5 Jenis Metode Uji Disolusi yang Wajib Dipahami!

metode uji disolusi

Mungkin beberapa dari Anda sudah pernah menjalankan uji disolusi. Uji disolusi ini digunakan oleh bidang farmasi dalam mengevaluasi kecepatan obat padat dalam melepas zat aktif di dalam medium cair. Kali ini akan membahas metode uji disolusi untuk tahu langkah-langkah yang perlu diperhatikan.

Kembali lagi ke uji disolusi, tujuan dari pengujian ini umumnya adalah untuk memastikan profil pelepasan zat aktif dari produksi obat sudah sesuai dengan yang diharapkan, sehingga pasien yang mengonsumsi obat mendapat efek terapeutik yang maksimal. Lantas ada berapa jenis metode uji disolusi yang bisa digunakan? Simak informasi lengkap seputar metode uji disolusi berikut ini!

Beberapa Jenis Metode Uji Disolusi

Metode uji disolusi terdiri dari 5 jenis yang dipilih dengan menyesuaikan sifat tablet maupun ketersediaan alat. Profil pelepasan juga menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih jenis metode uji disolusi. Nah, untuk lebih jelasnya, langsung simak beberapa metode di bawah ini yang sudah lengkap dengan prosedurnya.

Metode Dayung (Paddle Method)

Paddle method adalah istilah lain dari metode dayung yang berarti pengujian tablet atau kapsul yang menggunakan sebuah dayung. Tablet atau kapsul akan ditempatkan di dasar wadah disolusi kemudian sebuah dayung berputar di atasnya. Secara rinci terkait prosedurnya yakni sebagai berikut.

Prosedur:

  1. Isi wadah disolusi dengan medium disolusi yang sesuai dan panaskan hingga suhu 37 ± 0.5 °C.
  2. Tempatkan tablet di dasar wadah.
  3. Atur kecepatan pengadukan (biasanya 50-75 rpm).
  4. Ambil sampel medium pada interval waktu tertentu.
  5. Analisis konsentrasi zat aktif dalam sampel menggunakan spektrofotometer UV-Vis atau HPLC.

Metode Keranjang (Basket Method)

Untuk menilai kecepatan dan sebaik apa zat aktif dari tablet dapat dilepaskan, metode keranjang ini akan memanfaatkan perputaran keranjang kawat dalam medium disolusi. Kemudian tablet atau kapsul akan diamati pelepasan zat aktifnya dalam medium cair. Berikut adalah penjabaran prosedurnya.

Prosedur:

  1. Isi wadah disolusi dengan medium disolusi dan panaskan hingga suhu 37 ± 0.5 °C.
  2. Tempatkan tablet dalam keranjang yang dipasang pada alat disolusi.
  3. Atur kecepatan pengadukan (biasanya 100 rpm).
  4. Ambil sampel medium pada interval waktu tertentu.
  5. Analisis konsentrasi zat aktif dalam sampel.

Silinder Reciprocal (Reciprocating Cylinder)

Metode uji disolusi silinder reciprocal akan melibatkan pergerakan naik turun silinder dalam medium disolusi. Pergerakan ini nanti yang bisa mengevaluasi sediaan padat obat dalam melepaskan zat aktif di medium cair. Berikut inilah langkah-langkah prosedur pengujiannya.

Prosedur:

  1. Isi wadah dengan medium disolusi dan panaskan hingga suhu 37 ± 0.5 °C.
  2. Tempatkan tablet dalam silinder yang bergerak naik turun.
  3. Atur kecepatan reciprocating sesuai dengan standar.
  4. Ambil sampel pada interval waktu tertentu.
  5. Analisis sampel untuk konsentrasi zat aktif. 

Aliran Melalui Sel (Flow-Through Cell)

Secara garis besar, metode aliran melalui sel ini menilai kecepatan pelepasan zat aktif dari medium disolusi yang mengalir. Jadi, sel tempat bentuk sediaan padat akan dilibatkan dalam pengujian untuk menjadi tempat mengalirnya medium disolusi secara terus menerus. Untuk lebih memahami mekanismenya, simak prosedur metode uji disolusi berikut.

Prosedur:

  1. Medium disolusi dipompa melalui sel pada laju alir yang konstan.
  2. Tempatkan tablet dalam sel.
  3. Ambil sampel pada interval waktu tertentu dari aliran keluaran.
  4. Analisis konsentrasi zat aktif dalam sampel.

Paddle over Disk

Berbeda dengan metode paddle sebelumnya, di metode paddle over disk ini penggunaan dayung akan diputar di atas disk yang mengandung bentuk sediaan obat. Oleh karena itu dinamakan paddle over disk. Poin-poin berikut adalah prosedur dari metode ini yang bisa memberi pandangan umum kepada Anda.

Prosedur:

  1. Isi wadah disolusi dengan medium dan panaskan hingga suhu 37 ± 0.5 °C.
  2. Tempatkan disk yang mengandung obat di dasar wadah.
  3. Atur kecepatan pengadukan sesuai standar.
  4. Ambil sampel medium pada interval waktu tertentu.
  5. Analisis konsentrasi zat aktif dalam sampel.

Kesimpulan

Uji disolusi sediaan padat tablet atau kapsul bisa dilakukan dengan beberapa metode. Anda bisa memahami prinsip utama setiap metode uji disolusi sebelum memilihnya. Di artikel ini juga dijelaskan masing-masing prosedur dari jenis metodenya, yang memudahkan Anda untuk mengamati kepraktisan maupun keunggulan yang ditawarkan. Dengan adanya pembahasan metode uji disolusi ini, diharap Anda semakin paham terhadap macam-macam metode pengujian yang tersedia.