Karbonasi pada beton merupakan proses kimia yang bisa terjadi karena karbon dioksida (CO2) dalam udara bereaksi dengan hidratasi kalsium dalam beton, sehingga menghasilkan kalsium karbonat. Maka dari itu, perlu untuk dilakukan uji karbonasi beton.
Untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai bagaimana dampak dari karbonasi sehingga harus dilakukan uji karbonasi beton, mari simak informasi berikut ini!
Daftar Isi
Dampak Karbonasi pada Beton Bertulang
Karbonasi pada beton bertulang dapat memberikan dampak yang merugikan dan juga membahayakan. Berikut apa saja dampak dari karbonasi pada beton bertulang:
- Korosi pada baja tulangan
Adanya karbonasi dapat menyebabkan penurunan pH dalam beton, dimana hal ini dapat memicu korosi pada baja tulangan. - Penurunan kekuatan beton
Karbonasi juga dapat menyebabkan turunnya kekuatan beton, terutama apabila beton tidak dilindungi dengan baik dan baja tulangan terkena korosi. - Kerentanan terhadap retak
Karbonasi dapat menyebabkan beton bertulang menjadi lebih mudah untuk retak. Selain itu retakan pada beton dapat mempercepat terjadinya korosi pada baja tulangan dan memperburuk kerusakan struktural.
Faktor Pengaruh Karbonasi pada Beton
Selain dampak dari karbonasi, juga terdapat faktor yang bisa menjadi pengaruh karbonasi pada beton. Berikut apa saja faktornya:
- Paparan Udara yang Kaya akan CO2
Udara di perkotaan maupun pada lingkungan yang padat dapat memiliki kadar gas CO2 yang lebih tinggi dan dapat mempercepat terjadinya karbonasi. - Kadar Air dalam Beton
Kadar air yang terdapat pada dalam beton juga dapat mempengaruhi terjadinya karbonasi menjadi lebih cepat. - pH Beton
Rendahnya pH beton dapat memicu terjadinya karbonasi dan menyebabkan penurunan pH beton, sehingga mempercepat terjadinya karbonasi pada beton. - Kualitas Beton
Kualitas pada beton seperti kekuatan, permeabilitas, dan densitas, juga dapat menyebabkan kecepatan terjadinya karbonasi. - Jenis Semen
Pada jenis semen yang digunakan dalam campuran beton juga dapat mempengaruhi kecepatan terjadinya karbonasi.
Definisi Uji Karbonasi Beton
Uji karbonasi beton merupakan pengujian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat karbonasi beton dan memprediksi masa pakai bangunan. Dalam melakukan proses pengujian ini akan melibatkan penggunaan larutan indikator phenolphthalein yang berubah warna menjadi merah muda apabila pH beton lebih tinggi dari 12, dimana hal ini menunjukkan bahwa beton tidak mengalami karbonasi.
Namun apabila larutan tidak mengalami perubahan warna, maka beton telah mengalami karbonasi dan pHnya telah menurun. Melakukan uji karbonasi beton ini merupakan hal yang penting untuk mengetahui apakah selimut beton masih mampu untuk melindungi tulangan baja di dalamnya dan memprediksi masa pakai bangunan.
Kelebihan dan Kekurangan Uji Karbonasi Beton
Uji karbonasi beton dalam melakukan proses pengujian juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan yang penting untuk diketahui dan juga dipahami. Berikut penjelasan lebih jelasnya:
Kelebihan
- Prediksi umur bangunan
Uji karbonasi ini memiliki manfaat untuk memprediksi umur bangunan dengan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk karbonasi mencapai tulangan beton. - Deteksi kerusakan awal
Uji karbonasi beton ini mampu untuk mendeteksi apabila terdapat kerusakan awal, seperti contoh korosi pada baja tulangan. - Pengawasan kualitas beton
Uji karbonasi dapat membantu untuk mengetahui kualitas beton, termasuk seperti permeabilitas dan pH. Sehingga dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan kualitas pada beton.
Kekurangan
- Keterbatasan
Uji karbonasi hanya mampu untuk mendeteksi karbonasi yang telah terjadi, dan tidak dapat memprediksi kemungkinan terjadinya karbonasi di masa depan. - Ketergantungan pada kualitas beton
Hasil dari uji karbonasi tergantung dari kualitas beton, dengan begitu apabila kualitas beton tidak baik, maka hasil uji karbonasi tidak akan akurat. - Biaya dan waktu
Uji karbonasi memerlukan biaya dan juga waktu yang tinggi, hal ini menjadikan hambatan bagi banyak proyek.
Cara Melakukan Uji Karbonasi Beton
Sebelum melakukan uji karbonasi, penting untuk mengetahui sebelumnya bagaimana cara melakukan uji karbonasi beton yang baik dan benar. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
- Membuat lubang
Buat lubang kecil pada beton hingga dengan perkiraan ketebalan selimut beton. - Bersihkan lubang
Kemudian bersihkan lubang dengan menggunakan semprotan angin untuk menghilangkan debu dan kotoran. - Penggunaan larutan indikator
Aplikasikan larutan indikator seperti phenolphthalein pada lubang yang telah dibuat sebelumnya. - Mengukur kedalaman
Terus lakukan pendalaman kupasan pada beton sampai mencapai bagian yang bila disemprotkan cairan tersebut akan berwarna ungu/pink. - Penggunaan cairan Phenolphthalein
Cairan phenolphthalein memiliki fungsi sebagai indikator pH yang berguna untuk menentukan tingkat karbonasi pada beton.
Kesimpulan
Uji karbonasi beton merupakan hal yang penting dilakukan dalam mengetahui apakah selimut beton beton masih melindungi tulangan baja di dalamnya. Dalam melakukan prosesnya, uji karbonasi beton memiliki kelebihan dan juga kekurangan yang penting untuk diketahui dan juga dipelajari. Selain itu, sebelum melakukan uji karbonasi beton, perlu untuk memahami bagaimana cara kerjanya dengan baik dan benar seperti yang telah dijelaskan dalam artikel ini.