Dalam melakukan kalibrasi tentunya dilakukan menyesuaikan dengan kondisi peralatan yang akan dikalibrasi, sebab setiap alat ukur yang akan dikalibrasi memiliki sensitivitas masing-masing. dalam hal ini faktor ketidakpastian juga harus diperhatikan mulai dari peralatan, pelaksana, lingkungan, dan metode yang digunakan dalam kalibrasi. Karena dalam hal tersebut mempengaruhi keakuratan hasil dalam pengkalibrasian.
Maka dari itu sebelum melakukan kalibrasi kenali dulu alat ukur yang kamu pakai, spesifikasi apa yang dimiliki, menentukan metode yang tepat, tentunya dengan bekal ilmu yang sudah didapat dari pelatihan, sebab jenis kalibrasi sangat bermacam-macam sehingga terkadang disebut kalibrasi relatif, apa saja jenis nya? Mari kita bahas
Daftar Isi
Kalibrasi Relatif Ruang Lingkup Suhu
Proses kalibrasi ini bertujuan untuk menentukan nilai konstanta atau koefisien yang terkait dengan suatu termometer atau alat pengukur suhu lainnya, dengan cara membandingkannya dengan standar suhu yang diketahui keakuratan dan kepresisiannya.
Kalibrasi suhu dapat dilakukan dalam lingkungan yang terkondisi, karena suhu yang stabil dalam suatu ruangan merupakan suatu syarat mutlak untuk melakukan kalibrasi suhu.
Kalibrasi suhu hanya dapat dilakukan dengan membandingkan alat/instrumen dengan standar yang diketahui atau sudah disesuaikan dengan standar internasional.
Beberapa contoh peralatan yang memerlukan kalibrasi suhu secara berkala adalah: termometer, termometer panggil, meteran infra merah, PRT dan termistor, dan kamera termal.
Kalibrasi Aliran
Pengukur kalibrasi aliran (sensor aliran) adalah alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran linier,non linier, massa, atau volumetrik dari cairan atau gas.
Laju aliran mengacu pada kecepatan dimana proses aliran bergerak melalui pipa, lubang, atau kapal pada waktu tertentu.
Empat jenis utama kalibrasi aliran atau flow meter yang sering dibutuhkan adalah: pengukur aliran massa termal, pengukur aliran laminar, rotameter gas dan udara, dan pengukur turbin.
Kalibrasi Listrik
Kalibrasi listrik ditujukan pada proses verifikasi kinerja instrumen/alat apa pun yang mengukur atau menguji parameter listrik seperti: tegangan, arus, resistansi, induktansi, kapasitansi, waktu dan frekuensi.
Kalibrasi listrik memerlukan penggunaan perangkat atau kalibrator presisi yang mengevaluasi kinerja properti utama untuk perangkat lain yang disebut unit yang diuji (UUT).
Instrumen yang sering digunakan untuk kalibrasi listrik adalah: pencatat data, meteran listrik, multimeter, osiloskop, penghitung frekuensi, penguji isolasi, dan penguji lingkaran.
Kalibrasi Tekanan
Proses kalibrasi ini ditujukan untuk menentukan nilai konstan dan koefisien nanometer atau alat pengukur tekanan yang lainnya, dengan membandingkan dengan alat ukur tekanan lainnya yang sudah di sesuaikan dengan standar.
Jika pada industri biasanya dilakukan pada alat hidrolik, tekanan gas, dan bisa juga pada barometer
Tujuan utamanya adalah memastikan alat yang kita gunakan tetap pada batas aman agar tidak terjadi kecelakaan kerja karena salah perkiraan dalam penggunaannya
Beberapa contoh instrumen tekanan yang dikalibrasi secara teratur adalah Pengukur Tekanan digital, indikator digital, transduser, pemancar, pengukur tekanan analog, dan barometer.
Itu dia tadi penjelasan mengenai kalibrasi relatif yang menyesuaikan sesuai alat dan ruang lingkupnya. Jadi bisa dibilang bahwa kalibrasi sifatnya tidak sama untuk tiap-tiap ruang lingkup dan alat. Masing-masing memiliki metode dan standarnya sendiri, semoga bermanfaat!