Uji Daya Lekat : Definisi, Tujuan, Proses, dan Penerapannya

uji daya lekat

Uji daya lekat merupakan metode pengujian yang sering digunakan pada berbagai industri. Mulai dari industri kesehatan untuk menguji produk-produk obat salep, hingga industri kecantikan untuk menguji daya lekat krim dan kosmetik lainnya.

Namun sebelum Anda mulai menerapkan metode uji daya lekat sesuai kebutuhan industri Anda, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu uji daya lekat, tujuan, hingga proses pengujian sesuai prosedur berlaku pada artikel ini.

Apa itu Uji Daya Lekat?

Uji daya lekat merupakan metode untuk mengukur kekuatan tempel dan daya lekat antara dua zat pada sebuah produk. Khususnya pada produk-produk dengan tekstur liquid ataupun gel seperti salep maupun krim kecantikan.

Proses yang sering dilakukan oleh para pelaku industri ini tentunya bertujuan untuk memberikan dampak kinerja produk secara maksimal. Berbagai tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

Tujuan Uji Daya Lekat Dilakukan?

Para pelaku industri yang melakukan uji daya lekat pada produk mereka memiliki tujuan untuk memastikan bahwa produk tetap berada pada tempatnya. Sehingga hal ini memungkinkan produk dapat meresap secara penuh dan aktif menjalankan kinerjanya dengan maksimal.

Proses pengujian ini memang terbukti menjadi solusi bagi produk-produk topikal dalam penerapannya. Maka dari itu lah, para pelaku industri menjadikan uji daya rekat sebagai bagian dari proses produksi yang tak boleh ditinggalkan.

Penerapan Uji Daya Lekat pada Produk Salep, Krim atau Gel

Uji daya lekat yang dilakukan biasanya sangat berpengaruh bagi produk-produk salep, krim, maupun gel. Penerapan yang dilakukan ini sangat berpengaruh bagi produk-produk tipikal seperti yang telah disebutkan.

Hal ini disebabkan karena tingkat dan daya tahan kelekatan merupakan kunci keberhasilan produk salep, krim, dan gel agar manfaatnya dapat terasa secara penuh.

Proses Pengujian Daya Lekat

Untuk melakukan pengujian daya lekat pada salep, krim, dan gel. Anda perlu memperhatikan prosedur uji yang berlaku guna menghindari kesalahan prediksi dan pengujian yang berakibat fatal bagi produk itu sendiri, maupun para penggunanya. Berikut adalah proses pengujian daya lekat yang bisa Anda jadikan sebagai prosedur pengujian.

Uji daya lekat dilakukan dengan mengoleskan gel pada salah satu kaca objek pada alat khusus pengujian. Kemudian sampel tersebut akan ditutup dengan kaca objek lainnya.

Kesiapan sampel dalam alat tersebut lalu akan diberikan beban hingga 500 gram. Setelah itu kaca objek diletakkan pada alat daya lekat dan dilepaskan beban seberat 80 gram dan mulai mencatat waktunya hingga kaca objek terlepas untuk mengetahui daya lekat produk tersebut.

Baca Juga : Pahami 5 Jenis Alat Uji Daya Lekat Berikut Ini

Kesimpulan

Uji daya lekat merupakan metode yang digunakan untuk mengukur daya kelekatan sebuah zat dengan tekstur khusus seperti salep, krim atau gel agar manfaatnya dapat dirasakan oleh penggunanya secara maksimal.

Maka dari itu, saat ini para pelaku industri menjadikan uji daya lekat sebagai bagian dari proses produksi yang tak boleh ditinggalkan guna menjaga kualitas produk secara berkala. Namun, tentunya Anda juga harus melakukan uji daya lekat ini dengan prosedur yang berlaku untuk menghindari kesalahan uji pada produk.