Simak Penjelasan Pengujian Residu Pestisida pada Produk Daging

Pengujian residu pestisida pada produk daging

Melakukan pengujian residu pestisida pada produk daging penting untuk dilakukan. Namun, sebelum menuju ke pembahasan yang lebih mendalam terkait pengujian residu pestisida terutama pada produk daging, penting bagi Anda untuk mengetahui mengenai pestisida. 

Pestisida merupakan bahan agrokimia yang sering digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan hama pada tanaman, akan tetapi penggunaan pestisida dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia dan hewan yang tidak ditargetkan yaitu dengan timbulkan residu pada produk ternak dan pertanian, serta pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu, tindakan pengujian terhadap produk daging harus dilakukan. Untuk mendapatkan informasi detail mengenai pengujian residu pestisida pada produk daging, baca artikel ini dengan seksama!

Apa itu Pengujian Residu Pestisida pada Produk Daging?

Pada pembahasan sebelumnya sudah disinggung mengenai pentingnya pengujian residu pestisida pada produk daging. Tapi tahukah Anda apa itu pengujian residu pestisida dalam produk daging? Pengujian residu pestisida adalah proses pengujian dan analisis mendalam terhadap produk daging untuk mengetahui ada tidaknya bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam pertanian. Dilakukannya pengujian residu pestisida ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk daging yang sudah tersebar luas di pasaran sudah memenuhi standar keamanan dan tidak akan menimbulkan resiko berbahaya terhadap kesehatan bagi para konsumen. 

Mengapa Pengujian Residu Pestisida pada Produk Daging Penting?

Mungkin Anda masih merasa penasaran mengapa penting melakukan pengujian residu pestisida pada produk daging bukan? Perlu Anda ketahui bahwasannya penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku pada masa tanam dan pasca panen produk pertanian, menjadi salah satu sumber pencemaran terhadap bahan baku pakan ternak. Hal ini dapat menyebabkan adanya residu pestisida di dalam produk ternak, seperti daging. Kandungan residu pestisida yang melebihi batas maksimum dapat menimbulkan masalah yang serius terhadap keamanan pangan dan kesehatan manusia yang mengkonsumsi produk daging tersebut. Oleh sebab itu, untuk mengetahui nilai dari kandungan residu pestisida dalam produk daging perlu dilakukannya pengujian. Adapun alasan lain mengenai pentingnya melakukan pengujian residu pestisida pada produk daging, yaitu: 

Melindungi Kesehatan Masyarakat

Pestisida dapat menimbulkan dampak buruk, selain pada lingkungan juga pada kesehatan manusia. Dampak buruk yang dapat ditimbulkan yaitu seperti penyakit kanker, ketidakseimbangan hormon, dan masalah reproduksi. Melakukan pengujian residu pestisida pada produk daging, dapat menjadi langkah penting bagi pihak yang berwenang untuk dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menarik produk-produk yang dinilai terkontaminasi dari pasar dan mencegah potensi bahaya pada kesehatan konsumen. 

Mematuhi Peraturan yang Berlaku

Pada peraturan keamanan pangan yang sudah ditetapkan batas maksimum residu atau MRL untuk pestisida dalam produk pangan, termasuk produk daging. Dengan melakukan pengujian secara rutin terhadap produk daging, otoritas pangan dapat memastikan dan menjamin bahwa produk yang ditawarkan telah memenuhi standar keamanan dan tidak melebihi tingkat residu pestisida yang sudah ditetapkan. 

Metode Pengujian Residu Pestisida pada Produk Daging

Untuk melakukan pengujian residu pestisida pada produk daging harus dilakukan sesuai dengan metode yang sudah ditentukan. Karena pemeriksaan residu pestisida ini merupakan langkah penting untuk memastikan keamanan konsumsi makanan. Ada dua metode pengujian residu pestisida yang perlu dilakukan, yaitu seperti berikut ini: 

Kromatografi Cair-Tandem Spektrometri Massa

Kromatografi cair-tandem spektrometri massa (LC-MS/MS) menjadi metode pertama yang bisa Anda lakukan dalam tindakan pengujian residu pestisida pada produk daging. Metode ini sangat sensitif yang dapat mendeteksi ada tidaknya residu pestisida dalam sampel daging dengan tingkat keakuratan yang dapat diandalkan. 

Kromatografi Gas-Spektrometri Massa

Adapun kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS). Metode pengujian ini sangat efektif untuk mendeteksi residu pestisida dalam sebuah sampel daging, walaupun tidak sesensitif metode (LC-MS/MS). Namun, kedua metode ini tetap dapat menjadi metode standar yang digunakan untuk pengujian residu pestisida produk daging. 

Kesimpulan

Pengujian residu pestisida pada produk daging adalah hal penting yang harus dilakukan untuk menganalisis produk daging yang ditawarkan di pasar apakah mengandung bahan kimia berbahaya atau tidak yang digunakan dalam pertanian. Mengingat bahwa pestisida sering digunakan pada tanaman pertanian yang digunakan untuk pakan ternak. Dengan melakukan pengujian dapat menjamin bahwa produk daging telah memenuhi peraturan dan standar keamanan yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan risiko berbahaya. Untuk menjamin tindakan pengujian residu pestisida pada produk daging dapat dilakukan sesuai dengan metode yang telah ditetapkan, maka bisa Anda percayakan kepada Kalibrasi.com yang terpercaya. Kalibrasi.com sudah menjadi penyedia jasa pengujian keamanan pangan/makanan yang terbaik dan dapat memberikan hasil pengujian yang akurat.