Contoh Parameter untuk Mengukur Kualitas Udara, Pengertian dan Kriteria

contoh parameter untuk mengukur kualitas udara

Udara adalah kebutuhan sehari-hari makhluk hidup untuk mendapatkan oksigen. Mengingat udara merupakan bagian dari kebutuhan primer manusia, maka kualitasnya perlu diperhatikan dengan baik. Udara di lingkungan kerja maupun di lingkungan umum sebaiknya terbebas dari polusi dan gas beracun lainnya.

Namun, menilik realitasnya, terutama di Ibukota maupun kota besar yang padat penduduk, polusi menjadi tidak terkontrol dan kualitas udara diabaikan. Sudah banyak kampanye yang menyuarakan untuk menjaga kualitas udara seperti dilarang merokok atau menggunakan kendaraan umum untuk mengurangi polusi.

Menjaga kualitas udara harus ditunjang dengan pengetahuan umum seperti contoh parameter untuk mengukur kualitas udara. Sehingga masyarakat mengetahui udara seperti apa yang kualitasnya sudah tidak baik untuk kesehatan. Maka itu diperlukan penyebaran informasi contoh parameter untuk mengukur kualitas udara.

Bagaimana Parameter Kualitas Udara?

Bagaimana hendak mengontrol kualitas udara bila kita saja tidak mengerti status udara di lingkungan tersebut. Untuk mengoptimalkan upaya pemeliharaan udara yang berkualitas, perlu dilakukan pengukuran pada kualitas udara dengan parameter yang telah ditentukan. Parameter kualitas udara perlu ditentukan untuk mengetahui statusnya dan solusi yang perlu dilakukan. Mari ulas satu per kategori kualitas udara di bawah ini sebagai contoh parameter untuk mengukur kualitas udara.

Baik, Rentang 0 – 50

Udara yang menunjukkan nilai dari rentang 0 – 50 masuk ke dalam kategori baik. Kualitas dari udara di kategori ini layak untuk dihirup oleh manusia maupun hewan dan tumbuhan. Tidak ada efek berbahaya yang ditimbulkan dari udara berkategori baik.

Sedang, Rentang 51 – 100

Contoh parameter untuk mengukur kualitas udara berikutnya yaitu rentang nilai 52 – 100. Udara dengan nilai ini berkualitas sedang. Tingkat sedang dimaksudkan bahwa udara dapat dihirup dan masih berada pada level aman. Namun, pada sebagian tumbuhan yang sensitif, udara ini akan memengaruhinya.

Tidak Sehat, Rentang 101 – 199

Rentang 101 – 199 adalah kualitas udara dengan kategori tidak sehat. Terdapat banyak polutan di udara yang bisa merugikan makhluk hidup yang menghirupnya. Kerugiannya dapat bermacam-macam, misalnya pada manusia bisa menyebabkan masalah pernafasan.

Sangat Tidak Sehat, Rentang 200 – 299

Udara dengan kategori tidak sehat biasanya ada pada rentang 200 – 299. Parameter ini menunjukkan bahwa udara sudah perlu diwaspadai. Sebab, udara dengan kategori ini merugikan kesehatan terutama di beberapa wilayah padat penduduk.

Berbahaya, Rentang Diatas 300

Parameter kualitas udara berbahaya bila menunjukkan nilai diatas 300. Dampak kesehatan yang serius adalah salah satu akibat dari kualitas udara di kategori ini. Sehingga pihak berwenang harus melakukan sesuatu untuk menindak lanjuti.

Contoh Parameter Untuk Mengukur Kualitas Udara

Kualitas udara di suatu lingkungan penting untuk diukur untuk memastikan kesehatan masyarakat sekitar maupun pekerja di suatu lingkungan perkantoran atau industri. Pengecekan kualitas udara membutuhkan parameter sebagai acuan. Terdapat sejumlah parameter yang sudah ditentukan oleh pihak berwenang. Tak jarang juga contoh parameter untuk mengukur kualitas udara yaitu tingkat polusi yang ada. Simak penjelasan selanjutnya di bawah ini.

Kualitas Udara Di Jakarta dan Kota Kota di Dunia

Kualitas udara di Jakarta ramai diperbincangkan lantaran tingginya polusi yang sudah mengancam kesehatan terutama pernafasan. Tingkat polusi adalah contoh parameter untuk mengukur kualitas udara di Jakarta dan kota-kota di dunia. Dengan adanya contoh parameter untuk mengukur kualitas udara, kita bisa menemukan sumber permasalahan dan melakukan upaya pencegahan.

Kesimpulan

Untuk meningkatkan kualitas udara yang menjadi kebutuhan primer sehari-hari, monitoring kualitas udara perlu dilakukan menggunakan contoh parameter untuk mengukur kualitas udara yang umum digunakan. Parameter tersebut akan menentukan status udara di lingkungan yang sedang diukur. Sehingga, masyarakat dapat mengurangi sumber-sumber polusi yang memperburuk udara.