Sel surya tidak ada begitu saja, melainkan penemuannya melewati beberapa kali tahapan dan terjadi pada waktu yang cukup lama. Awalnya, fotovoltaik hanya berupa efek yang ditemukan pada 1839 saat penemunya berencana untuk menghasilkan tenaga dari sinar matahari.
Namun, penemuan sel fotovoltaik tidak semudah itu. Penemuan ini harus melibatkan banyak tokoh ilmuan dunia untuk menguji dan bereksperimen berulang kali. Adanya campur tangan dari beberapa pihak membuat penemuan ini cukup sulit ditelusuri sejarahnya.
Distribusi sel surya sel fotovoltaik juga sempat mengalami perubahan biaya yang sangat signifikan perbedaannya. Di awal kemunculannya, perangkat ini dibanderol dengan harga yang sangat tinggi. Tetapi seiring berjalannya waktu, harga panel surya mulai bersaing dengan sumber energi lain dan penjualan pun meningkat.
Mempelajari sejarah siapakah penemu dari sel surya sel fotovoltaik itu sangat penting untuk mengetahui acuan dasar dari perangkat ini serta perkembangannya dari masa ke masa. Di artikel ini anda bisa mempelajari penjelasan lebih lengkapnya mengenai siapakah penemu dari sel surya sel fotovoltaik dari berbagai bahan, mulai selenium hingga silikon. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Daftar Isi
Penemu Sel Surya Sel Fotovoltaik Pertama
Ide mengenai sel surya sel fotovoltaik mulai digagas pada tahun 1839 oleh Alexandre Edmond Becquerel pada penelitiannya. Becquerel, menggagas ide tersebut untuk menjelaskan bahwa cahaya dapat diubah menjadi listrik dengan bantuan bahan tertentu. Tokoh penemu sel surya ini melakukan experimen untuk memperkuat gagasannya dengan menyediakan dua elektroda identik yang disinari dalam larutan konduktif lemah. Akhirnya, tegangan listrik dapat muncul pada eksperimen tersebut.
Berawal dari gagasan tersebut, Becquerel menyiapkan perangkat yang bisa menyerap sinar matahari. Sinar matahari akan disimpan dan dapat digunakan sebagai sumber energi kapan saja. Perangkat sel surya ini disebut-sebut mampu mempermudah kehidupan manusia dalam mendapatkan energi listrik.
Bahan-bahan yang digunakan Becquerel dalam eksperimen ini yaitu perak klorida dan perak bromida yang keduanya merupakan bahan yang peka akan cahaya. Hasil penemuan mengamati adanya peningkatan tenaga listrik ketika terjadi peningkatan intensitas cahaya. Keduanya saling terikat. Eksperimen inilah yang menjelaskan siapakah penemu dari sel surya sel fotovoltaik, yaitu Becquerel.
Penemu Sel Surya Sel Fotovoltaik dari Selenium hingga Silikon
Penemuan panel surya tidak berhenti pada eksperimen yang dilakukan oleh Becquerel. Hal ini dikarenakan banyak panel surya modern yang menggunakan bahan lain. Lantas, siapakah penemu dari sel surya sel fotovoltaik selenium hingga silikon?
Berdasarkan sejarahnya, eksperimen yang dilakukan oleh Becquerel ini dilanjutkan oleh William Grylls dan Richard Evans Day menggunakan selenium. Pada percobaan ini, selenium diketahui mampu menghasilkan listrik apabila terkena cahaya.
Setelah kurang lebih 50 tahun dari penemuan pertama, Charles Fritz, penemu asal Amerika mengembangkan panel surya selenium dan berhasil menghasilkan listrik. Panel surya selenium ini yang kemudian menjadi landasan dari panel surya berbahan silikon yang banyak digunakan saat ini.
Kesimpulan
Sejak awal penemuan sel surya sel fotovoltaik oleh Edmond Becquerel, panel surya telah mengalami beberapa perubahan terutama pada bahan yang digunakan. Tokoh Edmond Becquerel adalah tokoh yang dapat menjawab pertanyaan siapakah penemu dari sel surya sel fotovoltaik pertama kali. Kemudian untuk panel surya yang populer saat ini adalah panel surya yang dikembangkan dengan bahan selenium dan silikon hasil dari percobaan yang dilakukan oleh Charles Fritz.