Panduan Pengujian Makanan Organik yang Harus Kamu Ketahui

panduan pengujian makanan organik

Semakin kesini memang semakin ramai dan gencar akan adanya makanan organik. Memang itu tidak ada salahnya, dan memang inilah solusi yang paling sehat di antara yang lain. Jadi, sebenarnya banyak sayur, buah, ataupun makanan yang sudah siap santap yang diolah atau dirawat dengan banyak penggunaan bahan kimia. Kasus yang paling simpel adalah penggunaan pestisida kimia dari penanaman buah-buahan. Sedangkan, berbeda dengan makanan organik yang tanpa menggunakan bahan kimia sedikitpun.

Tapi, untuk izin edar yang ada di Indonesia untuk makanan organik harus mengalami pengujian makanan organik terlebih dahulu. Mari cari tahu di sini tentang panduan pengujian makanan organik yang dijamin sangat lengkap di sini!

Apa Itu Pengujian Makanan Organik?

Pengujian makanan organik adalah proses kritis yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk makanan yang diklaim sebagai organik benar-benar mematuhi standar dan peraturan yang ditetapkan. Proses ini melibatkan berbagai metode analisis untuk menguji dan mengonfirmasi bahwa produk tidak mengandung bahan kimia sintetis, pestisida, atau aditif buatan yang dilarang dalam pertanian organik. 

Selain itu, pengujian juga mencakup pemeriksaan asal-usul bahan makanan, metode produksi, dan praktik pertanian yang digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip pertanian organik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui pengujian yang teliti dan menyeluruh, konsumen dapat merasa yakin bahwa makanan organik yang mereka konsumsi adalah sehat, aman, dan sesuai dengan klaim organik yang diiklankan.

Mengapa Pengujian Makanan Organik Itu Penting?

Tujuan dari pengujian makanan organik memiliki berbagai aspek penting. Yang paling utama, pengujian ini memastikan bahwa produk makanan organik bebas dari residu kimia, logam berat, dan polutan lainnya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.

Adapun beberapa tujuan dan juga alasan lain mengapa pengujian makanan organik itu penting, di antaranya:

Kepatuhan terhadap Standar yang Berlaku

Jika Anda melabelkan produk Anda adalah makanan organik, maka memang harus 100% organik. Tidak ada yang namanya pembohongan kepada publik terkait klaim organik dari produk Anda sehingga ini akan berkaitan dengan kepercayaan konsumen.

Mempertahankan Kepercayaan Konsumen

Konsumen yang melihat bahwa memang makanan organik sudah lolos pengujian akan percaya bahwa memang makanan yang mereka makan tidak mengandung senyawa kimia sama sekali. Karena, terkadang ada beberapa orang yang alergi terhadap penggunaan bahan kimia tertentu di makanan, terutama ini bagi bayi dan balita.

Untuk Keamanan dan Quality Control

Jika follow up lagi ke point di atas, pengujian makanan organik memang berguna untuk keamanan dan juga quality control. Jadi, makanan organik yang sudah mendapatkan izin edar di pasaran terjamin kualitasnya dan 100% organik.

Panduan Pengujian Makanan Organik

Jadi, sebenarnya bagaimana pengujian makanan organik tersebut? Terdapat 3 tahapan yang akan dilakukan oleh penguji dalam menguji produk makanan organik, mulai dari pemeriksaan fisik sampai dengan pengujian bahan kimia.

Pengujian Mikrobiologis

Panduan pengujian makanan organik yang pertama adalah pengujian mikrobiologis. Pengujian ini akan melibatkan deteksi mikroorganisme seperti bakteri, ragi, dan jamur yang dapat mempengaruhi keamanan dan kualitas produk makanan. Proses ini penting untuk memastikan produk bebas dari patogen yang dapat menyebabkan penyakit serta menjaga kesegaran dan masa simpan produk.

Pengujian Bahan Kimia

Panduan pengujian makanan organik selanjutnya ada pengujian kimia yang melibatkan analisis komposisi kimia produk makanan untuk mendeteksi keberadaan aditif, pengawet, dan zat-zat lain yang mungkin ada. Pengujian ini penting untuk memastikan bahwa produk makanan sesuai dengan klaim komposisi yang diiklankan dan aman untuk dikonsumsi.

Pemeriksaan Fisik

Terakhir dalam panduan pengujian makanan organik adalah pengujian fisik yang melibatkan penilaian berbagai karakteristik fisik produk makanan, seperti tekstur, warna, ukuran, dan konsistensi. Proses ini membantu memastikan produk memenuhi standar kualitas visual dan sensoris yang diharapkan oleh konsumen.

Kesimpulan

 Bagaimana? Sudah paham tentang panduan pengujian makanan organik? Makanan organik yang sudah ada di pasaran sekarang ini harus pastikan memiliki sertifikat lolos uji agar Anda bisa memastikan bahwa klaim makanan organik yang ada pada produsen itu bisa dipercaya. Dan bagi produsen, panduan pengujian makanan organik ini akan sangat bermanfaat demi keberlangsungan produk Anda.