Penggunaan hewan uji sebagai objek percobaan sudah lama dilakukan dalam dunia medis, biomedis, farmasi, dan lain sebagainya. Penggunaan hewan dianggap lebih efisien dan terjangkau karena penanganan hewan uji yang tidak memakan banyak biaya.
Selain itu, percobaan pada hewan uji dipertimbangkan untuk mengurangi potensi dampak buruk pada manusia. Akan tetapi, penanganan hewan uji harus diperhatikan untuk mematuhi standar dan mencegah penyimpangan. Sebelum membahas penanganan hewan uji, pahami dulu mengapa hewan uji digunakan dalam penelitian. Mari simak pembahasan lengkapnya.
Daftar Isi
Mengapa Menggunakan Hewan Uji pada Pengujian?
Sebelum digunakan oleh populasi umum, produsen harus menguji keamanan dan efektivitas obat. Selain pada manusia, pengujian keamanan dan efektivitas obat bisa dilakukan pada hewan uji. Peran hewan uji tidak sebatas itu, namun berperan pula dalam penelitian biomedis untuk mempelajari proses biologis dan patologi.
Penggunaan hewan uji bisa dilakukan oleh produsen farmasi untuk menguji formula obat baru sebelum dilakukan percobaan pada manusia. Biaya pengujian menggunakan hewan uji lebih terjangkau dengan hasil reaksi dan respon yang serupa dengan manusia.
Baca Juga : Rute Pemberian Obat Pada Hewan Uji dan Pertimbangan dalam Memilih Obat
Penanganan Hewan Uji yang Tepat
Ada beberapa hewan yang berdasarkan penelitian memiliki kesamaan dengan manusia entah itu dalam aspek fisiologis, neurologis, kekebalan, dan sistem pencernaan. Contoh hewan uji yang digunakan dalam penelitian yaitu tikus, kelinci, monyet, dan sebagainya.
Tetapi, penanganan hewan uji menjadi pertimbangan untuk melakukan pengujian yang tepat. Ada beberapa aspek yang perlu diketahui dalam menangani hewan uji sebagai berikut.
Kepatuhan terhadap Etika dan Regulasi
Sebisa mungkin, penggunaan hewan uji tidak menyimpang etika, sehingga tidak ada eksploitasi yang berlebihan. Penanganan hewan uji harus dalam penelitian harus mematuhi etika dan regulasi yang berlaku. Selain itu, ada tiga prinsip yang harus diikuti yaitu replacement, reduction, dan refinement. Prinsip tersebut berguna untuk dasar agar penggunaan hewan dapat berkurang, mencegah penderitaan hewan, dan meningkatkan teknik percobaan lain.
Pemeliharaan Lingkungan yang Sesuai
Sebaiknya, peneliti harus menyediakan lingkungan yang sesuai kebutuhan hewan selaa pemeliharaan. Aspek yang perlu diperhatikan meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, dan ventilasi yang tepat. Dengan begitu biologis dan kesejahteraan hewan terjamin. Pada poin ini, penanganan hewan uji dapat dilakukan dengan membersihkan kandang dan memastikannya bebas dari bahaya fisik atau kimia.
Perawatan Kesehatan yang Baik
Berikutnya, hewan uji berhak menerima perawatan kesehatan yang baik untuk menjaga kondisinya agar tetap prima. Selain memberi makan, hewan harus diberi perawatan kesehatan yang diperlukan seperti vaksinasi, perawatan gigi dan kulit. Bila diperlukan perawatan lebih lanjut, perawatan medis dan veteriner bisa dilakukan.
Nutrisi yang Seimbang
Untuk mempertahankan kondisi tubuh hewan, dalam penanganan hewan uji perlu disediakan diet yang seimbang dan bergizi. Pemberian nutrisi bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik hewan uji. Pastikan hewan mendapat akses makanan dan air bersih secara rutin.
Penanganan yang Lembut dan Aman
Stres yang dialami oleh hewan dapat berpengaruh pada kondisi dan kestabilannya. Untuk mencegahnya, Anda bisa lakukan penanganan yang sesuai prosedur. Cegah resiko cedera atau ketakutan pada hewan dengan teknik penanganan yang tepat.
Pemantauan dan Rekam Jejak
Selama percobaan, sebaiknya pantau hewan secara teratur untuk mendeteksi adanya kecemasan atau ketidaknyamanan yang memengaruhi hasil. Lakukan pula pencatatan umur, jenis kelamin, sumber, dan riwayat kesehatan yang dimiliki oleh hewan terkait.
Pendidikan dan Pelatihan yang Tepat
Untuk melatih keterampilan personel dalam penanganan hewan uji, perlu diadakan pelatihan yang tepat. Sehingga personel dapat memiliki pemahaman yang baik mengenai tugas dan komitmennya. Pelatihan juga mencegah personel untuk melanggar etika dan melakukan teknik yang salah.
Kesimpulan
Dalam penelitian, hewan uji banyak digunakan untuk mengevaluasi keamanan, efektivitas, dan kepatuhan regulasi. Dalam penggunaan hewan uji, ada prosedur khusus yang perlu diperhatikan untuk menangani hewan uji. Penanganan hewan uji harus sesuai etika dan regulasi. Yang perlu diperhatikan juga selama penanganan yaitu perawatan, pemeliharaan, dan nutrisinya.