Pengujian Sensorik Produk Susu, Evaluasi Produk Demi Kepuasan Konsumen

pengujian sensorik produk susu

Produk susu sudah menjadi bagian dari keperluan sehari-hari untuk dikonsumsi. Oleh karena itu aspek evaluasi sensori pada produk olahan susu banyak disorot. Disamping itu produk susu sangat rentan untuk rukan karena bakteri.

Maka dari itu, untuk menjaga terjaminnya kualitas produk susu, penilaian uji sensori menjadi salah satu metode utama yang perlu dilakukan. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai pentingnya melakukan uji sensor pada produk susu, simak informasi berikut ini! 

Apakah Produk Susu Perlu Di Uji Sensori? 

Produk susu bisa dikatakan off flavour apabila bau atau rasanya menyimpang dari normal. Hal ini karena perubahan komponen dalam makanan atau minuman selama pengolahan atau penyimpanan. Berikut apa saja faktor penyebab produk susu dikatakan off flavour: 

  • Rasa berumput (Grassy Flavour): Rasa berumput ini mirip dengan kubis, lobak, dan sayur-sayuran lain. Rasa ini dapat dideteksi oleh indera penciuman, dan dapat menghilang dengan cepat dari mulut tanpa meninggalkan after taste. Namun, rasa berumput pada susu mungkin akan memiliki bau yang sangat kuat.
  • Berbau kotoran: Susu memiliki bau yang menyerupai dengan bau yang kurang dibersihkan dan juga seperti bau ventilasi gudang. 
  • Berbau Tengik (Rancid): Susu memiliki bau yang tajam, dan tengik. Susu akan cenderung pahit atau bersabun dan mempunyai bau yang mirip kacang ataupun daging. Apabila dirasa akan bertahan di dalam mulut. 
  • Rasa Asing: Rasa asing mencakup berbagai sensasi. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan rasa susu yang telah menyerap atau telah tercemar dengan bahan kimia.
  • Rasa Asam: Susu ini memiliki rasa dan aroma yang asam. 

Elemen Apa Saja yang Akan dilakukan Pengujian Sensorik Produk Susu? 

Terdapat beberapa elemen yang bisa diuji dalam pengujian sensorik pada produk susu. Berikut apa saja contohnya: 

Uji Rasa (Flavour Test) 

Uji rasa merupakan sebuah proses riset pasar di mana merek meminta konsumen untuk mempertimbangkan rasa yang berbeda dan memberikan umpan balik mengenai rasa tersebut. 

Uji Viskositas (Viscosity Test) 

Uji viskositas sering juga disebut dengan kekentalan suatu fluida, dimana air mempunyai kekentalan yang rendah dan madu mempunyai kekentalan yang tinggi. 

Uji Endapan (Sediment Test)  

Uji endapan dalam susu umumnya digunakan untuk prosedur kebersihan sebelum pemerahan, supaya terus terjaga kebersihannya. 

Uji Bau (Smelling Test) 

Uji bau berguna untuk mencium aroma susu supaya bisa diketahui susu dalam keadaan yang baik atau berbau asam. Apabila berbau asam maka kemungkinan besar akan busuk. 

Uji Kemasan (Closure and Container Test) 

Uji kemasan pada susu adalah untuk mencegah adanya kebocoran dan juga perubahan pada rasa susu. Karena, kemasan susu terkadang mengandung senyawa kimia yang dapat merubah rasa pada susu. 

Jasa Pengujian Sensorik Produk Susu 

Apabila Anda membutuhkan jasa pengujian sensori produk susu, Anda bisa mempercayakannya pada Kalibrasi.com. Karena Kalibrasi.com telah mendapatkan akreditasi dari KAN, dan pengerjaan pengujian sensori produk susu dilakukan oleh penguji yang berpengalaman. 

Untuk mendapatkan jasa pengujian sensori produk susu dari Kalibrasi.com, Anda bisa mengisi form yang sudah tersedia dibawah ini: 

Kesimpulan 

Untuk menjaga terjaminnya kualitas produk susu, maka pengujian sensorik pada produk susu sangat diperlukan untuk menjaga kualitas pada susu. Produk susu juga bisa mengalami off flavour yang menyebabkan susu memiliki aroma dan rasa yang menyimpang, untuk itu perlu untuk dilakukan pengujian sensorik. 

Dalam melakukan pengujian sensorik pada produk susu juga terdapat beberapa elemen yang dapat diuji seperti yang telah dijelaskan dalam artikel ini.