Hampir sebagian besar permasalahan kesehatan datang dari makanan yang dikonsumsi. Selain mengonsumsi makanan yang kandungannya tidak sehat, kontaminasi bakteri maupun senyawa kimia berbahaya, juga bisa jadi penyebabnya.
Sudah ada standar kebersihan makanan yang wajib dipenuhi. Makanan yang bersih harus melalui pengujian kontaminan pada makanan untuk mengevaluasinya secara ilmiah. Pengujian kontaminan pada makanan merupakan salah satu upaya untuk mematuhi regulasi. Mari simak jenis metode dan manfaat pengujian kontaminan pada makanan yang perlu Anda ketahui.
Daftar Isi
Jenis Metode Pengujian Kontaminan Pada Makanan
Regulasi keamanan pada makanan menuntut Anda sebagai pelaku usaha untuk melakukan pengujian kontaminan pada makanan. Proses tersebut dapat memastikan keamanan dan kualitas dari makanan. Sehingga konsumen akan mendapatkan perlindungan secara optimal dalam mengonsumsi produk makanan.
Mempertimbangkan kompleksitas proses produksi hingga kandungan makanan, pengujian kontaminan perlu dilakukan dengan beberapa metode. Metode pengujian dipilih berdasarkan kebutuhan dan jenis kontaminan yang ingin diidentifikasi. Jenis metode pengujian kontaminan pada makanan terdiri dari:
Pengujian Kimiawi
Sesuai dengan namanya, pengujian kimiawi dilakukan untuk mengidentifikasi senyawa kimia pada makanan. Pengujian ini dilakukan pada sampel makanan yang mewakili kondisi keseluruhan. Kontaminasi seperti pestisida, pengawet, zat kimia, hingga logam berat dapat diidentifikasi oleh pengujian kimiawi.
Pengujian Mikrobiologi
Kontaminasi makanan tidak melulu karena senyawa kimia. Beberapa kontaminasi bahkan disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri berbahaya, virus, dan parasit. Pertumbuhan mikroorganisme berbahaya berpotensi mengontaminasi kandungan makanan dan merusak gizinya.
Pengujian Fisik
Beberapa kontaminasi menyebabkan perubahan pada visual pada makanan. Oleh sebab itu, terdapat pengujian kontaminan pada makanan dari fisiknya. Pengujian ini meliputi perubahan tekstur, warna, bentuk ukuran, maupun atribut visual lain dari kondisi makanan semula. Dengan pengujian fisik, industri pangan dapat mengidentifikasi cacat atau kontaminasi yang mengancam kualitas dan keamanan makanan.
Pengujian Alergen
Kondisi kesehatan konsumen tidak dapat di sama-ratakan. Pengujian alergen pada makanan ditujukan untuk mengidentifikasi bila terdapat kandungan alergen tertentu yang berpotensi menyebabkan alergi.
Manfaat Melakukan Pengujian Kontaminan Pada Makanan
Untuk menjaga kepercayaan konsumen dan loyalitasnya, industri pangan harus menjaga kualitas produk pada makanan. Upaya untuk menjaga kepercayaan konsumen adalah dengan melakukan pengujian kontaminan pada makanan. Sebab, dengan pengujian itu, banyak manfaat yang bisa didapatkan, diantaranya adalah:
Menjaga Keamanan Konsumen
Dengan pengujian kontaminan, kontaminan kimia, mikrobiologi, dan alergen dapat diketahui. Bila kontaminasi sudah teridentifikasi, keamanan konsumen lebih terjamin. Dan jika konsumen merasa aman mengonsumsi produk makanan yang Anda produksi, maka akan tercipta kepercayaan dan loyalitas.
Mematui Regulasi
Untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen, diciptakanlah suatu regulasi keamanan produk makanan. Pengujian kontaminan pada makanan dilakukan untuk mematuhi regulasi. Syarat dan ketentuan yang ada pada regulasi yang ditetapkan dapat Anda penuhi dengan memastikan kandungan kontaminasinya.
Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Kepercayaan konsumen akan tumbuh seiring waktu bila produk makanan yang dikonsumsi tidak mengecewakannya. Pengujian kontaminasi menajdi kunci utama untuk membentuk kepercayaan konsumen. Kebutuhan esensial dari pengujian kontaminan pada makanan tidak bisa diabaikan, terlebih bila Anda ingin bisnis Anda bertahan lama.
Kesimpulan
Dalam memproduksi produk pangan seperti makanan, sebelum masuk ke pasaran, Anda perlu melakukan pengujian kontaminan. Proses pengujian kontaminan pada makanan dilakukan dengan beberapa metode untuk mengidentifikasi adanya kontaminasi dari berbagai penyebab. Jangan sepelekan proses pengujian ini, karena ada banyak manfaat yang bisa didapatkan seperti memastikan kepatuhan regulasi dan memberi perlindungan pada konsumen.