Multimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan, arus, dan hambatan. Dalam multimeter juga terdapat lambang-lambang memiliki arti dan fungsi masing-masing. Salah satunya adalah lambang arus dc pada multimeter sebagai arus searah pada dunia kelistrikan. Untuk informasi lebih lengkapnya mengenai lambang arus dc pada multimeter, mari simak penjelasan berikut ini!
Daftar Isi
Lambang Arus DC pada Multimeter dan Lambang-lambang Lainnya
Dalam penggunaan multimeter, tentu saja penting untuk mengetahui apa saja arti dari lambang arus dc pada multimeter. Dengan begitu, ketika melakukan pengukuran dengan multimeter akan menjadi lebih mudah. Berikut penjelasan dari beberapa lambang arus dc pada multimeter:
Lambang Volt (V)
Penjelasan pertama dari lambang arus dc pada multimeter adalah lambang volt. Lambang volt memiliki arti sebagai pengukuran tegangan. Pada multimeter digital, terdapat simbol “V” yang biasanya diikuti oleh “DC” atau “AC”. Dengan tujuan untuk menunjukkan jenis tegangan yang diukur.
Lambang Ampere (A)
Lambang ini memiliki arti sebagai pengukuran arus. Lambang “A” biasanya juga diikuti oleh “DC” atau “AC” untuk menunjukkan jenis arus yang diukur.
Lambang Ohm (Ω)
Lambang ini mewakili pengukuran resistansi atau hambatan dalam sirkuit. Dan biasa digunakan untuk mengukur seberapa mudah arus listrik dapat mengalir melalui suatu komponen atau sirkuit.
Lambang HFE atau β
Lambang ini digunakan untuk mengukur parameter hFE (hetero-Faraday Effect) atau β (beta) pada transistor. Hal ini memungkinkan untuk menguji transistor dan menentukan apakah transistor tersebut baik atau tidak.
Lambang Kapasitansi ©
Lambang ini memiliki fungsi untuk mengukur kapasitansi dalam farad (F). Dan berguna dalam menguji kapasitor.
Lambang Frekuensi (Hz)
Lambang ini biasa digunakan untuk mengukur frekuensi sinyal listrik ataupun gelombang. Dan memiliki fungsi dalam menguji peralatan yang menghasilkan sinyal berfrekuensi.
Lambang Duty Cycle (%)
Lambang ini memiliki fungsi untuk mengukur siklus tugas sinyal PWM (Pulse Width Modulation). Dan menunjukkan seberapa lama sinyal aktif dalam satu siklus.
Lambang Celcius (°C)
Lambang ini digunakan untuk mengukur suhu dalam derajat Celsius.
Lambang Fahrenheit (°F)
Lambang ini digunakan untuk mengukur suhu dalam derajat Fahrenheit.
Lambang Koneksi Terputus
Lambang ini menunjukkan bahwa sirkuit atau koneksi terputus. Dan berfungsi dalam mendeteksi masalah koneksi dalam suatu sirkuit.
Lambang Koneksi Terhubung
Lambang ini menunjukkan bahwa sirkuit atau koneksi terhubung dengan baik.
Lambang Diode
Lambang ini digunakan untuk menguji diode. Dan memungkinkan untuk menentukan polaritas diode dan apakah diode tersebut masih berfungsi.
Lambang Hambatan Terbatas
Lambang ini menunjukkan bahwa adanya hambatan atau resistansi dalam sirkuit.
Lambang Arus DC
Lambang ini menunjukkan bahwa multimeter dapat mengukur tegangan baik dari sumber arus searah (DC).
Lambang Arus AC
Lambang ini menunjukkan bahwa multimeter dapat mengukur tegangan baik dari sumber arus bolak-balik (AC).
Bagian-bagian Utama dari Berbagai Jenis Multimeter
Multimeter terbagi menjadi 2 jenis, yaitu multimeter digital dan multimeter analog. Masing-masing multimeter memiliki beberapa bagian yang menjadi kunci berjalannya multimeter. Berikut penjelasan bagian-bagian dari kedua multimeter:
Bagian-bagian Utama pada Multimeter Analog
Multimeter analog dikenal dengan keorisinalannya yang memiliki khas pengukuran dengan jarum penunjuknya. Berikut ini merupakan bagian-bagian penting yang perlu diketahui di multimeter analog:
- Sekrup Pengatur Jarum Penunjuk, memiliki fungsi untuk mengatur jarum penunjuk pada skala pengukuran.
- Tombol Pengatur Jarum Penunjuk pada Kedudukan Zero, berfungsi untuk mengkalibrasi jarum penunjuk pada posisi nol.
- Saklar Pemilih, berfungsi untuk memilih rentang pengukuran yang sesuai.
- Lubang Kutub, merupakan tempat untuk menyambungkan kabel pengukuran.
- Saklar Pemilih Polaritas, berfungsi untuk menentukan polaritas arus atau tegangan yang diukur.
- Kotak Meter, berisi mekanisme internal untuk menunjukkan hasil pengukuran.
- Jarum Penunjuk Meter, berfungsi untuk mengindikasi hasil pengukuran pada skala.
- Skala, berfungsi untuk menunjukkan nilai hasil pengukuran pada rentang tertentu.
Berikut Bagian-Bagian Utama pada Multimeter Digital
Jenis kedua multimeter adalah multimeter digital yang sudah memilki inovasi dengan mengadopsi kecanggihan teknologi digital, terutama di layaranya. Berikut ini adalah beberapa bagian penting di multimeter digital yang penting untuk diketahui:
- Display Digital, memiliki fungsi untuk menampilkan hasil pengukuran dengan angka yang jelas.
- Saklar Pemilih, berfungsi untuk memilih rentang pengukuran yang diinginkan.
- Lubang Kutub, berfungsi sebagai tempat untuk menyambungkan kabel pengukuran.
- Saklar Pemilih Polaritas, berfungsi untuk menentukan polaritas arus atau tegangan.
- Kotak Meter, berisi sirkuit elektronik yang mengkonversi hasil pengukuran menjadi tampilan digital.
- Skala, berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran pada display.
Kesimpulan
Dalam multimeter terdapat lambang-lambang yang penting untuk diketahui dan dipahami dalam menjalankan multimeter. Hal ini bertujuan supaya dalam proses pengukuran dapat menjadi lebih mudah. Selain itu, multimeter sendiri terbagi menjadi 2 jenis, yaitu multimeter digital dan analog. Masing-masing multimeter tentu saja memiliki beberapa bagian yang penting untuk berlangsungnya proses pengukuran.