Prinsip Kerja Multimeter Analog dan Rentang Pengukurannya

prinsip kerja multimeter analog

Kebutuhan akan multimeter di dunia elektronika memang semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari penggunaan multimeter yang menjadi alat wajib dibawa oleh teknisi maupun profesional di toolkitnya. Sebelumnya kita sudah membahas terkait macam jenis multimeter yang tersedia seperti multimeter analog dan digital. Di artikel kali ini kita akan lebih berfokus dalam membahas prinsip kerja multimeter analog, walaupun termasuk dalam teknologi lama dibandingkan versi digitalnya. Alat ini menawarkan respons instan yang sangat berguna untuk menangkap perubahan cepat dalam sirkuit, membuatnya tetap relevan dalam beberapa situasi khusus di dunia elektronik.

Prinsip Kerja Multimeter Analog

Prinsip kerja multimeter analog bekerja berdasarkan prinsip mekanis sederhana yang melibatkan kumparan bergerak, magnet permanen, dan jarum penunjuk. Ketika arus listrik mengalir melalui kumparan, ia menginduksi medan magnet. Interaksi antara medan magnet kumparan dengan magnet permanen menyebabkan kumparan berputar. 

Rotasi kumparan ini menggerakkan jarum yang menunjuk pada skala yang bertanda dengan nilai pengukuran. Kekuatan medan magnet yang diinduksi dan besarnya rotasi kumparan berbanding lurus dengan intensitas arus yang mengalir melalui kumparan. Hal ini memungkinkan jarum untuk menunjukkan pembacaan yang akurat terhadap variabel yang diukur seperti tegangan, arus, atau resistansi.

Rentang Multimeter Analog yang Digunakan untuk Pengukuran

Mengenal rentang pengukuran yang tersedia pada prinsip kerja multimeter analog sangat penting untuk memastikan pembacaan yang akurat. Dalam prinsip kerja multimeter analog biasanya memiliki beberapa rentang pengukuran untuk tegangan, arus, dan resistansi, yang memungkinkan pengguna untuk memilih rentang yang paling sesuai dengan besaran yang diukur. 

Misalnya, rentang tegangan bisa mulai dari beberapa Volt hingga beberapa ratus Volt, sedangkan rentang arus mungkin berkisar dari beberapa mikroampere hingga beberapa ampere. Menggunakan rentang yang tepat meminimalkan risiko kerusakan pada multimeter dan menghindari kesalahan pembacaan yang dapat terjadi jika rentang yang dipilih terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Bagaimana Cara Mengoperasikan Multimeter Analog

Sesuai dengan prinsip kerja multimeter analog ini memiliki macam fungsi untuk pengukuran besaran listrik. Dimana Mengoperasikan multimeter analog memerlukan pemahaman tentang bagaimana alat ini diatur dan digunakan untuk pengukuran yang berbeda. Sebagai alat yang cukup sensitif dan berpotensi kompleks, multimeter analog menuntut kehati-hatian dan ketelitian dalam setiap penggunaannya untuk menghindari kesalahan pembacaan dan kerusakan pada alat. Selanjutnya, kita akan menjelajahi cara mengukur tegangan DC, resistansi, dan arus dengan multimeter analog berikut ini.

Mengukur Tegangan DC

Untuk mengukur tegangan DC dengan multimeter analog, atur dial pada pengukuran tegangan DC yang sesuai dengan rentang yang diperkirakan dari pengukuran. Hubungkan probe merah ke titik positif dan probe hitam ke titik negatif atau ground dari sirkuit yang ingin diukur. Pastikan untuk memulai dari rentang pengukuran yang lebih tinggi untuk menghindari kelebihan beban pada multimeter dan turunkan secara bertahap jika diperlukan.

Mengukur Tahanan

Saat mengukur tahanan, pastikan tidak ada tegangan yang tersisa dalam komponen atau sirkuit yang diukur. Setel multimeter pada mode ohm dan kalibrasi jarum ke nol dengan menggunakan roda penyesuaian nol sebelum melakukan pengukuran. Hubungkan probe ke kedua ujung komponen atau sirkuit, dan baca nilai resistansi pada skala ohm.

Mengukur Arus

Untuk mengukur arus, multimeter harus dihubungkan secara seri dalam sirkuit. Pertama, matikan sirkuit dan buka sambungan di mana arus akan diukur. Atur multimeter ke rentang arus yang sesuai, dan hubungkan probe multimeter sehingga arus mengalir melalui multimeter. Probe merah harus terhubung ke sisi sirkuit yang lebih dekat ke sumber tegangan, dan probe hitam ke bagian sirkuit yang terhubung ke beban.

Kesimpulan

Meskipun teknologi telah berkembang dan multimeter digital sekarang lebih umum digunakan karena kemudahan pembacaan dan fitur tambahan, multimeter analog masih berharga untuk penggunaan tertentu. Mereka sangat sensitif dan mampu mendeteksi perubahan sekecil apapun dalam pengukuran, yang bisa sangat penting dalam pengaturan tertentu. Memahami cara kerja, rentang pengukuran, dan metode operasi yang tepat sangat penting untuk memahami prinsip kerja multimeter analog secara efektif dan aman.