Memahami Metode Uji Antioksidan, Kelebihan dan Kekurangan hingga Penggunaannya

Metode Uji Antioksidan

Radikal bebas dapat ditemukan pada berbagai macam makanan yang dikonsumsi. Terlebih makanan yang beredar sekarang sudah banyak mengandung bahan-bahan tambahan yang apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak akan berdampak buruk bagi kesehatan. Bahayanya radikal bebas dapat menyerang dan merusak komponen seluler yaitu protein, DNA, dan lipida. 

Radikal bebas ini hanya dapat dihindari dengan antioksidan yang dihasilkan tubuh, akan tetapi enzim antioksidan primer di tubuh tidak mampu menetralkan radikal bebas apabila jumlahnya melampaui kemampuan kapasitas maksimal enzim. Oleh karenanya diperlukan sumber antioksidan dalam jumlah yang lebih banyak untuk menetralisir efek radikal bebas. Senyawa radikal bebas dapat dikurangi dengan memanfaatkan senyawa antioksidan yang terkandung banyak sumber makanan. 

Untuk menguji kandungan senyawa antioksidan pada makanan diperlukan pengujian melalui metode uji antioksidan. Metode uji antioksidan adalah serangkaian prosedur atau teknik laboratorium yang digunakan untuk mengukur aktivitas atau konsentrasi antioksidan dalam suatu sampel. Mari pelajari selengkapnya tentang metode uji antioksidan ini dapat Anda simak dalam penjelasan berikut ini!

Kelebihan dan Kekurangan Metode Uji Antioksidan

Telah Anda ketahui sebelumnya apa itu metode uji antioksidan, dimana pengujian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan antioksidan suatu bahan atau produk dalam melawan oksidasi dan mereduksi kerusakan sel. Adanya metode uji antioksidan ini memiliki kelebihan dan kekurangan untuk mengungkapkan senyawa antioksidan pada suatu sampel. Adapun kelebihan dan kekurangan metode uji antioksidan ini diantaranya :

Kelebihan

Metode uji antioksidan dapat memberikan penilaian kemampuan perlindungan sehingga memungkinkan penilaian zat atau senyawa tertentu dalam melindungi sel-sel atau bahan makanan dari kerusakan yang disebabkan radikal bebas. Metode ini juga dapat diterapkan pada berbagai jenis sampel termasuk makanan, minuman, suplemen, kosmetik bahkan bahan kimia sekalipun. 

Metode yang telah digunakan dalam uji antioksidan telah divalidasi dan disetujui oleh organisasi standar internasional untuk reproduktibilitas hasil diantara berbagai laboratorium. Dengan adanya metode ini pula memungkinkan perbandingan antara berbagai senyawa atau produk yang digunakan untuk menentukkan aktivasi antioksidan paling tinggi ataupun yang lebih rendah.

Kekurangan

Sama seperti hal-hal lainnya terdapat kelebihan tentunya juga ada kekurangan, dimana kekurangan dari metode uji antioksidan ini terletak pada kemungkinan variabilitas hasil yang tergantung pada berbagai faktor baik jenis sampel, hingga teknik analisis yang digunakan. Sehingga terjadinya variabilitas ini dapat menyulitkan perhitungan data. Metode uji antioksidan ini juga memiliki keterbatasan dalam mencerminkan aktivitas antioksidan didalam tubuh dengan akurat pada lingkungan biologis yang kompleks di dalam tubuh. 

Metode pengujian ini juga memiliki keterbatasan dalam menangkap kompleksitas antioksidan pada suatu zat termasuk interaksi antara berbagai senyawa dalam makanan. Kemudian dari segi biaya dan waktu, beberapa metode uji memerlukan peralatan dan reagen khusus yang mahal sehingga menjadi kendala dalam melakukan penelitian.

