Dalam dunia kalibrasi, mungkin Anda sudah tahu jika ini adalah kegiatan yang sangat sistematis dan juga dilakukan secara terstruktur. Anda mungkin telah menemukan istilah-istilah ini dalam dokumen laboratorium dan bertanya-tanya apakah istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama, jadi di mana perlunya terminologi yang berbeda.
Istilah yang sangat sering ditemukan dalam dunia pengukuran ini adalah kalibrasi dan juga validasi. Mungkin Anda bingung, sebenarnya apa pembeda dari keduanya? Padahal sama saja untuk membuat pasti jika instrumen tersebut memiliki cara kerja yang benar dan juga dengan perhitungan yang presisi. Untuk itu, mari kita bedah perbedaan antara kalibrasi dan validasi di sini.
Daftar Isi
Kalibrasi dan Validasi : Pengertian Kalibrasi
Kita mulai dari definisi kalibrasi itu sendiri. Kalibrasi instrumen laboratorium dan peralatan gelas pada interval yang ditentukan wajib dilakukan untuk menjaga integritas data yang dilaporkan. Ini membantu dalam melakukan koreksi yang sesuai pada nilai yang diamati. Penyimpangan seperti itu diakibatkan oleh keausan normal komponen instrumen dan keterbatasan karena masa manfaat komponen instrumen.
Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan bahan referensi standar. Nilai yang diamati harus berada dalam kisaran yang dapat diterima. Kalibrasi berkala adalah keharusan mutlak untuk instrumen yang sangat canggih maupun untuk instrumen rutin seperti; pengukur pH, mengukur tingkat kelembapan, refraktometer, timbangan analitik, dll. Dan ada juga untuk berbagai macam peralatan gelas volumetrik yang perlu dikalibrasi setidaknya satu kali sebelum digunakan secara rutin.
Definisi Validasi
Sedangkan, apa itu istilah dari validasi? Istilah validasi digunakan terutama dengan mengacu pada metode pengujian dan instrumen analisis. Ini adalah proses terdokumentasi yang menetapkan dan memastikan bahwa metode atau instrumen akan memberikan hasil yang konsisten dalam kriteria penerimaan yang ditentukan.
Validasi berbeda dengan kalibrasi karena tidak memerlukan perbandingan dengan bahan referensi standar. Tidak perlu dilakukan secara berkala seperti yang ditentukan dalam prosedur operasi standar tentang kalibrasi tetapi cukup untuk memvalidasi metode pada tahap adopsi.
Sebaliknya, instrumen baru divalidasi pada saat pemasangan dan commissioning atau saat perubahan penting dilakukan, misalnya penambahan aksesori, relokasi ke tempat baru atau saat analisis diperlukan di bawah serangkaian kondisi lingkungan yang berubah.
Jadi, apa bedanya antara kalibrasi dan juga validasi? Toh secara cara kerjanya pun hampir sama dan bisa dikatakan malah sama saja.
Kesimpulan
Ada satu hal yang mungkin membuat kalibrasi dan juga validasi ini memiliki perbedaan, yaitu terletak di bagian dokumentasinya. Jika kalibrasi hanya memeriksa akurasi peralatan dalam hasil, validasi adalah bukti tertulis bahwa peralatan, proses, atau sistem memberikan hasil yang konsisten.
Jadi yang satu dilakukan hanya untuk memastikan ketepatan sementara yang lain perlu didokumentasikan secara memadai.
Selain itu, juga untuk kedua prosedur ini juga memiliki protokol berbeda yang harus diikuti saat melakukannya.
Bagaimana? Sudah tahu belum perbedaan mendasar antara kalibrasi dan validasi? Sekarang Anda tidak perlu lagi bingung tentang kedua istilah ini!