Metode Pengujian Nutrisi pada Produk Makanan dan Manfaatnya

pengujian nutrisi pada produk makanan

Pengujian nutrisi pada produk makanan adalah salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat yang ada dalam sebuah makanan. Sehingga dengan melakukan Pengujian nutrisi pada produk makanan, Anda bisa memastikan bahwa produk makanan yang akan dipasarkan secara luas memiliki informasi nutrisi yang jelas.

Namun sebelum Anda mulai melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan, Anda perlu mengetahui bahwa terdapat berbagai metode analisis pengujian nutrisi pada produk makanan yang bisa diterapkan. Berikut dalam artikel ini adalah penjelasan lengkap mengenai pengujian nutrisi pada produk makanan, metode yang digunakan, hingga manfaat yang diperoleh.

Analisis Pengujian Nutrisi pada Produk Makanan

Saat ingin melakukan pengujian gizi pada produk makanan, tentunya Anda harus memiliki tujuan pengujian terlebih dahulu. Apa yang ingin anda ketahui dari nutrisi pada sebuah makanan, sebab hal ini akan mempengaruhi hasil analisis pengujian nutrisi pada produk makanan Anda. Berbagai analisis pengujian nutrisi pada produk makanan tersebut diantaranya adalah.

  • Analisis Proksimat
  • Analisis Vitamin
  • Analisis Mineral
  • Analisis Energi

Analisis pengujian nutrisi pada produk makanan tersebut bisa Anda lakukan tergantung dari produk makanan apa yang ingin Anda uji. Selain itu, pastikan juga Anda memiliki tujuan pengujian nutrisi pada produk makanan Anda. Karena jenis produk makanan dan tujuan pengujian, memberikan cara dan analisis yang berbeda pula. Misalnya, untuk menguji produk makanan berbahan dasar daging. Anda bisa melakukan cara pengujian pengujian nutrisi pada produk daging seperti pada artikel ini : Cara Melakukan Pengujian Nutrisi Pada Produk Daging

Metode Pengujian Nutrisi Pada Produk Makanan

Ternyata melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan tidak hanya dilakukan dengan satu cara saja. Terdapat beberapa metode pengujian nutrisi pada produk makanan yang bisa dilakukan, tentu dengan catatan bahwa metode yang digunakan sesuai dengan tujuan pengujian nutrisi pada produk makanan yang akan dilakukan. Berikut adalah tiga metode pengujian nutrisi pada produk makanan yang bisa dilakukan.

Metode HPLC atau GC (Gas Chromatography)

Menggunakan metode HPLC atau GC (Gas Chromatography) ini memungkinkan Anda mengetahui kandungan-kandungan zat secara spesifik pada produk makanan. Misalnya metode ini bisa digunakan pada saat melakukan analisis kadar kafein pada produk organik bubuk kopi murni. 

Untuk melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan organik menggunakan metode HPLC, Anda bisa mengetahuinya secara lengkap di sini : Cara Melakukan Pengujian Nutrisi Pada Produk Organik

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

Metode Enzyme-Linked Immunosorbent Assay atau lebih sederhananya sering disebut dengan metode ELISA ini digunakan untuk menganalisis kandungan protein maupun zat alergen tertentu pada produk makanan. Sehingga metode ELISA ini bisa menghindari para konsumen dari resiko alergi bahan-bahan tertentu dengan memberikan peringatan pada kemasan setelah pengujian dilakukan.

Near-Infrared Spectroscopy (NIR)

Melakukan metode analisis pengujian nutrisi pada makanan menggunakan metode Near-Infrared Spectroscopy atau bisa kita sebut sebagai metode NIR ini digunakan untuk mengetahui zat protein, lemak, dan kelembaban pada sebuah makanan. 

Untuk dapat melakukan metode NIR dalam pengujian lemak dan protein pada produk makanan, Anda bisa mengikuti langkah-langkah praktis berikut ini : Cara Mengetahui Kandungan protein pada Produk Makanan

Manfaat Pengujian Nutrisi pada Produk Makanan

Selain bisa mengetahui kandungan zat apa saja yang terkandung pada produk makanan. Melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan ternyata juga memiliki beberapa manfaat yang menguntungkan bagi Anda. Berikut adalah manfaat yang bisa diperoleh dengan melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan.

Sebagai Kontrol Kualitas

Mengetahui kandungan yang terdapat pada sebuah makanan, tentunya membantu Anda untuk mengontrol dan memastikan kualitas pada produk makanan yang akan dipasarkan. Misalnya jika nutrisi yang terkandung pada produk makanan tidak memenuhi standar, Anda dapat meningkatkan kualitas bahan dan kandungan yang dipakai saat pengolahan. 

Sebaliknya, jika nutrisi pada produk makanan sudah memiliki standar nutrisi yang baik,. maka dengan mengetahui kandungan nutrisinya, Anda bisa mempertahankan kualitas produk makanan secara maksimal.

Menjaga Tingkat Keselamatan Konsumen

Mengidentifikasi kandungan zat yang ada pada sebuah produk makanan akan membantu para konsumen memilih produk yang sesuai dengan preferensi mereka. Sehingga hal ini akan menghindarkan resiko buruk seperti keracunan maupun alergi karena kandungan nutrisi yang tidak jelas pada kemasan produk makanan.

Baca Juga : Metode yang Digunakan untuk Pengujian Kandungan Vitamin pada Makanan

Mematuhi Regulasi yang Berlaku

Pengujian nutrisi pada produk makanan juga merupakan salah satu cara yang tepat untuk mematuhi regulasi yang berlaku. Standar keselamatan hingga standar kelayakan nutrisi pada produk makanan akhirnya bisa terpenuhi dengan Anda mengetahui kandungan zat apa saja yang terdapat pada produk makanan Anda.

Kesimpulan

Melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan bisa dilakukan melalui berbagai metode yang berbeda. Mulai dari Metode HPLC hingga pengujian zat protein menggunakan Metode ELISA. Tentunya berbagai metode tersebut dapat membantu anda melakukan analisis produk makanan yang akan dipasarkan.

Selain itu, adapun berbagai manfaat yang bisa Anda dapatkan ketika melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan. Dengan begitu, maka tidak ada salahnya jika Anda melakukan pengujian nutrisi pada produk makanan Anda guna memastikan kualitas yang memenuhi standar kepatuhan regulasi yang berlaku.