Penggunaan Metode Uji Antioksidan dalam Industri

Dari penjelasan sebelumnya telah Anda ketahui kelebihan dan kekurangan dari metode uji antioksidan meskipun banyak memiliki kelebihan metode ini pun tidak luput dari sejumlah kekurangan. Demikian adanya metode uji antioksidan telah memiliki berbagai pengaplikasian penting dalam dunia industri.

Berbagai industri telah menggunakan metode uji antioksidan untuk mengembangkan produknya sesuai dengan manfaat kesehatan dan memastikan kualitasnya. Metode ini sendiri banyak digunakan dalam dunia industri farmasi, kosmetik, serta makanan dan minuman.

Baca Juga : Ketahui Mengenai Uji KLT, Alasan Digunakan dan Tahapannya

Contoh Metode Uji Antioksidan

Berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, metode uji antioksidan terdiri dari berbagai jenis. Tentunya banyak metode uji antioksidan ini telah divalidasi dan disetujui oleh organisasi standar internasional seperti AOAC dan ISO. Adapun contoh metode uji antioksidan yang paling popular digunakan sekarang diantaranya sebagai berikut :

Metode DPPH

Pertama terdapat metode DPPH yang merupakan metode yang menggunakan senyawa DPPH berwarna ungu sebagai indikator untuk menghitung kapasitas antioksidan sampel. Metode pengujian antioksidan ini didasarkan pada kemampuan sampel dalam mendonorkan hidrogen radikal ke radikal DPPH. Dimana ketika terpapar oleh antioksidan, warna DPPH akan berubah menjadi kuning pusat dan hilang, hal tersebut menunjukkan kemampuan antioksidan untuk menghentikan reaksi radikal bebas. Pelajari selengkapnya mengenai uji antioksidan DPPH pada penjelasannya disini: Pentingnya Uji Antioksidan DPPH hingga Keuntungan dan Prosedur Pengujiannya

Metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power)

Selain DPPH, terdapat pula metode Frap atau (Ferric Reducing Antioxidant Power). Pada proses reduksi tersebut akan diamati dengan perubahan warna dari kuning menjadi biru yang diukur menggunakan spektrofotometer. Metode ini cenderung lebih cepat, sederhana, dan memberikan informasi kuantitatif tentang potensi antioksidan dari sampel yang diuji. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang uji antioksidan metode Frap ini dapat Anda simak selengkapnya disini: Mengenal Uji Antioksidan Metode Frap dari Prosedur hingga Keunggulannya

Metode ORAC (Oxygen Radical Absorbance Capacity)

Selanjutnya metode uji antioksidan yang populer digunakan terdapat metode ORAC (oxygen radical absorbance capacity). Pada metode ini memiliki kemampuan dalam mengukur sampel untuk menahan atau menyerap radikal bebas. Sampel yang diuji dalam suasana tertentu dengan penambahan radikal bebas tertentu dan molekul fluorescein yang sensitif terhadap radikal tersebut. Penyerapan flueresendi tersebut dapat diukur setelah periode waktu tertentu untuk menentukkan aktivitas antioksidan pada sampel yang diuji.

Metode TBARS (Thiobarbituric Acid Reactive Substances)

Terakhir terdapat metode TBARS yang digunakan untuk mengukur tingkat oksidasi lemak dalam suatu sampel. Dimana oksidasi pada lemak menghasilkan produk degradasi seperti malondialdehid (MDA) yang bereaksi dengan asam tiobarbiturat (TBA) membentuk produk yang berwarna merah. Indikasi dari tingkat oksidasi lemak yang dihasilkan adalah bagaimana kualitas produk dari sampel yang diuji.

Kesimpulan

Sekian penjelasan yang dapat disampaikan mengenai Metode uji Antioksidan sebagai sebuah rangkaian prosedur yang digunakan untuk mengukur aktivitas atau konsentrasi antioksidan pada suatu sampel. Dimana metode pengujian ini memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan serta sejumlah metode uji antioksidan yang telah divalidasi oleh organisasi standar internasional. Itulah penjelasan yang dapat disampaikan dari artikel ini, semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat dan menambah informasi Anda.