Uji disolusi adalah pengujian yang kerap dilakukan di sektor farmasi sebab uji ini dirancang secara khusus untuk menilai kecepatan pelepasan zat aktif pada obat padat di dalam media cair. Nah, dalam uji disolusi, dikenal dengan metode dayung. Uji disolusi metode dayung lebih ringkas dan karena itu pula metode ini banyak digunakan.
Nah, bisakah Anda membayangkan seperti apa metode dayung atau mengapa metode ini dinamakan dengan metode dayung? Dalam uji disolusi metode dayung ini, obat akan diaduk dalam sebuah peralatan. Untuk mengulas lebih lengkap dari uji disolusi metode dayung, mari simak penjelasan detail dari pengertian, cara kerja, aspek penting, hingga faktor penentunya. Yuk, simak dengan seksama!
Daftar Isi
Apa Itu Uji Disolusi Metode Dayung?
Uji disolusi metode dayung juga dikenal dengan paddle method. Jenis uji ini mengacu pada pengujian yang bertujuan untuk mengevaluasi kecepatan tablet atau obat padat lainnya dalam meluruhkan kandungan zat aktifnya. Sedangkan penggunaan metode dayung berarti selama pengujian ini memanfaatkan perputaran dayung di atas tablet yang diletakkan dalam wadah disolusi.
Pada dasarnya, uji disolusi metode dayung diaplikasikan untuk menguji jenis obat seperti kapsul, tablet, tablet salut, dan juga granul. Kisaran volume vessel yang ideal untuk melaksanakan metode ini yaitu 900-1000 mL. Jadi metode dayung ini ideal digunakan bila jenis obat yang akan diuji seperti kriteria yang disebutkan.
Cara Kerja Dayung Dalam Alat Disolusi
Mula-mula obat yang akan diuji diletakkan dalam vessel, kemudian objek akan diaduk dengan dayung dengan kecepatan tertentu. Penentuan kecepatan dan instrumen lain harus disesuaikan. Anda bisa menganalisis hasilnya melalui beberapa kriteria kecepatan putaran. Apabila kecepatan putaran di luar rentang 25 – 150 rpm, maka profil pelepasan tidak tepat sebab hidrodinamik tidak konsisten. Kondisi ini juga dipicu adanya turbulensi di atas 150 rpm.
Pada metode dayung, dibutuhkan perputaran wadah disolasi untuk mengaduk. Rata-rata kecepatan pengadukan untuk suspensi yaitu 25 dan 50 rpm. Selain itu, kecepatan ini bisa disesuaikan dengan bentuk sediaan obat misalnya bila menunjukkan pengerucutan.
Aspek yang Diperhatikan Dalam Metode Dayung
Pelepasan zat aktif pada sediaan padat obat dapat diamati melalui beberapa aspek dalam metode dayung. Uji disolusi metode dayung lebih mudah bila sudah hafal aspek apa saja yang perlu diperhatikan. Maka dari itu, simak berbagai aspek untuk menganalisa disolusi obat dalam metode dayung.
Distribusi Partikel
Amati distribusi partikel yang terjadi pada labu untuk mengetahui seberapa rata distribusinya. Adanya partikel yang melekat pada sisi labu saat pengerucutan menyebabkan distribusi tidak merata. Tidak hanya itu, tidak meratanya distribusi juga disebabkan oleh partikel yang mengambang, menempelnya tablet salut selaput ke labu, dan sebagainya.
Gelembung Udara
Jika Anda hendak menilai kebutuhan untuk awaudara media, amati gelembung yang ada dalam labu. Selain pada labu, gelembung udara ini juga ada di alat maupun sediaan. Nah, kilau pada alat juga mengindikasikan adanya gelembung udara.
Putaran Sediaan
Saat sediaan berputar pada kecepatan tertentu, lihatlah apakah pengaduk dayung akan membentur sediaan. Aspek ini perlu diamati selama uji disolusi metode dayung berlangsung.
Adhesi Partikel
Adhesi partikel dapat diamati pada pergerakan pengadukan di akhir proses disolusi. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya adhesi partikel terhadap pengaduk dayung.
Partikel yang Mengambang
Perhatikan apakah selama disolusi berlangsung terdapat partikel yang mengambang. Aspek penting yang satu ini perlu diamati untuk memperkuat analisa.
Kecepatan disintegrasi
Persentase penurunan unit dosis dalam jangka waktu tertentu merupakan contoh pengamatan untuk mengukur kecepatan disintegrasi. Melakukan pengamatan pada aspek ini membuat Anda lebih mudah dalam menganalisa pelepasan zat aktif.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Dayung
Tahukah Anda bahwa setiap metode dalam uji disolusi memiliki kelebihan dan kekurangan atau keterbatasannya? Yang menjadi kelebihan dari metode dayung ialah mudah untuk mengubah pH. Uji disolusi metode dayung juga bisa diotomatisasi dan diadaptasikan ke metode lain dan juga mudah digunakan.
Di samping kelebihannya, ada pula kekurangan dari uji disolusi metode dayung karena metode ini memerlukan sinker untuk floating tablet. Alat hydrodynamic juga diperlukan untuk area di bawah basket. Sementara itu, volume juga dibatasi terlebih pada uji disolusi obat yang sulit larut.
Faktor Penentu Metode Dalam Uji Disolusi
Sebelum memutuskan untuk menggunakan metode dayung dalam uji disolusi, seorang penguji harus mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor penentu yang berperan dalam pengambilan keputusan uji disolusi metode dayung meliputi:
- Keseragaman Bobot Objek
- Keseragaman Zat Aktif
- Stabilitas Objek
- Pelepasan Objek
- IVIVC (In Vitro In Vivo Correlation)
Penyedia Jasa Uji Disolusi Metode Dayung
Untuk meningkatkan kredibilitas dari obat yang diproduksi, lakukan uji disolusi untuk memprediksi efektivitas obat dalam melepas zat aktif. Kalibrasi.com adalah platform yang mengakomodasi jasa uji disolusi metode dayung dengan kredibilitas tinggi. Jasa uji yang ditawarkan Kalibrasi.com ini akan membantu Anda dalam memenuhi prasyarat dari sediaan obat yang ditentukan.
Kesimpulan
Sifat disolusi sediaan obat berpengaruh pada kinerjanya dalam memberikan efek terapeutik kepada pasien. Untuk itu diperlukan uji disolusi dengan berbagai metode termasuk metode dayung. Analisis sifat disolusi sediaan obat dalam proses uji disolusi metode dayung bisa diamati dari beberapa aspek penting. Jenis metode pengujian ini tersedia di Kalibrasi.com yang bisa dipesan untuk kebutuhan industri farmasi Anda.