Uji BPOM: Fungsi, Manfaat, Syarat, serta Jenis-jenisnya

uji BPOM

BPOM adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan yang bertugas untuk merancang kebijakan nasional terkait produk obat dan makanan. Sehingga, uji BPOM dilakukan untuk memastikan produk sudah mematuhi kebijakan yang ditetapkan. 

Selain menetapkan kebijakan, BPOM juga bertugas untuk memeriksa kepatuhan pada produk obat dan makanan yang meliputi fasilitas produksi dan distribusi. BPOM berperan besar dalam melindungi kesehatan dan keamanan konsumen. Sebagai lembaga berwenang, BPOM memiliki tugas untuk melaksanakan pengujian rutin terhadap obat dan jenis makanan.

Lantas, seberapa penting uji BPOM? Mari simak pembahasan berikut untuk menjawab pentingnya uji BPOM serta syarat dan jenis uji yang tersedia!

Pentingnya Uji BPOM

Untuk mengedarkan produk khususnya produk obat dan makanan, pelaku usaha wajib memiliki izin dari BPOM untuk memastikan keamanannya. Produk obat maupun makanan harus melalui uji BPOM sebelum mendapat izin edar, karena uji BPOM bertujuan untuk memonitoring mutu, kandungan gizi, dan keamanan dari produk tersebut. 

Produk pangan atau obat apapun yang dipasarkan secara nasional maupun internasional harus sudah memiliki izin edar dari BPOM seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang 18/2012 pasal 91. Dengan uji BPOM, diharapkan keselamatan konsumen dapat terlindungi.

Syarat Uji BPOM

Saat mengajukan uji BPOM, petugas akan mengecek apakah usaha atau bisnis Anda sudah memenuhi syarat. Petugas akan segera melakukan pengujian setelah Anda lolos syarat uji BPOM sebagai berikut:

  • Memiliki surat izin usaha seperti sertifikat penyuluhan (SP) atau sertifikat produksi pangan -produksi industri rumah tangga (SPP-PIRT)
  • Memiliki surat izin edar (IE) yang sesuai dengan Peraturan Kepala Badan POM nomor 27 tahun 2017 tentang Pendaftaran Makanan Olahan.

Jenis Uji yang Umum Dilakukan Saat Uji BPOM

Seperti pada umumnya, uji BPOM memiliki jenis yang cukup beragam. Penyediaan jenis uji BPOM dikarenakan banyaknya produk makanan dan obat yang perlu diuji. Untuk itu, silahkan simak penjelasan jenis uji BPOM yang biasa dilakukan di bawah ini.

Uji Organoleptik

Uji organoleptik erat kaitannya dengan uji indra maupun uji sensori. Pengujian ini termasuk sederhana karena menggunakan indera manusia untuk mengevaluasi kualitas produk. Jenis pengujian ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi penurunan mutu, kebusukan, dan lainnya. Jika ingin mengulas uji organoleptik secara detail, Anda bisa klik link berikut: Uji Organoleptik: Tahapan Agar Produk Diterima Indera Manusia

Uji Mutu

Uji mutu adalah metode pengujian untuk menjaga stabilitas mutu obat maupun makanan. Mutu dari produk akan dievaluasi kepatuhannya terhadap persyaratan dan standar yang berlaku. Simak juga pembahasan lengkap dari uji mutu dengan klik link berikut: Uji Mutu: Definisi, Fungsi, Jenis, serta Kisaran Harganya

Uji Biokimia

Berikutnya, uji biokimia termasuk ke dalam kategori uji BPOM yang memanfaatkan larutan atau zat kimia. Larutan atau zat kimia tersebut dihasilkan dari bahan dan proses yang terjadi dalam tubuh. Pengujian ini dilakukan sebagai bentuk simulasi pencernaan saat mengonsumsi produk. Baca ulasan selengkapnya tentang uji biokimia di link berikut: Uji Biokimia : Tujuan, Manfaat, Jenis, dan Pengaplikasiannya

Uji Mikrobiologi

Untuk memastikan keamanan dari suatu produk, perlu dilakukan pengujian kontaminasi mikroorganisme. Uji mikrobiologi adalah layanan yang akan mengidentifikasi adanya mikroorganisme yang memengaruhi mutu produk. Yuk, ulas artikel mengenai uji mikrobiologi dengan pembahasan rinci di link berikut: Uji Mikrobiologi Dilakukan untuk Melihat Perubahan Sifat Mikroba Terhadap Lingkungan

Uji Kompatibilitas

Uji kompatibilitas merupakan pemeriksaan pada kemungkinan adanya interaksi yang merugikan yang terjadi antara produk  dan kemasan. Interaksi ini biasanya terjadi pada formula, wadah, maupun lingkungan eksternal. Pembahasan lebih lanjut seputar uji kompatibilitas bisa Anda cek di link berikut: Uji Kompatibilitas : Definisi, Tujuan, Aspek Penting, dan Alasannya!

Uji Biokivalensi

Jenis uji BPOM kali ini ditujukan untuk obat copy yang akan dibandingkan dengan produk komparator. Perbandingan ini dilakukan untuk memastikan bahwa standar efikasi, keamanan, dan mutu sudah dipatuhi oleh obat copy yang diuji. Dapatkan penjelasan lebih lengkap mengenai uji biokivalensi di link berikut: Memahami Uji Bioekivalensi dari Kegunaannya hingga Manfaatnya

Uji Farmakologi

Uji farmakologi dilakukan bila produsen ingin mengetahui kebenaran khasiat yang terdapat pada obat dan keamanannya. Metodenya yaitu mengujikan obat pada hewan percobaan maupun bahan biologi lain seperti kultur biakan kuman dan kultur jaringan. Simak pembahasan uji farmakologi selengkapnya dengan klik artikel berikut: 2 Jenis Uji Farmakologi dan Kelebihan yang Akan Kamu Dapatkan

Uji ELISA

ELISA merupakan uji BPOM dengan teknik assay yang menggunakan plat dalam mengidentifikasi protein, peptida, hormon, dan sebagainya. Dalam uji ELISA, antigen wajib ditambahkan antibodi yang berikatan dengan enzim sesudah dimobilisasi ke permukaan solid. Cari tahu lebih banyak tentang uji ELISA di link berikut: Uji Elisa Adalah Teknik Pengujian Laboratorium untuk Menganalisis Interaksi Antigen

Kesimpulan

BPOM merupakan lembaga berwenang yang menyelenggarakan pemeriksaan terhadap keamanan suatu obat maupun makanan. Uji BPOM wajib dilakukan pelaku usaha atau bisnis untuk mendapatkan izin edar produk, contohnya untuk pengusaha kosmetik yang harus melakukan uji kosmetik BPOM. Penuhi syaratnya sebelum mengajukan permohonan uji BPOM dan menentukan jenis uji yang tepat.