Salmonella adalah jenis bakteri yang menyerang pencernaan manusia. Bakteri ini biasanya dibawa oleh makanan yang dikonsumsi ke dalam tubuh. Untuk mencegahnya, makanan perlu melalui uji salmonella untuk memastikan bahwa produk aman dari bakteri salmonella.
Kontaminasi bakteri salmonella dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan diare, demam, hingga nyeri. Bahkan bila infeksi salmonella sudah ke tahap lanjutan, potensi resikonya lebih serius. Untuk itu, lakukan uji salmonella agar terhindar dari resiko penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini.
Tapi sebelum itu, mari kita bahas tentang bakteri salmonella.
Daftar Isi
Apa Itu Salmonella?
Terkait uji salmonella, bakteri ini cukup berbahaya sehingga perlu diawasi keberadaannya. Salmonella merupakan bakteri dari famili enterobacteriacea yang termasuk gram negatif. Bakteri ini diklasifikasikan sebagai bakteri patogenik enterik. Bakteri salmonella berasal dari hewan yang ditemukan pada saluran ususnya.
Kotoran hewan yang mengontaminasi makanan dapat menginfeksi manusia dan menimbulkan penyakit pencernaan. Keberadaan bakteri ini sulit dideteksi kecuali melalui uji salmonella pada laboratorium.
Mengenal Uji Salmonella
Bakteri salmonella mengintai kesehatan manusia lewat makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang terkontaminasi salmonella tidak bisa dideteksi secara kasat mata. Uji salmonella merupakan metode uji laboratorium yang didesain untuk mendeteksi kontaminasi bakteri salmonella pada makanan.
Makanan yang kurang matang atau yang diproduksi dari bahan hewani berpotensi mengandung bakteri salmonella lebih besar. Sehingga untuk menghindari infeksi bakteri ini, Anda bisa memilih makanan yang teruji klinis bebas dari salmonella atau memastikannya diproses dengan matang.
Pentingnya Uji Salmonella
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari bakteri ini, peraturan SNI 2009 mengatakan bahwa dalam makanan tidak boleh mengandung bakteri salmonella. Sebab, makanan yang terkontaminasi dapat menyebabkan salmonellosis yang diakibatkan oleh produk pangan.
Individu yang terjangkit penyakit salmonellosis di Indonesia mencapai 33,1 dari 1000 penduduk. Untuk mengurangi angka tersebut, diperlukan adanya perhatian terhadap kebersihan makanan dengan melakukan uji salmonella.
Metode-metode Uji Salmonella
Mengenai metode uji salmonella, belakangan muncul pembaruan metode yang bisa memenuhi kebutuhan. Yuk, simak metode uji salmonella yang paling sering digunakan.
Metode Konvensional
Metode konvensional adalah metode pertama yang ada untuk mendeteksi bakteri salmonella. Namun, metode ini mulai ditinggalkan karena membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Metode ini melibatkan tahap menghidupkan kembali sel, memperbanyak bakteri salmonella, mengisolasi, mengidentifikasi, dan mengkonfirmasi bakteri.
Metode Molekuler (PCR)
Identifikasi salmonella lebih cepat didapatkan dengan metode molekuler. Caranya dengan mengekstrasi DNA sampel, mengamplifikasinya, dan menganalisisnya dengan elektroforesis gel. Meski metode ini memberikan hasil yang cepat, tetapi sensitivitasnya tetap tinggi. Namun yang jadi tantangan adalah peralatan dengan biaya besar dan potensi terjadinya kontaminasi silang.
Metode Imunologis (ELISA)
Di metode ini, salmonella dideteksi dengan memeriksa reaksi yang dihasilkan dari antigen-antibodi. Mekanismenya yaitu melapisi sumur ELISA dengan antibodi spesifik untuk salmonella, kemudian menambahkan ekstrak sampel. Lalu, dilakukan inkubasi. Spektrofotometer ELISA digunakan untuk mengukur perubahan warna yang terjadi pada reaksi enzim. Hanya dengan beberapa jam, hasil pengujian bisa didapatkan.
Metode Cepat (Latteral Flor Assay)
Nah, metode cepat ini merupakan metode uji salmonella yang paling instan. Tidak perlu melakukan tahap analisis yang memakan waktu berjam-jam. Latteral flor assay adalah metode uji salmonella dengan kaset uji. Anda bisa meletakkan sampel pada kaset uji yang berisi antibodi spesifik salmonella, kemudian strip akan menunjukkan garis warna apabila sampel mengandung salmonella. Kekurangan metode ini yakni sensitivitasnya yang masih terhitung rendah.
Kesimpulan
Salmonella adalah bakteri gram negatif yang berkembang di dalam usus hewan dan menginfeksi manusia pada saluran pencernaan. Untuk mengatasi tingginya kasus salmonellosis, dibutuhkan uji salmonella pada makanan untuk memastikan ada atau tidaknya keberadaan bakteri ini. Salah satu metode uji salmonella yang cepat dan terbaru yaitu metode latteral flor assay.