Kesehatan tubuh adalah kunci semangat tiap individu untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Dalam tubuh yang sehat dipengaruhi oleh banyak faktor selain pola hidup yang sehat, olahraga, makanan juga memiliki peran penting. Manusia membutuhkan makanan yang higienis, bersih dan bebas dari kandungan berbahaya agar tidak menyebabkan gangguan kesehatan. Makanan sehat dapat diperoleh dari sumber tumbuhan dan hewani salah satunya produk organic seperti susu.
Susu memiliki banyak manfaat bagi tubuh selain sebagai sumber protein susu yang mengandung kalsium juga baik untuk kesehatan tulang. Produk organic satu ini memang sangat familiar dikonsumsi oleh orang-orang dan umumnya susu yang dikonsumsi berasal dari susu sapi, kambing dan tak jarang berasal dari tumbuhan seperti kedelai. Sebagai produk organic tentunya susu memiliki keterbatasan masa simpan sehingga lebih mudah basi ataupun kualitasnya rusak setelah pemerahan.
Susu mudah mengalami pembusukan akibat kontaminasi mikroorganisme maupun faktor eksternal lainnya. Maka dari itu hal utama yang harus diperhatikan pada hasil pemerahan susu sebelum dikonsumsi adalah dengan cara mempertahankan nilai kesegarannya. Untuk mempertahankan nilai tersebut perlu dilakukannya uji organoleptic susu. Lalu apa itu uji organoleptic susu? lebih lengkap mengenai pembahasan tersebut dapat Anda simak berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Uji Organoleptik Susu?
Uji Organoleptik susu merupakan pengujian yang dilakukan terhadap kondisi fisik susu yang didasarkan pada proses pengindraan. Pengujian ini dilakukan untuk mengamati kualitas susu berdasarkan sifat fisik dengan menggunakan kemampuan dari penginderaan yang ada pada manusia tanpa perlu adanya penggunaan alat-alat bantu pengukur tertentu.
Penginderaan disini diartikan sebagai proses fisio-psikologis yaitu pengenalan alat indra akan sifat benda karena rangsangan yang diterima alat indra akan sifat-sifat benda yang diuji karena adanya rangsangan yang berasal dari benda tersebut.
Pengukuran terhadap nilai atau tingkat kesan yang dihasilkan menghasilkan penilaian subjektif karena hasil penilaian sangat ditentukkan oleh pelaku atau yang melakukan penujian. Maka dari itu uji organoleptic susu baiknya dilakukan oleh teknisi ahli yang telah berpengalaman. Uji Organoleptik pada susu ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kualitas dan kesegaran susu dengan menggunakan indera sensori.
Apakah Uji Organoleptik Susu itu Penting?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya uji organoleptic susu dilakukan untuk mengetahui tingkat kualitas produk susu sebelum dikonsumsi. Hal tersebut tentunya penting untuk mengetahui kualitas sampel susu, memberikan indikasi kerusakan kandungan yang ada dalam susu, mengetahui indikasi kemunduran mutu, membantu mencari penyebab kerusakan kandungan seperti pakan yang salah atau proses pemerahan yang tidak tepat.
Hasil dari uji organoleptic susu dapat menjadi saran perbaikan terhadap peternak sapi perah untuk memperhatikan pemberian macam bahan pakan dan persiapan sapi yang akan diperah. Maka dari itu uji organoleptic susu memiliki peran penting untuk kualitas susu yang dihasilkan oleh sapi perah.
Ciri-Ciri Susu yang Berkualitas
Dari penjelasan sebelumnya Anda telah mengetahui peran penting uji organoleptic susu khususnya bagi para peternak untuk menghasilkan susu sapi berkualitas kali ini Anda pun perlu mengetahui ciri susu yang berkualitas dan baik dikonsumsi. Dimana secara umum kandungan susu terdiri dari mineral, air, protein, lemak, dan laktosa yang baik bagi kesehatan tubuh. Menurut Badan Standarisasi Nasional karakteristik susu sapi yang baik yaitu :
- Warna putih kekuningan
- Tidak tembus cahaya
- Bau yang khas
- Rasa agak manis
Faktor yang Merusak Kualitas Susu
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, susu memiliki kandungan gizi yang tinggi hal tersebut membuatkan rentan menjadi media pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan bakteri pada susu terdiri dari bakteri baik dan bakteri tidak baik. Bakteri susu tidak baik inilah yang mengganggu kualitas susu dan keawetan susu berkurang. Berdasarkan hal tersebut kualitas susu dipengaruhi oleh faktor adanya bakteri pada susu yang masuk. Adapun faktor tersebut diantaranya :
- Proses pemerahan
- Transportasi
- Penyimpanan
Jenis Uji Organoleptik Susu
Pemeriksaan organoleptic susu sapi dilakukan dengan tiga jenis indikator yang meliputi uji warna, uji bau, uji kekentalan dan konsistensi serta uji rasa. Adapun penjelasan selengkapnya tentang keempat jenis uji organoleptik susu ini dapat Anda simak berikut ini :
Uji Warna
Warna susu sapi yang berkualitas umumnya adalah putih kekuningan, hal tersebut disebabkan oleh senyawa karotenoid yang hanya dapat disintesis oleh tumbuhan sehingga paham rumput hijau sangat dibutuhkan oleh ternak.
Uji Bau
Selanjutnya adanya uji bau, susu sapi memiliki bau yang khas. Bau pada susu yang mudah berubah disebabkan oleh sifat lemak susu yang mudah menyerap bau disekitarnya. Oleh karenanya uji bau pada susu perlu dilakukan untuk memastikan kualitas susu yang sesuai standar.
Uji Kekentalan dan Konsistensi
Kekentalan dan konsistensi susu dipengaruhi oleh kegiatan enzim atau penambahan asam yang dapat mengakibatkan penggumpalan pada susu. Kekentalan dan konsistensi susu juga dapat berbeda bisa sangat cair atau sangat kental jika terdapat penyimpangan yang disebabkan oleh faktor pemerahan. Dengan uji kekentalan dan konsistensi ini maka akan diperoleh faktor penyebabnya untuk perbaikan pemerahan maupun pakan yang diberikan pada ternak
Uji Rasa
Terakhir adalah uji rasa, umumnya susu sapi memiliki rasa yang sedikit manis dan sedikit asin. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik pakan maupun persiapan sebelum pemerahan. Uji rasa pada susu sapi penting dilakukan untuk konsistensi rasa susu dan peningkatan kualitas pakan yang lebih baik untuk menghasilkan rasa susu yang sesuai standar.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai uji organoleptic susu untuk mengamati kualitas susu berdasarkan sifat fisik dengan menggunakan kemampuan penginderaan. Dimana pengujian ini penting untuk mengetahui kualitas sampel susu, memberikan indikasi kerusakan kandungan dan lain sebagainya. Dalam prosesnya pengujian ini dibagi dalam beberapa jenis seperti uji warna, uji bau, uji kekentalan dan konsistensi, serta uji rasa. Semoga dari penjelasan tersebut dapat membantu Anda menambah informasi Anda.