Uji Biokimia Bakteri E Coli : Tujuan, Manfaat, Metode, dan Karakteristik

uji biokimia bakteri e coli

Sudah tidak asing bukan dengan nama bakteri E Coli? Escherichia Coli adalah salah satu jenis spesies bakteri manusia yang secara umum tidak berbahaya tapi beberapa tipe bakteri ini dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia. Pada dasarnya sumber bakteri ini berasal dari daging yang belum dimasak atau juga bisa karena sanitasi yang kurang baik dari manajemen peternakan yang mengakibatkan cemaran E Coli. 

Untuk memastikan makanan dan minuman aman dari kontaminasi bakteri E Coli perlu dilakukan Uji Biokimia Bakteri E Coli yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi bakteri E Coli berdasarkan reaksi kimia yang terjadi pada media yang digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan memeriksa sifat-sifat Biokimia yang khas pada bakteri ini sehingga membantu dalam membedakan E Coli dengan bakteri lain yang mirip.

Berdasarkan potensi bahan pangan seperti daging-dagingan sebagai media yang rentan terkontaminasi bakteri E Coli, maka pengujian biokimia bakteri E Coli perlu dilakukan pada industri pangan seperti makanan pengolahan daging. Untuk pembahasan lebih lengkap mengenai uji biokimia Bakteri E Coli Anda dapat menyimak penjelasan yang telah disampaikan berikut ini!

Tujuan Biokimia Bakteri E Coli

Dari penjelasan sebelumnya Anda telah mengetahui apa itu uji biokimia bakteri E Coli yang digunakan untuk memeriksa kontaminasi bakteri E coli yang merugikan bagi kualitas produk makanan. Tujuan utama dilakukannya uji biokimia bakteri Escherichia Coli adalah untuk mengidentifikasi dan mengisolasi bakteri tersebut dengan cara mengetahui kemampuan bakteri tersebut dalam memfermentasi karbohidrat dan menghasilkan gas.  

Dapat dikatakan secara umum tujuan dari uji biokimia bakteri E Coli ini untuk melihat karakteristik bakteri melalui reaksi biokimia yang biasanya dilakukan melalui sejumlah jenis uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri gram negatif. Uji Biokimia Bakteri E Coli yang akan menghasilkan data pengujian yang membantu dalam penguji serta produsen dalam mengidentifikasi sifat biokimia dan metabolisme bakteri E Coli. 

Manfaat Uji Biokimia Bakteri E Coli

Bakteri E Coli merupakan kelompok bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada usus, saluran kemih dan bagian lain dari tumbuh Anda. Strain Bakteri E Coli dalam jumlah besar dapat menyebabkan infeksi parah. Dengan Membantu menemukan kandungan bakteri E Coli pada sampel yang diuji, Uji Biokimia bakteri E Coli ini tentunya memiliki sejumlah manfaat lain yang sangat membantu peneliti. Adapun uji biokimia pada bakteri Escherichia coli (E Coli) memiliki beberapa manfaat termasuk:

  1. Identifikasi: Uji biokimia membantu dalam mengidentifikasi bakteri E Coli dengan cara menentukan sifat biokimia dan metabolisme bakteri tersebut. Contohnya pada uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA) dapat menunjukkan adanya gas yang dihasilkan dan tidak adanya H2S yang khas pada bakteri E.Coli
  2. Penggolongan: Pengujian ini akan membantu peneliti dalam menggolongkan bakteri E Coli berdasarkan sifat biokimia dan metabolisme yang spesifik. Contohnya pada uji MR-VP yang menunjukkan hasil positif pada uji MR dan negatif pada VP.
  3. Pengawasan kualitas Makanan: Salah satu yang dilakukan pada uji biokimia bakteri E Coli adalah melakukan pengawasan pada kualitas makanan dan menentukkan apakah makanan tersebut tercemar oleh bakteri E Coli atau tidak.
  4. Penggagalan Penyakit: Deteksi bakteri E Coli lebih dini melalui uji biokimia dapat menggagalkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri E Coli seperti diare, sakit perut, dan gejala pencernaan lainnya. Dengan mengetahui lebih dini kontaminasi bakteri E Coli pada makanan, maka dapat dilakukan langkah pencegahan sebelum makanan dikonsumsi konsumen.
  5. Pengembangan Vaksin: Penyelenggaraan uji biokimia dapat membantu dalam pengembangan pembuatan vaksin yang efektif dalam melawan bakteri E Coli sehingga dapat digunakan dalam membasmi bakteri ini dan menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.

