Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi disekitar kita mendorong terjadinya banyak perubahan. Dimana dunia disekitar kita kaya akan terjadinya fenomena fisik di luar yang pernah dibayangkan sebelumnya. Bukan berbicara tentang hal magis namun pemahaman akan adanya fenomena fisik yang belum Anda ketahui sebelumnya seringkali memerlukan perspektif ganda yang akan menggali sifat makroskopik.
Pada pemeriksaan yang melibatkan sampel suatu benda yang yang diuji melibatkan sifat makroskopik dengan karakteristik yang dapat diamati dan dihasilkan dari susunan interaksi partikel penyusunnya. Maka dari itu uji makroskopik memiliki peran penting pada sebuah sampel yang uji untuk mengetahui karakteristiknya dengan tepat. Lalu apa itu uji makroskopik? Mari pelajari lebih lanjut tentang uji makroskopik pada penjelasan yang telah dirangkum berikut ini!
Daftar Isi
Pengertian Uji Makroskopik
Menurut istilah kata makroskopik mengacu pada hal-hal besar yang terlihat dengan mata telanjang. Sehingga uji makroskopik dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan fisik pada objek yang dapat dilihat dengan mata atau dengan bantuan rakitan lensa yang diperbesar. Cara ini dilakukan untuk mencari karakteristik sampel yang diuji khususnya morfologi ukuran dan warna simplisia yang diuji.
Dari penilaian fisik benda yang diuji berdasarkan sifat makroskopik adalah sifat materi pada tingkat yang terlihat, materi yang terlibat dalam uji makroskopik dapat divisualisasikan dengan mata telanjang. Oleh karenanya dengan demikian, penguji dapat melakukan pengukuran dengan mudah.
Tujuan Uji Makroskopik
Seperti yang telah disampaikan sebelum uji makroskopik memiliki tujuan untuk menentukan dan melihat ciri khas dan karakteristik sampel yang diuji yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung berdasarkan bentuk dari benda yang diuji. Pengujian ini juga dilakukan guna mengetahui sifat-sifat bahan atau zat dalam sampel sehingga dapat memperkecil kemungkinan penurunan mutu produk.
Aspek Penilaian Uji Makroskopik
Untuk kepentingan uji mikroskopik secara tepat perlu dilakukan melalui beberapa aspek penilai. Dimana pada pemeriksaan secara mikroskopik melibatkan pengujian pada warna, bau, volume, fisik, konsistensi, dan pH. Untuk lebih jelasnya mengenai aspek penilaian uji makroskopik dapat Anda simak dalam penjelasan berikut:
Warna
Warna menjadi ciri fisik umum yang pertama kali terlihat saat mengamati suatu benda. Warna pada sampel yang diuji dapat menandakan kualitas fisik sampel yang diuji. Dimana warna yang tidak tergolong warna umum pada sampel menandakan adanya ketidaknormalan pada sampel yang diuji.
Bau
Selanjutnya terdapat aspek penilaian terhadap bau pada sampel yang diuji. Berdasarkan sampel yang diuji analisis bau dilakukan untuk menilai kualitas dan kesegaran dari sampel bahan yang diuji. Pada konsentrasi bau tertentu dapat menunjukkan kerusakan sampel dan tidak layak digunakan digunakan maupun dimanfaatkan.
Volume
Volume sampel yang diuji umumnya bervariasi berdasarkan komponen penyusun sampel yang menyebabkan besar kecilnya volume sampel. Perlu Anda ketahui volume juga tidak berkaitan langsung dengan kualitas sampel yang diuji, namun evaluasi volume pada sampel penting dalam mengetahui konsentrasi sampel yang diuji.
Fisik
Aspek yang paling diperhatikan dalam uji makroskopik pastinya adalah fisik dari sempel benda yang diuji. Penilaian fisik dilakukan untuk melihat apakah terjadi abnormalitas pada sampel yang dianalisis sehingga mempengaruhi kualitas sampel benda yang diuji. Abnormalitas bisa terjadi seperti adanya bagian fisik yang terlalu besar atau kecil, runcing atau tumpul, kerusakan bagian tertentu dan lain sebagainya.
Konsistensi
Selanjutnya adalah penilaian terhadap konsistensi sampel benda yang diuji, aspek ini perlu diuji untuk melihat kualitas berdasarkan konsistensinya dari sampel yang diuji. Konsistensi penting dinilai agar tidak terjadi ketimpangan yang dapat menyebabkan kerusakan pada sampel.
pH
Terakhir adalah penilaian pH pada beberapa sampel benda uji makroskopik, penilaian PH ini berperan penting untuk mendeteksi adanya kelainan yang terjadi akibat pH yang diukur memiliki nilai yang tidak wajar. Nilai pH menentukkan tingkat keasaman atau kebasaan dari sebuah sampel cairan, dimana pH ini harus sesuai dengan standar agar lebih aman
Temukan Jasa Uji Makroskopik Disini!
Setelah menyimak penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa pengujian makroskopik bukanlah pengujian yang sembarangan, perlu adanya keahlian, pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pengujian ini secara tepat. Anda dapat melibatkan layanan jasa uji makroskopik terpercaya untuk mendapatkan hasil uji yang berstandar dan terjamin akurat.
Apakah Anda sedang membutuhkan layanan jasa uji makroskopik? rekomendasi jasa uji makroskopik terpercaya dapat Anda temukan di Kalibrasi.com. Platform ini menyediakan layanan jasa uji makroskopik yang telah terakreditasi KAN dengan dukungan teknisi handal dan profesional. Tunggu apalagi segera buat permintaan uji makroskopik di Kalibrasi.com melalui website resminya di Kalibrasi.com.
Kesimpulan
Sekian penjelasan yang dapat diberikan mengenai uji makroskopik yang mengacu pada pemeriksaan fisik yang terlihat dengan mata telanjang. Melalui pengujian ini digunakan untuk mengetahui sifat atau karakteristik bahan atau zat sehingga memperkecil kemungkinan penurunan mutu produk.
Umumnya pemeriksaan secara makroskopis meliputi warna, bau, volume, fisik, konsistensi, dan pH. Pelaksanaan uji mikroskopik ini pun tidak boleh asal, Anda perlu melibatkan teknisi ahli profesional yang bisa Anda dapatkan di Kalibrasi.com yang telah terpercaya dan terakreditasi KAN. Itulah yang dapat dijelaskan semoga penjelasan tersebut dapat membantu menambah informasi Anda