Uji sensorik merupakan pengujian makanan yang menggunakan indra manusia sebagai alat utama pengujian seperti menggunakan indera perasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, atau peraba untuk menilai kualitas pada sebuah produk pangan.
Pengujian sensorik makanan ini juga memiliki tujuan seperti mengevaluasi bahan ataupun peralatan baru. Untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai apa saja tujuan pengujian sensorik produk makanan, simak informasi berikut ini!
Daftar Isi
Tujuan Pengujian Sensorik pada Produk Makanan
Pengujian sensorik produk makanan memiliki beberapa tujuan yang perlu untuk diketahui dan dipahami dalam melakukan prosesnya. Berikut beberapa tujuan dari sensorik produk makanan:
- Mutu dari bahan mentah yang digunakan untuk pengolahan dan formula yang kemudian dijadikan untuk menghasilkan produk.
- Menetapkan standar tingkat atau kelas-kelas mutu dengan mengendalikan proses produksi untuk menjaga konsistensi mutu.
- Untuk meningkatkan keuntungannya, dapat dilakukan pengembangan produk baru, meluaskan pasaran, atau dengan mengarah ke segmen pasar tertentu.
- Membandingkan mutu produknya dengan produk pesaingnya. Hal ini memberikan manfaat untuk dapat memperbaiki kekurangan produknya dengan cara menyeleksi bahan mentah.
- Dapat digunakan untuk evaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.
Produk Makanan Apa Saja yang Dapat Dilakukan Pengujian Sensori
Pengujian sensor produk makanan dapat melakukan pengujian pada beberapa produk makanan seperti contoh:
- Makanan kaleng, seperti tuna, buncis, kacang polong, wortel, jagung, cocktail buah, dan masih banyak lagi.
- Produk susu, seperti susu dan keju
- Produk daging, seperti fillet mignon, berbagai potongan daging merah.
- Makanan laut
- Tepung
- Produk vegan, seperti burger vegan, bakso, dan sosis.
- Air
Fasilitas yang Dibutuhkan Uji Sensorik
Untuk melakukan pengujian sensorik produk makanan, pasti akan membutuhkan fasilitas yang yang berguna untuk memudahkan dalam melakukan pengukuran. Berikut fasilitas apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan pengujian sensorik produk makanan:
- Ruang dapur: Dalam ruang dapur harus terus terjaga kebersihannya dan mempunyai sarana yang lengkap untuk uji organoleptik serta dilengkapi dengan ventilasi yang cukup.
- Ruang pencicip : Dalam ruang pencicip, terdapat persyaratan yang lebih banyak seperti ruangan yang terisolasi dan kedap suara sehingga dapat menghindari komunikasi antar panelis. Selain itu dalam suhu ruang juga dibutuhkan suhu yang sejuk sekitar 20-25°C dengan kelembaban 65-70%.
- Ruang tunggu: Untuk ruang tunggu harus merupakan ruangan yang nyaman, agar anggota panel cukup sabar untuk menunggu gilirannya.
- Ruang diskusi: Dalam ruang diskusi dibuat dengan penyekat permanen ataupun penyekat sementara. Fasilitas pengujian ini akan lebih baik jika dilengkapi dengan wastafel.
Syarat Fasilitas Uji Sensori
Untuk memberikan fasilitas dalam uji sensor, ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan supaya sesuai dengan kebutuhan pengujian sensorik produk makanan. Berikut syarat-syaratnya:
- Mendorong uji sensori lebih efisien: Dengan adanya fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pengujian, maka proses pengujian akan menjadi lebih efisien.
- Meningkatkan fokus panelis: Apabila fasilitas dalam ruangan terjaga kebersihan dan kenyamanannya, maka panelis yang melakukan pengujian dapat bekerja dengan lebih fokus.
- Membatasi interaksi antar responden : Dengan ruangan yang diberi pembatas, pengujian dapat dilakukan dengan tenang dan meningkatkan fokus dalam prosesnya.
Siapa yang dapat melakukan uji sensori produk makanan?
Pengujian sensorik produk makanan dilakukan di laboratorium Kalibrasi.com dengan panel sensorik. Menurut DIN ISO 5492, panel terdiri dari sekelompok penguji yang berupa penguji awam maupun yang sudah mapan. Semua orang-orang sensorik sudah dilatih dan memiliki pengalaman. Untuk penguji panel harus memenuhi syarat sebagai berikut ini:
- Ketersediaan
- Sikap netral terhadap produk yang akan diuji
- Kompetensi linguistik
- Tidak ada alergi atau intoleransi terhadap produk uji
- Indra baik dan tidak ada gangguan penciuman dan pengecapan.
Kesimpulan
Pengujian sensorik produk makanan memiliki tujuan untuk mengevaluasi bahan ataupun peralatan baru. Dalam melakukan prosesnya, pengujian sensorik pada makanan ini menggunakan indra manusia sebagai alat utama pengujian seperti menggunakan indera perasa, penciuman, penglihatan, pendengaran, atau peraba untuk menilai kualitas pada sebuah produk pangan.
Proses pengujian sensorik produk makanan terdapat fasilitas yang harus diperhatikan dan sesuai dengan kebutuhan pengujian seperti adanya ruang dapur dengan kebersihan yang selalu terjaga sehingga dapat meningkatkan fokus panelis.