industri berbahan dasar olahan susu. Pengujian ini digunakan untuk memeriksa kualitas susu tetap pada standar yang berlaku. Sehingga nantinya, produk susu dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan formulasi yang telah dirancang.
Metode Uji Alkohol pada Susu
Uji alkohol pada susu merupakan metode pengujian yang tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan. Tentunya Anda perlu mengikuti berbagai prosedur lengkap yang dianjurkan oleh para ahli dan mengikuti langkah-langkah pada bagian di bawah ini.
Langkah-langkah Metode Uji Alkohol pada Susu
Untuk melakukan uji alkohol pada susu Anda perlu memperhatikan berbagai langkah-langkah berikut ini dengan runtut guna menghindari kesalah uji yang merugikan.
- Siapkan sampel susu untuk diuji
- Masukkan pada tabung reaksi yang telah steril
- Campurkan 70% alkohol
- Kocok / aduk campuran zat tersebut
- Lihatlah perbedaan (susu terpecah / susu tahan terhadap kontaminasi alkohol)
Kesimpulan
Uji alkohol pada susu adalah metode uji untuk mengetahui tingkat asam pH dan ketahanan susu terhadap alkohol demi menjaga kualitasnya tetap berstandar nasional. Sehingga nantinya hasil yang diterima dari hasil pengujian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan pengembangan produk secara jangka panjang.