Uji Kualitas Air Limbah Dilakukan untuk Mengontrol Batas Kualitas Air Limbah

uji kualitas air limbah

Uji kualitas air limbah merupakan proses penting yang harus dilakukan oleh para pelaku industri pada era industri untuk memastikan air di lingkungan sekitar produksi tersebut tidak tercemar oleh zat-zat yang berbahaya.

Dengan melakukan uji kualitas air limbah, Tentu Anda sebagai pelaku industri juga telah memenuhi tanggung jawab sesuai regulasi keamanan yang berlaku dan memastikan tak ada dampak buruk yang timbul akibat limbah dari hasil produksi di industri Anda.

Namun sebelum Anda mulai untuk melakukan uji kualitas air limbah, Anda perlu mengetahui berbagai informasi meliputi apa itu uji kualitas air limbah, metode uji yang digunakan, hingga standar baku mutu air limbah yang harus dipenuhi sesuai standar secara lengkap pada artikel ini.

Definisi Uji Kualitas Air Limbah

Uji kualitas air limbah Merupakan sebuah metode yang digunakan oleh para penguji untuk mengukur kualitas dari air limbah hasil produksi sebuah industri. Sehingga nantinya Anda bisa mengontrol kandungan zat berbahaya dalam limbah, dan melakukan tindakan lebih lanjut untuk mengatasi pencemaran yang terjadi.

Metode Uji Kualitas Air Limbah

Uji kualitas air limbah ini dilakukan dengan berbagai metode pengujian yang umum digunakan oleh para penguji secara profesional. Berikut adalah berbagai metode uji kualitas air limbah yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan pengujian Anda.

  • Metode Oksigen Terlarut (DO)
  • Biological Oxygen Demand (BOD)
  • Metode Zat padat tersuspensi (SS)
  • Metode pengujian pH air
  • Chemical Oxygen Demand (COD)
  • Pengukuran Kadar NH3/ Nitrogen Ammonia
  • Pengujian fisik air

Aspek Pengujian Uji Kualitas Air Limbah

Uji kualitas air limbah dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek pengujian yang penting untuk diperhatikan. Berbagai Aspek pengujian uji kualitas air limbah tersebut meliputi : 

Zat Berbahaya

Air limbah yang mengandung logam berat, senyawa organik, dan bahan kimia sintetis dapat mencemari sumber air dan berdampak buruk bagi sebuah ekosistem serta kesehatan manusia.

Pencemaran Air

Tumpukan air limbah yang tidak diolah dengan benar dapat mencemari sumber air lain seperti di pemukiman masyarakat secara luas yang tidak terkontrol.

Penyakit

Konsumsi air limbah yang sudah mencemari sumber air minum dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, methemoglobinemia, infeksi, hingga penyakit ginjal.

Gas Beracun

Cemaran air limbah yang bertumpuk di satu titik ekosistem dapat menghasilkan gas berbau busuk yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia/ lingkungan. Beberapa gas beracun ini juga dapat menyebabkan ledakan seperti zat metana yang timbul akibat kotoran yang menumpuk pada limbah.

Pengelolaan Air Limbah

Pengolahan air limbah yang tidak efektif tentunya dapat merusak unsur hayati dalam tanah, sehingga nantinya pertumbuhan tanaman juga akan terhambat. Atau bahkan mengalami gagal panen akibat cemaran limbah yang menghambat pertumbuhan tanaman.

Standar Baku Mutu Air Limbah

Uji kualitas air limbah haruslah memenuhi standar baku mutu air limbah untuk memastikan air cemaran limbah tersebut masih dalam batas aman untuk lingkungan sekitar. Melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 tahun 2016. Berikut adalah beberapa parameter yang harus dipenuhi:

  • pH Air: Nilai pH air yang aman untuk limbah cair berada di antara 6 hingga 9.
  • BOD (Biochemical Oxygen Demand): Kadar BOD maksimum dalam air limbah adalah 30 mg/L. Tingkat BOD yang tinggi dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam air.
  • TSS (Total Suspended Solid): Kadar TSS tidak boleh melebihi 30 mg/L.
  • Minyak dan Lemak: Kadar minyak dan lemak maksimal adalah 25 mg/L.

Kesimpulan

Uji kualitas air limbah menjadi hal yang patut dilakukan oleh para pelaku industri untuk memastikan hasil buangan limbah mereka tidak mencemari lingkungan sekitar dan menimbulkan dampak berkepanjangan bagi masyarakat.

Melalui berbagai metode uji kualitas air dan memperhatikan aspek-aspek penting pengujian, maka nantinya Anda dapat mengontrol cemaran air limbah dengan tepat dan dapat menghindari kesalahan fatal akibat gas berbahaya dalam aliran air limbah.