Power supply merupakan perangkat listrik penting yang menyediakan energi listrik untuk berbagai aplikasi. Di antara berbagai jenis power supply yang tersedia, power supply simetris adalah salah satu pilihan yang populer saat ini. Tapi, jika ada power supply simetris, pasti ada non simetris. Tapi bagaimana perbedaan power supply simetris dan non simetris ini?
Apabila Anda ingin tahu tentang perbedaan power supply simetris dan non simetris, Anda bisa melihatnya di bawah ini entah itu dari segi fungsi, rangkaian skema, atau hal yang lainnya.
Daftar Isi
Fungsi Umum Power Supply
Power supply dengan output ganda, yang menghasilkan tegangan simetris dan saling bertolak belakang, memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem listrik.
- Mengubah Jenis Arus: Power supply ini mampu mengkonversi arus bertegangan tinggi dari sumber Alternating Current (AC) menjadi arus bertegangan rendah Direct Current (DC), sesuai kebutuhan perangkat elektronik.
- Cadangan Daya: Perangkat ini juga menyediakan cadangan daya untuk mencegah gangguan akibat penghentian arus secara mendadak. Cadangan daya biasanya disimpan dalam baterai, yang akan mengambil alih saat terjadi masalah dengan aliran listrik utama.
- Fungsi Terpisah atau Gabungan: Tidak semua power supply dapat melakukan semua fungsi di atas secara bersamaan. Beberapa hanya dapat menjalankan satu fungsi, sementara yang lain mampu mengkombinasikan beberapa fungsi dalam satu unit.
Dengan memahami kemampuan dan batasan power supply, Anda dapat memilih perangkat yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik sistem listrik Anda.
Perbedaan antara Power Supply Simetris dan Non Simetris
Dalam dunia power supply, terdapat dua jenis utama: simetris dan non-simetris, yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
Perbedaan utama terletak pada jenis tegangan output yang dihasilkan:
- Non-Simetris: Power supply non-simetri hanya menghasilkan satu jenis tegangan output beserta ground, yang terbatas pada satu saluran output.
- Simetris: Sebaliknya, power supply simetris menyediakan tegangan dengan output ganda, memungkinkan dua saluran output yang saling bertolak belakang.
Memahami perbedaan power supply simetris dan non simetris ini akan membantu Anda menentukan jenis power supply yang paling sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda.
Contoh Perbedaan Menggunakan Rangkaian Skema
Perbedaan power supply simetris dan non simetris berikutnya terletak pada jenis trafo yang digunakan dalam rangkaian power supply. Power supply non-simetri biasanya memanfaatkan trafo dengan konfigurasi CT (Center Tap), sedangkan power supply simetris menggunakan trafo CT serta berbagai jenis trafo lainnya. Perbedaan ini bisa dilihat secara fisik pada desain trafo yang digunakan.
Untuk pemahaman yang lebih jelas, perhatikan gambar skema kedua jenis power supply ini. Pastikan untuk tidak tertukar, karena setiap skema memiliki konfigurasi dan pemahaman yang berbeda. Salah satu contoh yang umum adalah skema power supply simetris dengan output 15 volt.
Kesimpulan
Itulah pembahasan tentang fungsi dan perbedaan power supply simetris dan non simetris. Dari penjelasan ini, Anda sekarang tahu mana jenis power supply yang Anda butuhkan dan pada akhirnya dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan keinginan atau kebutuhan Anda!