Karakteristik Bakteri E Coli

Selain manfaatnya yang beragam untuk pengembangan dan pencegahan kontaminasi bakteri E Coli yang merugikan pada pengujian ini penting juga untuk Anda ketahui mengenai karakteristik bakteri E Coli. Adapun Bakteri Escherichia Coli memiliki karakteristik yang penting untuk diketahui diantaranya :

  1. Gram Negatif: E Coli termasuk bakteri gram negatif yang berarti tidak memiliki lapisan peptidoglikan yang khas pada dinding bakteri gram positif. Bakteri gram negatif seperti E coli ini dapat menyebabkan banyak infeksi serius.
  2. Bentuk Sel: Bakteri E Coli memiliki ukuran sekitar 1,1-1,5  μm x 2,0-6,0 μm dengan bentuk selnya seperti coccus, yang berarti bahwa sel-sel bakteri ini berbentuk bulat.
  3. Karakteristik Morfologi: Coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata. Secara morfologi bakteri E Coli memiliki karakteristik Domain: Biota, Superdomain: Bacteria, Kerajaan: Pseudomonads, Filum: Pseudomonas Dota, Kelas: Gammaproteobacteria, Ordo: Enterobacterales, Famili: Enterobacteriaceae, Genus: Escherichia, Spesies: Escherichia coli Mig., 1895
  4. Keterdapatan: Coli dapat ditemukan secara alami dalam saluran pencernaan, feses hewan, dan manusia. Bakteri ini juga dapat ditemukan dalam produk olahan yang mengkontaminasi pada buah, sayuran, daging mentah atau kurang matang dan daging giling.
  5. Infeksi: Infeksi bakteri E Coli dapat terjadi karena berbagai sebab baik melalui kontak langsung maupun melalui kontaminasi produk olahan yang berasal dari daging. Pada faktor pekerja misalnya manusia sebagai sumber potensial mikroba dan sumber penyebaran penyakit serta faktor peralatan yang digunakan dalam pengolahan makanan. Infeksi ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare, meningitis, sindrom uremik hemolitik dan septicemia.
  6. Serotipe: Jenis bakteri E Coli dapat ditemukan dalam berbagai serotype dimana E. coli dibagi menjadi beberapa serotipe, seperti enterotoksigenik E. coli (ETEC), enteroinvasif E. coli (EIEC), enteropatogenik E. coli (EPEC), enterohemoragik E. coli (EHEC), dan enteroagregatif E. coli (EAEC).
  7. Keterkaitan dengan kesehatan: Coli dapat berdampak pada kesehatan manusia, terutama jika jumlahnya melebihi batas maksimal yang ditentukan dalam SNI 01-7388-2009. Hal tersebut menyangkut pada bahayanya infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini.

Sifat Pertumbuhan Bakteri E Coli

Keberadaan bakteri E Coli sangat berpengaruh terhadap kualitas produk dan juga kesehatannya bagi konsumen. Dalam uji biokimia, terdapat sifat pertumbuhan bakteri E Coli yang harus dipahami.  Bakteri Escherichia Coli memiliki beberapa sifat pertumbuhan yang penting untuk dipahami. Adapun sifat pertumbuhan yang dimiliki oleh bakteri E Coli diantaranya sebagai berikut :

  1. Tumbuh Berlebihan: Escherichia coli dapat tumbuh berlebihan jika mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi oleh bakteri seperti daging mentah, daging yang tidak sempurna dalam proses pengolahannya.
  2. Suhu Optimal: E Coli dapat tumbuh secara optimal pada suhu antara 35°C-37°C, dengan pH optimum 7-7,5.
  3. Kehidupan di Tempat Lembab: Escherichia coli dapat hidup di tempat lembab, relatif sensitif terhadap panas, dan dapat hidup di berbagai media.
  4. Produksi Asam: Escherichia coli memiliki sifat produksi asam lemah, sehingga koloni yang terbentuk berwarna pink sesuai dengan sifat asam yang dibentuk.
  5. Morfologi dan Taksonomi: Escherichia coli memiliki morfologi batang pendek, ukuran 2,4-0,4-0,7 mikro, bergerak, tidak berspora, dan positif pada tes indol, glukosa, laktosa, dan sukrosa.
  6. Patogenesis: Escherichia coli dapat menjadi patogen jika terkandung dalam jumlah yang banyak dan dapat menyebabkan penyakit infeksi. Patogenesis dan penggolongan bakteri Escherichia coli (E. coli) dapat dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan sifat virulensi dan cara berkomunikasi dengan sel inangnya.

Metode Uji Biokimia Bakteri E Coli

Setelah mengetahui penjelasan diatas. dalam uji biokimia Bakteri E Coli memiliki beberapa prosedur yang perlu Anda ketahui. Untuk memberikan hasil uji yang akurat tentunya diperlukan prosedur yang sesuai untuk mengidentifikasi dan menganalisis keberadaan E Coli dalam sampel yang diuji.  Berikut ini merupakan metode uji Biokimia Bakteri E Coli yang penting untuk Anda ketahui diantaranya :

  1. Uji Gula-Gula (Fermentasi Karbohidrat)
  2. Uji IMVIC: Terdiri dari : Uji Indol, Uji MR, Uji VP. Uji SIM. UJI TSIA.
  3. Uji Oksidase
  4. Uji Katalase
  5. Pewarnaan Gram

Kesimpulan

Pentingnya uji biokimia pada bakteri Escherichia Coli (E Coli) adalah untuk mengidentifikasi mikroorganisme secara fisiologis berdasarkan reaksi biokimia. Pengujian melalui biokimia juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti sifat mikroorganisme, jenis media, dan faktor lainnya. Uji Biokimia Bakteri E Coli juga dapat digunakan untuk menguatkan dugaan bahwa bakteri yang diisolasi adalah benar E Coli. Dengan pengujian ini pula bakteri E Coli dapat diidentifikasi secara lebih akurat dan efektif untuk mencegah salah analisis. itulah yang dapat disampaikan pada artikel ini semoga dapat menambah informasi Anda.