Tahukah Anda mengenai bahaya dari gas hidrogen sulfida (H2S) terhadap kesehatan? Ya, gas hidrogen sulfida (H2S) termasuk gas beracun yang tidak berwarna, mudah terbakar, dan memiliki bau yang mirip dengan telur busuk. Karena gas ini berbahaya, maka diperlukan uji H2S untuk memonitoring kadarnya.
Aktivitas biologis dari bakteri pengurai bahan organik adalah salah satu faktor yang memicu terbentuknya gas H2S. Pada industri migas, potensi terbentuknya gas H2S jauh lebih besar yang dapat mengancam keamanan pekerja pengeboran.
Tingkat bahaya gas ini perlu diwaspadai bila kadarnya mencapai 200 ppm karena dapat menyebabkan kematian dalam waktu 30 menit. Batas maksimum kandungan gas H2S adalah 20 ppm. Maka, uji H2S penting untuk memastikan kandungan gas H2S agar tidak melebihi batas yang diizinkan.
Mari simak bagaimana terbentuknya gas H2S dan informasi penting seputar uji H2S selengkapnya!
Daftar Isi
Proses Terbentuknya H2S (Hidrogen Sulfida)
Proses terbentuknya H2S perlu diketahui untuk mencegah faktor yang menjadi sumber pembentukannya. Sehingga kandungan gas H2S masih berada di batas normal. Secara garis besar, H2S terbentuk melalui beberapa tahapan, yaitu:
- Asidogenesis
Tahap asidogenesis merupakan proses pembentukan H2S dari hidrolisis senyawa organik. Asidogenesis bisa terjadi dalam kondisi tanpa oksigen misalnya limbah cair industri. - Penguraian bahan organik
Di tahap ini, pembentukan H2S justru memerlukan oksigen dalam jumlah yang memadai. H2S akan dibentuk melalui penguraian bahan organik oleh bakteri yang melibatkan pasokan oksigen. - Pengaruh pH
Gas H2S lebih cepat terbentuk apabila pH sekitarnya cukup tinggi atau asam. Oleh karena itu, untuk menghambat laju pembentukan H2S, sebisa mungkin kondisi sekitar harus dalam pH basa. - Keterlibatan bakteri
Bahan organik akan diurai oleh bakteri. Proses penguraian ini akan menghasilkan gas H2S. - Keterlibatan oksigen
Proses penguraian bahan organik akan didukung oleh oksigen. Apabila pasokan oksigen tidak mencukupi, maka terbentuk H2S dari penguraian yang berlangsung.
Definisi Uji H2S
Uji H2S merupakan sebuah metode analisis untuk mengukur kandungan hidrogen sulfida (H2S). Biasanya uji H2S digunakan untuk memantau kandungan H2S pada lingkungan seperti pada air, udara dan sebagainya. Kandungan H2S dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya, misalnya pada air, gas ini berbahaya bagi kehidupan biota di lingkungan air.
Metode uji H2S memanfaatkan titrasi untuk menentukan kadar H2S secara akurat. Umumnya, teknik analisis yang digunakan yaitu iodometri yang sesuai dengan SNI.
Manfaat Uji H2S
Kualitas lingkungan sangat ditentukan oleh banyak aspek termasuk gas H2S yang terkandung di dalamnya. Uji H2S merupakan metode analisis hidrogen sulfida yang menawarkan beragam manfaat, antara lain:
- Mengukur kadar H2S
Kandungan H2S yang melebihi batas yang telah ditentukan memiliki resiko besar untuk memengaruhi kesehatan manusia maupun organisme lain. Dengan uji H2S, Anda bisa mengawasi kadar H2S secara efektif dan mengelolanya dengan lebih baik. - Mengendalikan pencemaran lingkungan
Apabila kadar H2S sangat tinggi, ia berpotensi untuk menjadi sumber pencemaran lingkungan. Melakukan uji H2S secara teratur dapat mengurangi pencemaran secara efektif. - Sebagai bioindikator
Uji H2S bisa dijadikan sebagai bioindikator untuk menilai kelayakan hasil olahan air gambut. Manfaat ini dibutuhkan untuk menilai kelayakan air dalam kebutuhan tertentu. - Pengurangan zat organik
Secara tidak langsung, mengukur kadar H2S dapat mengurangi zat organik dan gas-gas beracun. - Mengawasi kualitas lingkungan
Kualitas lingkungan sangat dipengaruhi oleh gas H2S. Dan oleh karena itu uji H2S penting untuk dilakukan untuk mengawasi kualitas lingkungan. Sehingga bila terdapat pencemaran atau kadar H2S yang melebihi batas, dapat segera dilakukan tindakan.
Metode Uji H2S
Pengukuran kadar gas H2S dapat dilakukan dengan beberapa metode uji H2S. Berikut ini merupakan sejumlah metodenya.
- Pharo 300
Metode uji H2S ini memanfaatkan alat yang bernama Pharo 300. Sampel akan dimasukkan kedalam wadah, kemudian hasil analisisnya ditunjukkan dalam bentuk nilai konsentrasi H2S dalam miligram per liter (mg/l). - Reagen sulfide
Reagen sulfide adalah metode yang melibatkan botol dan reagen sulfide 1 dan 2. Lalu, sampel akan dimasukkan ke dalam botol dan ditambah reagen tersebut. Kualitas sampel dapat dinilai berdasarkan bakteri dan scale index sebagai parameter H2S. - Spektrofotometer air sampler (HVS)
Pada metode ini, hal-hal yang akan dilibatkan dalam analisis sampel yaitu ketentuan teknik peralatan, pembuatan benda uji, cara uji, dan perhitungan konsentrasi hidrogen sulfida (H2S) pada sampel. - Detector tube
Alat detector tube diarahkan pada angin yang dominan selama 4 menit. Setelah itu, kadar H2S dapat dibaca dari perubahan warna yang dihasilkan.
Kesimpulan
Uji H2S penting untuk dilakukan untuk memantau pembentukan gas H2S dan kadarnya pada lingkungan. Monitoring H2S diperlukan karena gas H2S termasuk gas beracun yang bila kadarnya melebihi batas yang diizinkan akan memengaruhi kesehatan manusia dan keseimbangan lingkungan maupun organisme lainnya. Kadar H2S ini dapat diukur dengan beberapa metode yang melibatkan peralatan uji khusus.