Seorang penguji laboratorium akan sangat membutuhkan hasil uji ninhidrin untuk mengidentifikasi adanya asam amino bebas yang terkandung dalam sampel. Tetapi, agar identifikasi tepat, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan pada saat membaca hasil uji ninhidrin.
Karena pentingnya keterampilan penguji dalam membaca hasil, maka di artikel ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan hasil uji ninhidrin seperti cara pembacaan dan faktor yang mempengaruhinya. Yuk simak selengkapnya!
Daftar Isi
Apa Itu Uji Ninhidrin?
Uji ninhidrin merupakan proses analisis sampel untuk mengidentifikasi kandungan asam amino dan mengukur konsentrasinya. Dalam analisis ini memanfaatkan reaksi kimia yang terjadi antara ninhidrin dengan asam amino. Interaksi yang terjadi kepada dua senyawa kimia tersebut akan menghasilkan warna biru-ungu.
Warna tersebut menginterpretasikan jenis asam amino yang terkandung serta bisa juga digunakan untuk mengukur kadarnya. Anda dapat menggunakan uji ninhidrin untuk pengujian kualitatif yang bertujuan mendeteksi keberadaan asam amino bebas, dan pengujian kuantitatif untuk menghitung kadar asam amino bebas terutama pelepasannya selama proses hidrolisis.
Pembacaan Hasil Uji Ninhidrin
Pada akhirnya, proses uji ninhidrin yang dilakukan dengan seksama akan menghasilkan sebuah kesimpulan. Hasil uji ninhidrin disimpulkan dari beberapa aspek seperti warna yang dihasilkan dan hasil kuantitatif untuk menentukan kadarnya. Berikut adalah aspek yang perlu diperhatikan dalam membaca hasil uji ninhidrin.
Warna Ungu
Perubahan warna pada pengujian ninhidrin didasarkan karena adanya reaksi amina primer atau asam amino. Keberadaan warna ungu menandakan hasil positif uji ninhidrin pada reaksi tersebut. Warna ungu dalam hasil uji ninhidrin disebut juga dengan Ruhemann’s Purple yang terbentuk karena reaksi deaminasi oksidatif.
Warna Kuning
Sampel yang ketika dilakukan uji ninhidrin menghasilkan warna kuning atau coklat berarti terdapat amina sekunder atau senyawa lain yang bereaksi terhadap keberadaan ninhidrin. Namun pada hasil uji ninhidrin yang berwarna kuning ini tidak menghasilkan kompleks biru atau ungu seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Tidak Ada Perubahan Warna
Apabila dalam sampel tidak menunjukkan adanya perubahan warna, berarti hasil uji ninhidrin menunjukkan hasil negatif. Indikasi ini menunjukkan bahwa dalam sampel tidak ditemukan adanya amina primer, amina sekunder, ataupun asam amino. Sehingga tidak terjadi reaksi kimia antara keduanya yang memicu perubahan warna.
Intensitas warna
Intensitas warna yang ditunjukkan pada reaksi antara asam amino dengan senyawa kimia bisa berbeda-beda. Perbedaan intensitas warna dijadikan indikasi kuantitatif dari konsentrasi amina atau asam amino yang ada di sampel. Konsentrasi asam amino yang lebih tinggi akan menunjukkan warna yang lebih intens atau pekat.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Uji Ninhidrin
Hasil uji ninhidrin dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek. Sebaiknya faktor-faktor pengaruh ini dipertimbangkan dalam uji ninhidrin dan ketika menarik kesimpulan. Berikut adalah beberapa faktor pengaruhnya yang meliputi:
Konsentrasi Ninhidrin
Untuk mendapatkan reaksi kimia yang dapat diukur, konsentrasi ninhidrin dalam larutan harus dalam jumlah yang memadai. Ini membantu terjadinya reaksi untuk mengidentifikasi amina atau asam amino dalam sampel.
Konsentrasi Asam Amino atau Amina
Deteksi asam amino adalah tujuan utama dari uji ninhidrin. Sehingga perlu Anda perhatikan konsentrasi amina atau asam amino dari sampel yang diuji. Bila konsentrasinya rendah, mungkin perubahan warna dengan intensitas tinggi tidak akan terjadi. Hal ini bisa menyulitkan deteksi asam amino.
pH Larutan
keasaman atau pH larutan berpengaruh pada hasil uji ninhidrin. Sebaiknya sediakan larutan dengan pH netral atau sedikit basa karena pada kondisi tersebut ninhidrin dapat bekerja secara optimal.
Suhu Reaksi
Reaksi ninhidrin terhadap asam amino atau amina dipengaruhi pula oleh suhu. Suhu yang lebih tinggi dapat mempercepat reaksinya. Suhu sekitar 70-100°C merupakan suhu optimalnya.
Waktu Reaksi
Hasil uji ninhidrin juga dipengaruhi oleh waktu inkubasi atau waktu reaksi. Pastikan reaksi terjadi dalam waktu yang ideal. Sebab, bila waktunya terlalu singkat, perkembangan warna tidak cukup untuk didapatkan. Sementara bila terlalu lama, akan mengakibatkan degradasi produk warna.
Jenis Pelarut
Air dan etanol merupakan dua pelarut yang paling sering digunakan dalam uji ninhidrin. Pemilihan jenis pelarut akan memengaruhi hasil uji ninhidrin.
Kesimpulan
Hasil uji ninhidrin tidak bisa begitu saja disimpulkan untuk menentukan keberadaan ninhidrin. Penguji harus memahami beberapa indikator dalam pembacaan hasil uji ninhidrin. Nah, selain memahami indikatornya, ada baiknya untuk mempertimbangkan pula faktor-faktor yang memengaruhi hasil uji ninhidrin.