Uji alkalinitas air merupakan suatu parameter kimia perairan yang menunjukkan jumlah ion karbonat dan bikarbonat yang mengikat logam golongan alkali tanah yang berada pada perairan tawar. Pengujian ini bertujuan untuk menentukan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan kehidupan yang ada di dalam air.
Untuk informasi mengenai apa itu uji alkalinitas air, mari simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!
Daftar Isi
Definisi Uji Alkalinitas Air
Uji alkalinitas air merupakan sebuah prosedur analisis yang bertujuan untuk menentukan kandungan ion penyebab alkalinitas dalam air, seperti ion karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), dan hidroksida (OH-). Alkalinitas sendiri merupakan sebuah kapasitas air yang digunakan untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai pH larutan, serta sebagai penyangga terhadap perubahan keasaman (pH) air.
Pada perairan yang mengandung alkalinitas ≥20 ppm, bisa diartikan bahwa perairan tersebut relatif stabil terhadap perubahan asam atau basa sehingga kapasitas buffer ataupun basa menjadi lebih stabil. Hasil pengujian ini akan dinyatakan dalam mg/Liter atau mg CaCO3/Liter.
Uji alkalinitas air ini memiliki peran yang penting untuk menentukan kemampuan air dalam mendukung pertumbuhan alga ataupun kehidupan biota air lainnya. Selain itu pengujian ini juga dapat membantu untuk menentukan kualitas air secara keseluruhan.
Tujuan Uji Alkalinitas Air
Tujuan dilakukannya uji alkalinitas air adalah untuk mengetahui kandungan ion penyebab alkalinitas pada air contoh uji, baik itu ion CO3, HCO3, atau OH. Pengujian ini juga dapat membantu untuk mengetahui kadar ion penyebab alkalinitas. Alkalinitas dalam air ini biasanya disebabkan oleh ion-ion karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-), dan sebagainya.
Uji alkalinitas air ini merupakan pengujian yang penting dilakukan untuk menunjang kualitas air. Selain itu, pengujian ini juga dapat membantu dalam memastikan bahwa air tersebut telah memenuhi standar kualitas air minum dan juga air bersih.
Manfaat Uji Alkalinitas Air
Uji alkalinitas air ini selain penting dan perlu untuk dilakukan, dalam proses pengujiannya juga dapat memberikan manfaat yang bisa didapatkan, Berikut apa saja manfaat dari melakukan uji alkalinitas air:
- Stabilitas pH
Dalam pengujiannya, alkalinitas akan menunjukkan kapasitas air yang bertujuan untuk menetralkan asam. Dengan begitu, perairan yang mengandung alkalinitas ≥20 ppm akan relatif stabil terhadap perubahan asam ataupun basa. - Kualitas air
Dalam pengujiannya, alkalinitas digunakan sebagai salah satu analisis air secara kimia. Hal ini penting untuk menjamin kualitas air minum dan air bersih. Dengan kadar alkalinitas yang sesuai dengan standar, maka dapat dipastikan bahwa air tersebut dapat digunakan dengan aman sebagai air minum.
Sumber Terbentuknya Alkalinitas
Alkalinitas sendiri dapat berasal dari berbagai sumber yang perlu untuk diketahui dan juga dipahami. Berikut penjelasannya:
- Kalsium Karbonat (Kapur)
Dalam kapur (kalsium hidroksil) terdapat zat yang yang melepaskan ion hidroksil dalam air dan mempunyai pH lebih besar dari 7. Kapur ini dapat ditambahkan dalam tanah, dengan tujuan untuk menetralkan sifat asam yang berlebihan. - Ion Bikarbonat (HNO3)
Ion bikarbonat (HN03) merupakan salah satu ion yang biasa terdapat pada perairan dan memiliki peran dalam menentukan alkalinitas.
Metode Uji Alkalinitas Air
Dalam metode alkalinitas air untuk air bersih, biasanya akan melibatkan penggunaan bahan kimia tertentu dan juga metode analisis yang tepat. Berikut ini contoh beberapa metode yang biasa digunakan:
- Metode titrimetri
Dalam proses metode titrimetri ini akan melibatkan penggunaan bahan kimia seperti NaOH (sodium hydroxide) yang bertujuan untuk menetralkan asam dalam air. Titrasi ini akan dihentikan apabila terjadi perubahan warna dari jernih menjadi merah muda. Metode ini telah sesuai dengan standar APHA 2320 dan biasa digunakan untuk mengukur kadar alkalinitas pada air boiler. - Metode Spektrofotometri
Metode ini biasanya digunakan untuk mengukur absorbsi cahaya oleh ion-ion dalam air. Metode ini juga dapat digunakan sebagai alternatif untuk metode titrimetri, namun dalam pemilihan metode bergantung pada regulasi yang berlaku dan kebutuhan pada perusahaan yang terkait. - Metode Titrasi dengan Penggunaan Bahan Kimia Tertentu
Dalam metode ini melibatkan penggunaan bahan kimia seperti HCl (hydrochloric acid) untuk menetralkan alkalinitas dalam air. Titrasi akan dihentikan apabila terjadi perubahan warna dari jernih menjadi merah muda. Metode ini biasa digunakan untuk mengukur kadar asiditas dan alkalinitas dalam air.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, bisa kita pelajari bahwa penting untuk melakukan uji alkalinitas air untuk menjaga kualitas air. Pada alkalinitas ini memiliki peran sebagai penyangga perairan terhadap peningkatan asam atau basa, sehingga tidak mengubah keseimbangan pH. Selain itu juga terdapat beberapa metode dan apa saja sumber terbentuknya alkalinitas yang telah dijelaskan lengkap dalam artikel ini.