Uji Akrolein : Definisi, Fungsi, dan Prosedurnya Menurut Badan Standarisasi Nasional

uji akrolein

Tahukah Anda pada ekstraksi minyak atau lemak adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak  atau lemak dari sel-sel bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Tidak hanya sekedar berfokus menghasilkan lemak atau minyak dalam produksi minyak memiliki proses pengujian yang panjang untuk memastikan minyak yang diproduksi berkualitas dan memenuhi standarisasi keamanan pangan . 

Lemak atau lipid merupakan golongan senyawa organic yang menjadi sumber makanan dan kira-kira terkandung 40% dari yang Anda makan setiap hari.  Senyawa organik ini tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic. Sejalan dengan hal tersebut lipid memiliki peran dan keterkaitan tertentu dengan kolesterol. Dimana lipid dalam bentuk trigliserida berperan dalam proses pembentukan kolesterol.

Lipid atau lemak menjadi kelompok senyawa heterogen yang berkaitan baik maupun potensial dengan asam lemak.  Asam lemak yang tidak dapat larut dalam air dapat menyebabkan sejumlah masalah. Oleh karenanya perlunya melakukan pengujian kualitas lipid pada bahan yang dijadikan sampel yaitu gliserol, minyak kelapa, dan mentega dengan menggunakan uji akrolein. Apa itu uji akrolein dalam uji kualitas lipid? Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan berikut

Apa itu Uji Akrolein

Melajutkan dari penjelasan sebelumnya untuk memastikan kualitas lipid perlunya melakukan pengujian akrolein. Pada prinsipnya uji akrolein adalah apabila gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat dalam minyak atau lemak mengalami dehidrasi akan membentuk aldhid akrilat atau yang disebut sebagai akrolein. 

Akrolein (CH2 =CHCHO) ini termasuk golongan  aldehid tak jenuh dan sangat elektrofilik yang dapat dijumpai pada beragam jenis asap. Selain berkaitan dengan kualitas lipid uji akrolein bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat lipid terhadap beberapa pereaksi tertentu.

Berdasarkan penjelasan tersebut Uji Akrolein dapat didefinisikan sebagai pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan molekul trigliseraldehida dan untuk menguji kualitas lipid dari bau yang dihasilkan dari proses pembakaran sampel. Apabila saat melakukan pengujian pembakaran didapati bau tengik, maka kualitas lipid tersebut kurang baik sebaliknya jika tidak memiliki bau yang terlalu menyengat maka  lipid tersebut berkualitas baik.

Fungsi Uji Akrolein

Dari penjelasan sebelumnya Anda telah mengetahui sedikit banyaknya mengenai uji akrolein. Uji akrolein berfungsi untuk menunjukkan adanya gliserol. Dimana menjadi komponen dasar lemak selain asam lemak yang diperoleh dari hasil penguraian lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya. Gliserol yang ditemukan pada lipid memiliki berbagai macam kegunaan dalam pembuatan berbagai produk dalam negeri baik untuk industri maupun farmasi.  

Prosedur Uji Akrolein

Untuk mendapatkan hasil pengujian yang akurat dan sesuai dengan yang diharapkan dan standarnya maka sebagai teknisi atau orang yang melakukan pengujian harus paham mengenai prosedur uji akrolein, Adapun langkah-langkah dalam melakukan prosedur uji akrolein diantaranya sebagai berikut :

  1. Persiapan sampel, Anda dapat mempersiapkan sampel yang akan diuji dengan menimbang sejumlag kecil sampel minyak atau lemak yang akan diuji.
  2. Selanjutnya tambahkan reagen, Anda dapat menempatkan sampel pada tabung reaksi dan beberapa butir kalium bisulfat (KHSO ₄) ke dalam tabung.
  3. Kemudian lakukanlah pemanasan pada tabung reaksi secara perlahan menggunakan pembakar Bunsen. Anda juga perlu mempertaikan perubahan yang terjadi pada sampel.
  4. Terakhir melakukan dereksi akrolien dengan cara menganalisisnya. Apabila senyawa ini mengandung gliserol pada sampel, akrolein akan terbentuk dan mendeteksinya melalui bau khas yang menyebabkan iritasi pada mata dan senyawa iritasi pada mata dan saluran napas, 

Aplikasi Uji Akrolein

Dari penjelasan sebelumnya uji akrolein digunakan untuk membantu pembentukan akrolein dan menunjukkan adanya gliserol dalam senyawa lipid.  Kandungan tersebut memiliki berbagai macam kegunaan dalam pembuatan berbagai produk. Sejalan dengan hal tersebut tentunya aplikasi uji akrolein dapat ditemukan pada  sejumlah bidang yang diantaranya seperti :

Industri Makanan

Pada industri makanan, uji akrolein digunakan untuk memastikan kualitas dan kemurnian minyak. Dimana pengujian ini digunakan untuk memastikan bahwa minyak dan lemak yang digunakan sebagai bahan pangan dalam produk makanan tidak mengandung gliserol dan terhindar dari degradasi produk yang mempengaruhi standarisasi kualitas pangan.

Selain untuk menjamin kualitas dan kemurnian minyak, uji akrolein juga membantu industri dalam melakukan pengawasan proses pengolahan minyak dan lemak untuk mencegah pemanasan berlebih yang dapat menyebabkan pembentukkan senyawa berbahaya.

Industri Kosmetik

Uji akrolein juga diaplikasikan pada industri kosmetik sebagai bagian dari kontrol kualitas bahan baku dan mendukung stabilitas produk yang dihasilkan  Pengaplikasian pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahawa tidak ada kontaminasi glisirol yang dapat mempengaruhi stabilitas dan kualitas produk akhir. Sedangkan untuk stabilitas produk pengujian berperan penting dalam membantu memastikan produk kosmetik yang mengandung lipid tetap stabil dan tidak mengalami degradasi yang dapat menghasilkan akrolein.

Industri Farmasi

Terakhir pengaplikasian uji akrolein juga dilakukan pada industri farmasi untuk penentuan kemurnian bahan aktif dan pengembangan formulasi. Dimana melalui uji akrolein dapat digunakan untuk memastikan kemurnian bahan aktif farmasi yang berbentuk lipid, sehingga memastikan bahwa tidak ada kontaminasi atau degradasi yang dapat merusak obat. Melalui uji akrolein ini juga berperan penting untuk membantu mengembangan formalasi yang lebih stabil dan aman digunakan terutama yang mengandung senyawa lipid.

Kesimpulan

Senyawa lipid dapat didefinisikan sebagai senyawa organic yang terdapat dalam alam serta tidak dapat larut oleh air, namun larut dalam pelarut organic. Untuk memastikan sifat dan kandungan lipid perlu dilakukan sejumlah pengujian yang salah satunya ialah uji akrolein. uji akrolein digunakan untuk menentukan adanya gliserol dalam bentuk bebas atau yang terdapat pada lemak dan minyak  yang jika mengalami dehidrasi akan membentuk akrolein. Uji akrolein memiliki peran penting untuk mengetahui sifat lipid terhadap beberapa pereaksi tertentu.