Uji sterilitas mikrobiologi merupakan metode yang penting dilakukan untuk menjaga keamanan dan kebersihan alat sebelum digunakan sebagai penunjang produktivitas kinerja secara profesional di berbagai sektor industri.
Namun sebelum Anda melakukan uji sterilitas mikrobiologi pada alat-alat di industri Anda. Tentunya Anda perlu mengetahui berbagai informasi penting mulai dari definisi uji sterilitas mikrobiologi, prinsip uji sterilitas, Tujuan pelaksanaan uji, manfaat hingga jenis-jenis uji sterilitas mikrobiologi secara lengkap di sini.
Daftar Isi
Definisi Uji Sterilitas Mikrobiologi
Uji sterilitas mikrobiologi adalah metode pengujian yang berguna untuk mendeteksi tingkat kebersihan dan memverifikasi sterilitas mikrobiologi sebuah alat pada berbagai sektor industri guna memastikan alat tersebut tetap aman sebelum digunakan.
Biasanya uji sterilitas mikrobiologi ini dilakukan pada sektor industri farmasi untuk memastikan alat-alat kesehatan tetap steril dan terhindar dari kontaminasi mikrobiologi saat akan digunakan pada pasien.
Sehingga nantinya proses uji ini menjadi sangat penting untuk keselamatan para pasien serta memberikan kemudahan bagi para tenaga medis untuk menggunakan alat-alat medis sebagai perawatan terbaik.
Prinsip Uji Sterilitas
Uji sterilitas ini menggunakan prinsip kerja khusus dalam pelaksanaannya. Prinsip kerja yang dipakai yaitu dengan melakukan inkubasi pada sampel. Sehingga nantinya sampel yang terisolasi bersama zat reaktor (seperti laktosa dll.) dapat mulai bereaksi dan memberikan hasil pengujian melalui perubahan yang terjadi.
Tujuan Uji Sterilitas
Melakukan uji sterilitas memiliki berbagai tujuan yang mendasar. Salah satu tujuan uji sterilitas ini dilakukan adalah untuk menjamin bahwa alat / produk yang melewati proses produksi pabrik tidak mengandung mikroorganisme/ terkontaminasi.
Selain itu pada beberapa penelitian, langkah pengujian ini diambil sebagai cara untuk mengetahui jumlah koloni mikroba yang terdapat pada ruang uji sterilitas laboratorium mikrobiologi.
Manfaat Uji Sterilitas
Uji sterilitas memiliki manfaat praktis yaitu untuk memastikan bahwa produk/alat aman digunakan (steril). Selain itu, langkah pengujian ini digunakan untuk menjamin keamanan sediaan obat pada industri farmasi / alat-alat kedokteran.
Pelaksanaan uji ini juga dapat mengurangi adanya resiko kontaminasi mikroba pada produk makanan olahan pada produksi pabrik massal. Hal ini tentunya sangat penting dilakukan untuk memberi jaminan keamanan produk sebelum dikonsumsi oleh masyarakat secara luas.
Jenis-jenis Uji Sterilisasi Mikrobiologi
Melakukan uji sterilitas ternyata dapat dilakukan melalui berbagai jenis pengujian. Berikut adalah berbagai jenis uji sterilisasi yang bisa Anda lakukan sesuai kebutuhan,
- Uji Sterilitas Mikrobiologi dengan Medium Agar: Uji ini dilakukan dengan menggunakan medium agar dan memantau terbentuknya koloni bakteri.
- Uji Sterilitas Mikrobiologi dengan Medium Broth: Uji ini dilakukan dengan menggunakan medium broth dan memantau terbentuknya koloni bakteri.
- Uji Sterilitas Mikrobiologi dengan Metode PCR: Uji ini dilakukan dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk memantau terbentuknya DNA bakteri.
Tahapan Uji Sterilitas Mikrobiologi
Langkah uji sterilitas mikrobiologi meliputi 3 tahapan dasar. Yaitu pengambilan sampel, inkubasi sampel, dan pemeriksaan.
Pada pengambilan sampel, maka sampel pada sebuah ekosistem akan diambil dengan cara yang steril. Sampel ini akan menjadi perwakilan dan menentukan hasil perhitungan seluruh ekosistem dalam pengujian.
Sementara pada saat inkubasi, tabung yang berisi sampel kemudian dicampur dengan media uji / reaktor seperti laktosa dll. Sehingga nantinya setelah melewati jangka waktu tertentu akan terlihat perbedaan pada sampel yang tidak steril.
Setelah dua tahapan tersebut dilakukan dengan tepat, maka langkah terakhir adalah pemeriksaan koloni bakteri yang terbentuk dari proses inkubasi. Jika tidak ada koloni bakteri yang muncul, maka alat/ produk tersebut dinilai steril dan aman digunakan.
Kesimpulan
Uji sterilitas digunakan oleh para pelaku industri modern khususnya farmasi dan olahan makanan untuk mencegah kontaminasi bakteri pada produk/ alat mereka. Sehingga nantinya alat / produk mereka dapat digunakan secara aman tanpa adanya resiko berbahaya.