Penanganan hewan uji yang tepat berperan besar dalam menjaga stabilitas kondisinya. Dalam prosedur penanganan, disarankan untuk memberikan perawatan yang tepat kepada hewan uji, termasuk pengobatan. Rute pemberian obat pada hewan uji tidak serampangan, melainkan harus sesuai urutan.
Ditentukannya rute ini diharap dapat meningkatkan efektivitas obat. Pemberian obat bisa menjadi salah satu langkah perawatan yang mendukung kondisi hewan agar senantiasa siap untuk dilakukan pengujian. Di artikel ini Anda bisa pelajari bagaimana rute pemberian obat pada hewan uji yang sesuai prosedur dan hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih obat. Mari simak selengkapnya!
Daftar Isi
Alasan Pengujian Menggunakan Hewan Uji
Alasan digunakannya hewan uji cukup berkaitan dengan rute pemberian obat pada hewan uji yang tepat. Umumnya, hewan uji dilibatkan dalam mempelajari proses biologis, patologi, dan mengevaluasi keamanan serta efektivitas obat.
Ada beragam pengujian yang menggunakan hewan uji karena menganggap penanganan hewan uji seperti tikus lebih mudah. Pengujian pada hewan uji juga meminimalkan resiko pada manusia. Apabila pengujian pada hewan uji tidak menimbulkan hal buruk, maka produk bisa diuji pada manusia.
Rute Pemberian Obat Pada Hewan Uji
Untuk menguji obat pada hewan uji, personel harus memahami cara pemberian obat pada hewan uji sesuai dengan jenis obat. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil rute pemberian obat diantaranya adalah jenis obat, tujuan penelitian, spesies hewan, dan kebutuhan khusus percobaan. Simak macam-macam rute pemberian obat pada hewan uji berikut ini.
- Oral
Rute pemberian obat jenis oral biasanya melalui mulut atau rongga. Bentuk obatnya bermacam-macam seperti larutan, suspensi, kapsul, atau tablet. Nah, untuk relevansi pengujiannya yaitu farmakokinetik, absorpsi, dan efek sistemik obat. - Intravena
Jika ingin mendapatkan efek obat secara cepat, intravena bisa jadi opsi yakni dengan menyuntikkan ke dalam pembuluh darah. Rute ini cocok untuk jenis pengobatan mendesak atau pengujian akut. - Intramuskular
Intramuskular adalah rute obat dengan memberikannya ke dalam otot. Pengobatan ini lebih lambat dari I.V namun cocok untuk obat yang tidak ditoleransi pada oral. Rute pemberian obat pada hewan uji ini juga cocok bila diperlukan penyerapan obat yang cepat. - Subkutan
Anda bisa pilih rute subkutan bila intramuskular sudah tidak mungkin. Pemberian obat ini dilakukan di bawah kulit yang umumnya memiliki volume injeksi yang lebih besar. Penyerapan obat terjadi lebih lambat tetapi jika dibandingkan dengan pemberian oral masih lebih cepat. - Intraperitoneal
Selain untuk rongga mulut, ada pula obat yang diperuntukkan untuk pengobatan dalam rongga perut. Istilahnya adalah intraperitoneal. Mampu memberi penyerapan obat yang cepat dan efisien yang membuatnya cocok untuk pengujian farmakologi praklinis, toksikologi, dan infeksi. - Topikal
Sama seperti namanya, topikal adalah pemberian obat luar atau yang diberikan langsung ke permukaan kulit atau membran mukosa. Pemberian obat dengan teknik ini cocok untuk pengujian obat kulit, mata, telinga, atau membran mukosa lainnya. - Intranasal
Intranasal adalah salah satu rute pemberian obat pada hewan uji yang dilakukan melalui hidung. Teknik ini cocok untuk menguji obat saluran pernapasan atau otak. - Intravaginal
Nama lain dari pemberian intravaginal yaitu intrarektal dimana obat akan diberikan ke dalam vagina atau rektum. Intravaginal cocok untuk penelitian medis yang hendak menguji obat hormonal, infeksi lokal maupun penyakit rektal.
Pertimbangan dalam Memilih Obat pada Hewan Uji
Sebelum mengujikan obat-obatan kepada hewan, ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda ketahui. Pertimbangan dalam memilih obat pada hewan uji meliputi:
Tujuan Penelitian
Kenali tujuan penelitian dengan baik untuk menentukan rute pemberian obat pada hewan uji yang sesuai tujuan. Untuk membantu dalam mempertimbangkan, Anda bisa pilih area target dalam tubuh yang hendak diberi obat dan efek yang diharapkan.
Karakteristik Obat
Jangan abaikan karakteristik obat. Perhatikan sifat fisik dan kimianya yang meliputi kelarutan obat, stabilitas kinerja, dan bioavailabilitas. Pengujian lebih optimal bila karakteristik obat diberikan kepada hewan dengan rute yang tepat.
Keamanan
Pertimbangkan aspek keamanan yang mana Anda harus memilih rute dengan efek samping minimal. Di samping itu, efek terapeutik yang diberikan bisa optimal.
Kemudahan Administrasi
Pertimbangkan juga proses administrasi obat. Pilih rute dengan administrasi atau alur yang mudah, aman dan akurat. Anda bisa meninjaunya dari jenis obat, karakter, dan tujuan penelitian.
Kesejahteraan Hewan
Dalam pengujian obat pada hewan, kesejahteraan hewan menjadi nomor satu. Pastikan rute yang dipilih tidak menyebabkan hewan stres. Cegah ketidaknyamanan yang berlebihan pada hewan untuk memastikan hewan dalam kondisi yang sehat.
Kesimpulan
Pengujian obat menggunakan hewan adalah teknik uji yang bisa digunakan untuk memeriksa keamanan dan efektivitasnya. Namun, rute pemberian obat pada hewan uji harus dipertimbangkan dan ditentukan dengan seksama. Penentuan rute sebaiknya dipertimbangkan dengan tujuan penelitian, karakteristik obat, keamanan, kemudahan, dan kesejahteraan hewan. Dengan pertimbangan tersebut, Anda bisa menentukan rute pemberian obat pada hewan uji dengan tepat dan benar.