Pengaturan Kalibrasi merupakan bagian proses kalibrasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran sudah akurat. Dimana hasil pengukuran yang tidak konsisten maka akan memberikan dampak buruk.
Terutama pada proses pengecekan dan pengaturan akurasi pada alat ukur dengan cara membandingkan alat ukur yang akan dikalibrasi dengan alat ukur yang sudah memenuhi standar nasional ataupun internasional dan bahan acuan yang sudah jelas.
Di artikel kali ini kita akan menjelaskan bagaimana pengaturan akurasi kalibrasi alat ukur, dan mengapa hal itu diperlukan, dan kapan pengaturan kalibrasi harus dilakukan.
Daftar Isi
Pengaturan Akurasi Kalibrasi
Pengaturan akurasi kalibrasi ini merupakan upaya dimana alat ukur yang sudah mengalami penurunan akurasi menjadi akurat kembali dengan cara dikonfigurasi menggunakan proses kalibrasi. Pengaturan akurasi ini juga sangat penting untuk dilakukan demi menjaga kualitas produktivitas pada sektor industri maupun kesehatan.
Kenapa Pengaturan Akurasi Kalibrasi Perlu Dilakukan?
Adapun beberapa hal kenapa pengaturan akurasi kalibrasi yang perlu dilakukan diantaranya:
- Untuk menentukan nilai kebenaran yang sesuai dengan nilai konvensional. Nilai tersebut merupakan hasil yang didapat dari alat ukur yang sudah ditentukan sebelumnya.
- Dalam menjamin hasil pengukuran maka sesuai dengan standar yang berlaku, sehingga dilakukan pada suatu objek maka dapat dihitung secara menyeluruh tanpa adanya kesalahan.
- Untuk menjamin ketelitian, dimana mendukung upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan atau objek dalam jangka waktu selanjutnya.
- Untuk mendukung sistem kualitas yang diterapkan di suatu objek atau aktivitas yang dapat mengukur alat ukur apakah sudah layak pakai atau tidak.
- Untuk mencapai kondisi layak pakai, sehingga objek tersebut bisa digunakan secara optimal.
Maka dari melakukan kalibrasi ini akan diketahui sejauh mana yang terjadi perbedaan yang sedang terjadi pada alat ukur yang sudah dilakukan kalibrasi.
Kapan Pengaturan Kalibrasi Harus Dilakukan?
Pengaturan akurasi ini dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan, sebenarnya tidak ada waktu pasti kapan pengaturan kalibrasi ini dilakukan. Dimana ada rekomendasi untuk melakukan kalibrasi dimana peraturan ini ada dua jenis yakni masa kalender dan masa pakai dari alat ukur tersebut.
Masa kalender ini misalnya alat ukur tersebut secara berkala akan dikalibrasi setidaknya 6 bulan sekali, setahun sekali, dan seterusnya.
Masa pakai ini misalnya alat ukur tersebut secara berkala akan dikalibrasi menurut masa pakai dari alat ukur tersebut misalnya setiap 4000 jam, setiap 10000 jam, dan seterusnya.
Ada juga masa pengaturan kalibrasi kombinasi antara masa kalender dan masa pakai. Masa kombinasi ini misalnya setiap 6 bulan sekali dan 4000 jam, tergantung mana dulu syarat yang tercapai.
Kesimpulan
Itulah bahasan kita kali ini tentang bagaimana pengaturan akurasi kalibrasi alat ukur yang mana perlu dilakukan untuk mendapatkan alat ukur yang memenuhi standar dan tertelusur sesuai dengan standar yang digunakan.
Yang mana pengaturan akurasi kalibrasi ini tidak bisa mengkalibrasi alat ukur yang rusak, sehingga alat ukur yang rusak perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu sebelum dilakukan kalibrasi. Adapun kalibrasi hanya bisa dilakukan bagi alat yang memiliki kondisi yang sempurna walaupun masih memiliki perbedaan dalam hasil pengukurannya. Itulah mengapa pengaturan akurasi kalibrasi ini harus dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tetap akurat dan andal. Semoga artikel ini bisa membantu.